Jung Hopie
Namjoonie, di mana kau?
Joonie Kim
Chagiya, maaf. Aku masih di studio. Masih ada yang perlu kuurus.
Jung Hopie
Jam berapa sekarang? Kau sudah terlambat nyaris dua jam!
Joonie Kim
Tadi kan sudah kubilang aku akan datang terlambat jadi jangan tunggu aku.
Jung Hopie
Maksudmu aku harus nonton film romantis ini sendirian, sedangkan di tanganku ada dua tiket, begitu?
Arraseo, Tuan Kim. Urus saja sana studiomu!Joonie Kim
Aigoo! Tidak, bukan begitu Hope-ah. Aku akan menyelesaikan ini baru menyusulmu.
Jung Hopie
Read.
Hoseok kesal setengah mati rasanya. Buat apa dia susah payah bangun pagi, menyiapkan bekal untuk piknik berdua dengan Namjoon, memesan tiket bioskop lebih awal, kalau akhirnya semua usahanya itu digagalkan oleh segala urusan penting Namjoon di studionya. Sudah berapa kali Namjoon begini, Hoseok malas menghitung. Padahal dalam hati dia sangat berharap kencannya kali ini tidak akan gagal seperti sebelumnya. Namun apa mau dikata, sang kekasih lebih memilih berkutat di studio dibandingkan dirinya.
Semua ini berawal dari dua hari yang lalu, saat Namjoon merasa Hoseok kian sinis dan mudah emosi entah karena apa. Pikir Namjoon mungkin efek lelah badan juga pikiran, terlebih kekasihnya itu baru saja meluncurkan mixtape pertamanya.
Melihat keadaan seperti itu, Namjoon berinisiatif untuk mengajak Hoseok kencan saat libur. Dia bilang bahwa ingin piknik dan makan bekal buatan Hoseok. Setelah itu menonton film romantis dan menghabiskan waktu sampai malam berdua saja.
Hoseok tentunya senang bukan kepalang. Kapan lagi Namjoon berinisiatif sendiri mengajaknya kencan. Biasanya kan dirinya yang selalu merengek ke Namjoon minta jalan-jalan. Itupun lebih sering gagal akibat kesibukan Namjoon di studio. Ditambah ucapan Namjoon yang meyakinkan bahwa dirinya akan memprioritaskan sang kekasih daripada lagu-lagunya, membuat Hoseok makin semangat untuk kencan kali ini.Namun sekali lagi harapan tinggi Hoseok terpatahkan. Meski sudah menunggu di tempat janjian selama hampir dua jam, Namjoon tak kunjung datang. Tadinya mereka akan berangkat berdua, tapi mendadak ada panggilan dari produser mereka ke Namjoon. Maka Namjoon segera pergi ke kantor Bighit dan menyuruh Hoseok pergi duluan.
Dan di sinilah Hoseok sendirian, masih termangu dengan satu kontainer makanan yang ia buat pagi-pagi sekali. Sedikit berharap Namjoon akan datang meskipun sangat terlambat. Tapi setelah menunggu, rasanya tanda-tanda kedatangan Namjoon tidak ada sama sekali.Hoseok mendengus. Kecewa sudah pasti. Lelah jangan ditanya. Karena tidak ada yang lebih sia-sia dari menunggu ketidakpastian. Dan sialnya, Namjoonlah yang membuat ketidakpastian itu sendiri.
Hoseokpun melangkah pergi dari sana dengan gontai. Kepalanya menunduk lesu, semangatnya luntur seketika. Entah apa yang akan ia lakukan setelah ini. Mungkin mengunci diri di kamar dan melakukan aksi mogok bicara dengan Namjoon selama seminggu? Bisa jadi."Permisi, sepertinya anda keberatan membawa kontainer makanan itu. Boleh saya bantu bawakan?"
Hoseok tertegun saat mendengar suara yang begitu familiar di telinganya. Ditambah dengan sentuhan kecil di pipinya yang seketika membuat butiran air di pelupuk matanya jatuh tanpa aba-aba.
"Maaf, harusnya kaulah yang jadi prioritasku, Hope-ah. Kuharap kau tidak kecewa terlalu dalam padaku kali ini."
Namjoon mengusap pipi Hoseok lembut, lalu dikecupnya pelan hidung kekasihnya yang mulai memerah.Tidak ada jawaban dari sang matahari, hanya sebuah tarikan yang membuat Namjoon tersentak namun tangannya ikut melingkar di pinggang si empunya.
"Jadi bagaimana, mau ke mana kita sekarang?", tanya Namjoon begitu ritual pelukan lima menit selesai.
Hoseok mengusap matanya yang basah, "Pulang saja. Aku sudah tidak berminat ke mana-mana."
"Hey, masih ada waktu untuk menikmati Seoul di sore hari kan?"
Hoseok menggeleng, "Tidak. Aku mau pulang saja."Jawaban Hoseok membuat satu seringaian kecil di bibir Namjoon.
"Ah, baiklah. Kalau begitu kita habiskan waktu berdua di kamar saja ya, chagiya?"
Satu seringaian dibalas satu tendangan keras di tulang kering Namjoon.
"Urusi saja studiomu sana!!"
ᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳ
To be continued..
KAMU SEDANG MEMBACA
Between You, I And Our Feelings ✔
FanficSequel of BYIAOF oneshoot verse Read real story on book 'With You' -AR -Romance -Boys Love Taegi-Namjinseok-Kookmin