"Ya bisa lah bego!" Jungkook geplak tangan Yoongi diatas meja
Yoongi tatap Jungkook bingung
"Kenapa gua dibilang bego?"
"Lah lu napa emang bego sekali, jelas bisa nikah lah kalau serius" Jungkook buat penekanan kata serius
Yoongi yang ngerasa disindir cuma hela nafas
"Coki gini ya gua kasi tau nikah itu ga sembarangan, tau kan?"
"Yang bilang sembarangan siapa Gus? Gua tau, paham sekali"
"Trus ke-"
"Sampai kapan?" Jungkook tatap nanar Yoongi
Yoongi naikin sebelah alisnya
"Sampai kapan begini terus?"
"Tunggu gu-"
"Tunggu mapan? Trus sekarang kurang mapan?"
"Ya belum Ki, target gua belum tercapai"
"Apa!?" Jungkook mulai naikin nada suaranya
Yoongi tatap Jungkook intens
"Lu ga perlu tau"
"Ah bangsat!" Jungkook gebrak meja dan langsung pergi ke kamar mereka banting pintu
Meninggalkan Yoongi yang udah sandarin kepalanya diatas meja
;
Sudah tengah malam, Yoongi akhirnya memilih masuk ke kamar setelah menghabiskan beberapa kaleng bir di halaman belakang.
Didalam kamar ternyata Jungkook duduk di lantai balkon, ga peduli sama badannya yang dingin kena angin malam.
Yoongi dekatin Jungkook dan peluk dari belakang dengan erat.
"Maaf.. iya gua ngaku salah. Tapi gua benar-benar belum bisa Coki"
Jungkook diam dalam pelukan Yoongi
"Kenapa Gus?" tanya Jungkook lirih
"Ada saatnya lu tau Coki, untuk sekarang biarin begini dulu. Hm? Maafin gua Coki"
Yoongi makin eratin pelukannya bahkan kecupan kecil dia berikan di tengkuk Jungkook
Jungkook pejamin matanya dan sandaran di dada Yoongi dengan tenang
"Maafin gua juga, gua teralu banyak nuntut. Gua hanya takut ditanya kapan nikah, kapan nyusul, jengah Gus"
"Iya tau, gua juga kok. Cukup jalani apa yang kita punya, ok?" Yoongi tarik dagu Jungkook buat tatap dia
Jungkook ngangguk dan senyum kecil, dia genggam tangan Yoongi di pinggang dia Yoongi yang ditatap begitu langsung cium lembut bibir Jungkook dan eratin genggaman tangan mereka.
