7

2.6K 125 11
                                    

happy reading

Rea ngerasa tidurnya nyenyak. Setelah acara kemarin yang mengharuskan dia berdiri berjam jam di pelaminan bersama orang yang sangat membosankan baginya

saat Rea ingin beranjak ia merasa berat di bagian perut dan juga kakinya

"ASTAGFIRULLAAAHHH"

brukk!!!

"apaansih?!" Ray berdiri dari lantai sambil memegangi dahinya yang terbentur lantai

"ngapain tidur di kasur? harusnya kan di sofa" tanya Rea tanpa rasa bersalah karena sudah menendang Ray tadi

"saya juga berhak untuk tidur di kasur kenapa juga harus tidur di sofa" tutur Ray kesal lalu kembali menjatuhkan tubuhnya di kasur

Rea hanya tercengang tidak percaya

Rea beranjak dari kasur berniat ingin keluar dari kamar, sebelum keluar ia sempatkan untuk melempar bantal miliknya ke arah Ray

"dasar ngeselin" grutu Rea sambil buka pintu kasar lalu menutupnya lagi

Ray mengambil bantal Rea yang ada di atas kepalanya lalu menjadikannya guling
"dasar slebor" Ray pelan lalu kembali mengistirahatkan badannya

Shit..

Rea mengumpat dalam hati saat membuka kulkas yang hanya berisi air mineral dan beberapa susu kotak strawberry kesukaannya

"cuman ada timun doang, pake nasi mana enak anjrit"

"YUUUUUUUUUURRRR"

"SAYUUUUUUUUR"

"SEGER SEGERRRRR"

"AYO BUUUUU"

Rea langsung berlari ke sumber suara,
dia bisa melihat tukang sayur yang sedang di kelilingi oleh ibu dan juga ART di komplek rumahnya

"Kang kok cabe nya kriting kayak kumis akang sih" ucap ibu dengan rambut di cepol tinggi sambil memilih cabai merah

"Kunaon atuh, masa kayak kumis saya, kayak rambut ibu kali ah" balas tukang sayur yang sibuk mengipasi dirinya menggunakan topi

"Kang, kangkung nya seiket berapa?" tanya ibu yang menggunakan daster coklat, terlihat cantik walau tanpa makeup

"Dua rebu aja atuh bu, murah itu"

"Kang, iki iwak e piro " Rea ingin tertawa ketika mendengar suara medok ibu ibu dengan badan sedikit besar dengan rambut di sanggul rapih

"Hah? Ibu teh kunaon, saya teh orang sunda atuh gak ngerti bahasa ibu" jawab tukang sayur bingung

"Kang saya mau beli bahan-bahan buat bikin sayur sop sama bumbu jadinya ya" ucap Rea yang mendapat perhatian dari ibu ibu lainnya

"Siyap neng" tukang sayur itu langsung segera menyiapkan pesanan Rea

Rea yang merasa di perhatikan hanya menggaruk pelipisnya canggung lalu tersenyum

"adek baru pindah ya" tanya ibu ibu berdaster coklat tadi

"i-iya bu, baru semalem" jawab Rea canggung

"Ohh pantesan baru liat" ucap ibu yang rambutnya di cepol tinggi

"Ndok kok Ayu tenan toh" ibu ibu dengan sanggul mendekat ke arah Rea dan mengelus pundaknya

"Iya, cantik banget.. Bukan asli orang sini ya" tanya ibu dengan cepol tinggi

"Iya" jawab jawab Rea sambil melempar senyum ramahnya

"ga usah didengerin atuh neng, paling juga ujung-ujung nya mau ngenalin neng ke anak nya" ucap tukang sayur tadi yang langsung mendapat tatapan ala emak emak brandal

Phase //REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang