"Tidak, tidak. Bukan seperti itu gerakannya", Hoseok menggeleng sembari menghampiri kekasihnya yang mematung karena musik berhenti berputar.
Namjoon, kekasih Hoseok hanya tertegun. Napasnya terengah dengan butiran keringat membasahi dahinya.
"M-mwo?"
"Tanganmu harusnya lebih ke atas lagi. Begini", Hoseok memberi contoh yang benar pada Namjoon. Si pemilik dimple itupun menirunya.
"Tidak, kurang ke atas lagi. Aisshh, pundakmu jangan terlalu tegang begitu, Namjoonie", geram Hoseok karena gemas pada kekasihnya itu.
Sudah tiga jam ia hanya mengajari empat gerakan pada Namjoon. Dan belum sepenuhnya benar semua.
Tubuh Namjoon terlalu tegang karena mendapat gerakan dance baru untuk single mereka selanjutnya. Sebenarnya dia bisa melakukan lebih baik dari ini, tapi entahlah, mungkin secara tidak langsung Hoseoklah yang membuat fokusnya buyar.Lihat saja lengan dan bahu Hoseok yang terekspos karena hanya memakai sleeveless shirt polos berwarna hijau--warna favorit Hoseok. Oh, juga celana pendek yang menampilkan paha mulusnya itu. Bagaimana Namjoon tidak berhenti untuk menelan salivanya sendiri?
"Ayo istirahat dulu, tadi Jimin membuatkan kimbap untuk kita", ajak Hoseok lalu menyajikan kimbap yang sudah tertara rapi di sebuah kontainer makanan.
Namjoon bergeming, matanya masih fokus pada tubuh seksi Hoseok yang entah kenapa begitu menggodanya. Aneh sekali, padahal baru dua hari yang lalu mereka bermain, tapi rasanya Namjoon sudah rindu sentuhan Hoseok lagi."Hope-ah.. ", panggil Namjoon pelan, dihampirinya sang kekasih di sofa.
"Apa? Tidak mau kimbap? Mau kubuatkan yang lain untukmu?"
Namjoon menggeleng.
"Lalu?"
Tangan Namjoon mengusap pipi Hoseok lembut, yang seketika membuat sang matahari terkesiap."Aku mau dirimu."
Takk!!
Hoseok berhasil menghantamkan sendok ke dahi lebar Namjoon yang kemudian mengerang kesakitan.
"Y-ya! Kenapa aku dipukul, sayang?"
Hoseok mendengus, "Sekarang bukan waktu yang tepat untuk menggodaku, Tuan Kim Namjoon!"
"Lalu kapan aku bisa menggodamu?"
"Aigooo!", pukulan kedua diberikan Hoseok, masih di dahi. "Gerakan dancemu saja masih salah, bahkan kau belum hapal semuanya. Dan kau masih sempat memikirkan hasratmu?! Woah, jinjja!", kepala Hoseok menggeleng berkali-kali.
"Aku begini kan karena kau juga", tukas Namjoon sembari mengusap dahinya.
"Eoh? Kenapa aku?"
Namjoon berdecak, "Lihat, kau berpakaian seksi begitu. Celanamu saja begitu minim. Kau sengaja kan?"
Hoseok mengamati pakaiannya sendiri. Kedua alisnya tertaut, bingung.
Apa yang salah dari pakaiannya?
"Bukankah aku terbiasa memakai kaos dan celana seperti ini saat latihan?", cicit Hoseok dengan raut wajah bingung yang menggemaskan.
Tak tahan, Namjoon mencubit kedua pipi Hoseok yang cukup tembam.
"Sa-sakit!", erang Hoseok, yang justru makin membuat Namjoon bernapsu mencubitinya.
"Aarrgghhh! Kim Namjwuoon! Le-lepwas!"
Namjoon terkekeh lalu melepas tangannya dari pipi sang kekasih."Jadi bagaimana, aku diberi tidak?"
Hoseok menghela napas jengah, "Hapalkan dulu gerakanmu dengan benar. Maka aku akan mempertimbangkannya", ucap Hoseok akhirnya.Namjoon menyeringai penuh kemenangan.
"Kalau begitu, ayo!", Namjoon menarik tangan Hoseok yang baru akan menyuap kimbabnya ke dalam mulut.
"Ayo apa?"
"Ck, berlatih tentu saja. Kajja!", tarikan kuat Namjoon membuat Hoseok tersentak. Kimbab di tangannya terlempar entah ke mana."Aaaahh, tapi kimbabnyaaa. Kimbab! Aku mau kimbabku duluuu! Jimin-aaahh! Tolong akuuu!!"
ᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳ
To be continued..
KAMU SEDANG MEMBACA
Between You, I And Our Feelings ✔
FanficSequel of BYIAOF oneshoot verse Read real story on book 'With You' -AR -Romance -Boys Love Taegi-Namjinseok-Kookmin