19

2K 91 3
                                    

menurut kalian cerita ini gimana sih?

Rea menyeret kakinya dengan setengah hati menyusuri koridor sadiantara. Mood nya sedang tidak baik. Selain karena datang bulan yang membuat suasana hatinya tidak enak, semalam Tari datang kerumahnya dan memohon agar Ray mengijinkannya tinggal di rumah mereka untuk sementara

Ray tidak memiliki pilihan lain selain menurutinya, sebelum mereka melakukan tes DNA pada kandungan Tari, Ray harus tetap bertanggung jawab atas Tari dan juga kandungannya. Tentunya dengan izin Rea.

Rea tidak mempermasalahkan itu. Walaupun Tari tinggal di rumahnya, Rea tetaplah ratu di sana sekaligus istri sah Ray. Akan tetapi fakta itu tidak dapat memperbaiki suasana hatinya seketika, ia tetap tidak suka jika orang asing hatus tinggal bersama dengannya, apalagi secara terang-terangan menggoda suaminya

apa Rea baru saja cemburu? katakan saja ia. Karena Rea tidak suka apa yang sudah menjadi miliknya di usik oleh ornag lain

Dalam hati ia tidak berhenti untuk mengumpati Tari sampai ia merasakan tangan yang menyentuk pundaknya

"kenapa lo? kusut banget gue liat-liat" tanya Juna yang melihat raut wajah Rea yang suram namun tidak menyedihkan seperti sebelumnya.

Mereka berdua sepakat untuk tidak lagi membahas apa yang sebelumnya pernah terjadi, namun tidak melupakannya begitu saja tentunya. Rea akan menjadi sangat tidak tau malu jika ia melupakan pertolongan Juna saat itu.

"ada lonte gatel di rumah gue" jawab Rea asal

"hah? gimana gimana?" tanya Juna bingung

"bukan apa apa"

"oh iya Re, gue-"

"JUNAA!!" kalimat Juna terpotong karena teriakan seseorang yang memanggil namanya

Juna dan Rea sontak menoleh. Rea juga tidak tau mengapa ia ikut menoleh, reflek mungkin.

"hai Susanti" sapa Rian. Jika kalian lupa Rian adalah orang yang bersama dengan Angga meneriakinya dari pinggir lapangan saat Rea di hukum oleh Ray.

tidak memperdulikan sapaan Rian, Rea memilih melanjutkan langkahnya

"susanti lo sombong banget" ucap Rian merasa tersakiti karena sapaannya tidak dihiraukan

Rea berbalik menatap Rian datar "lo nyapa gue?" tanyanya yang mendapat anggukan dari Rian

"kenalin nama gue Reanna Bramanta Sulistio. Gue alergi orang yang kelewat bloon, lo contohnya" Rea tersenyum ke arah Rian yang membuat Juna menahan tawa melihatnya

Rian memanyunkan bibirnya "yang soft kek jadi cewe, biar kita rukun gitu"

Rea merotasikan matanya malas lalu pergi meninggalkan Juna dan Rian

"oh iya satu lagi. Jangan panggil gue Susanti cuman karena potongan rambut gue waktu kelas 10. Itu hershey cut, jangan kampungan"

Rea pergi dari sana tanpa menghiraukan Juna yang sudah tertawa melihat Rian menekuk wajahnya

"kenapa lagi lo?" tanya Nita yang melihat Rea meletakan tasnya dengan kasar diatas meja

Winwin yang sedang memainkan tamagotchi pemberian Nita hanya melirik sekilas

"banyak banget beban idup lo" ucapnya yang langsung mendapat jitakan dari Nita

"pulang sekolah lo eskul kan? hari ini pelatihnya dateng" tanya Nita

"gue males sih, tapi lebih males kalo pulang cepet. Jadi yes" jawab Rea malas

"tumben lo mager balik, ada apaan di rumah lo?" tanya Nita

"ada si lonte kali" saut Winwin asal yang diangguki Rea membuat Nita membulatkan matanya begitupun Winwin

"serius lo? ngapain dia disana?"

"numpang"

Winwin berdecih pelan sambil merotasikan matanya "miskin" cibirnya yang disetujui oleh Nita dan juga Rea

Tidak ada obrolan lebih lanjut yang membahas rumah tangga Rea sampai bell masuk berbunyi. Semua bangku sudah diduduki oleh pemiliknya masing-masing dan pelajaran demi pelajaran pun berlangsung

🕸🕸🕸

"LARINYA YANG CEPET!" teriak pelatih basket di pinggir lapangan indor

"anjing dikira gue ninja" gerutu Rea pelan

"jangan banyak ngomong nanti tambah cape" peringat Juna yang juga sedang berlari.

Basket putra dan putri sadiantara memang memiliki pelatih yang sama, jangan heran jika mereka berlatih bersama.

"bacot" ucap Rea sambil mengelap peluh di dahinya tanpa menghentikan larinya

Juna tertawa kecil "kalo di kasih tau batu banget"

"ITU YANG LAGI PACARAN LARINYA CEPETIN!" teguran dari sang pelatih yang diarahkan padanya dan Juna sontak membuat anggota lain menatap mereka dengan pandangan yang berbeda-beda.

"sialan lo Jun" ucap Rea sebelum mempercepat larinya. Setelah berhasil menyelesaikan satu putatan lagi Rea akhirnya dapat mendudukan bokongnya sambil meluruskan kakinya

Latihan terus berlangsung sampai jam menunjukan pukul lima sore

"tangkep!" Nita melemparkan satu botol air mineral pada Rea

"makasih Nit"

"balik sama siapa lo?" tanya Nita lalu mendudukan dirinya di samping Rea yang sedang duduk di tribun penonton

"sama sopir ojol, lo?"

"ya sama, nih gue udah pesen" ucap Nita menunjukan layar ponselnya

"lo udah pesen?" tanya Nita lagi

"belom. Entar ah istirahat dulu gue, masih cape" jawab Rea sambil menggulirkan laman twitternya

"kalo gitu gue duluan ya, abangnya udah sampe. Bye Re" pamit Nita yang diangguki oleh Rea

Rea menyandarkan kepalanya pada sandaran kursi lalu menghela napas kasar "males banget ketemu si tante"

"belom balik lo?"

Rea membuka matanya dan mendapati Juna duduk pada kursi di bawahnya sambil mengelap kringatnya

"kalo lo bisa liat gue disini, lo tau kan artinya apa?" balas Rea sewot

"Re gue denger chatime ada promo, beli yuk" ajak Juna

"lo ngajak gue?" tanya Rea sambil menunjuk dirinya sendiri

Juna mengangguk "emang lo liat ada orang lain yang gue ajak ngomong?"

"siapa tau lo emang stres" ucap Rea sambil mengangkat bahunya

"oke bye"

"ikuutt!!! gimana sih ga konsisten banget, tadi ngajak" ucap Rea kesal lalu berjalan menyusul Juna







tbc

Phase //REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang