158

3.8K 396 114
                                    

♥ 21

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♥ 21.260 Likes

Seokjine I'm sorry sweetie.

Comment has been disabled



































Sudah dua hari ini kondisi Seokjin makin menurun, bahkan Namjoon aja sampai ga bisa lepas tangan sama kondisi istrinya.

Seokjin ga mau makan dan minum, setiap hari muntah terus perutnya seakan ga bisa nerima makanan yang masuk.

Namjoon sedih sekali liat istrinya ini, setiap malam selalu nangis sambil ngerintih sakit.

"Sayang?" Namjoon elus kepala Seokjin yang melemah di kasur

"Ng?"

"Ayo ke dokter, kamu udah parah sekali ini kasian kamu sama anak kita"

Seokjin diam, dia hela nafasnya. Badannya makin hari makin kurus, wajahnya juga memucat.

"A-ayo"

"Ya?"

"Ayo ke rumah sakit. Aku ga sanggup" Seokjin ngomong lirih sekali, untungnya Namjoon dengar.

Karena ga mampu bangun Namjoon pun gendong Seokjin ala pengantin, saat Seokjin sudah di gendongannya Namjoon heran liat ada bercak darah di kasur.

"Sayang itu apa?" Namjoon bertanya

Seokjin yang ngeliat itu langsung shock.

"G-gatau, itu darah? Iya darah kan?! Namjoon jangan bilang kalau itu darah! Namjoon! Hiks j-jangan darah hiks Joon..." Seokjin makin lemah digendongan Namjoon dan pingsan

Namjoon pun panik dan langsung cepat menuju ke rumah sakit.

;

Seokjin bangun dari pingsannya, suasana putih langsung nyambut dia.

Seokjin berusaha kerjapin matanya menyesuaikan cahaya yang masuk.

"Sayang?" sayup-sayup terdengar suara Namjoon

Seokjin toleh kepalanya dan lihat Namjoon dengan wajah khawatir dan leganya jadi satu menyambut Seokjin.

"Sayang, gapapa?"

"Anak aku gimana?"

Namjoon diam, dia tatap Istrinya nanar.

"Joon- anak kita gimana?"

"Sayang, kamu dengarin aku dulu ya" Namjoon duduk disamping Seokjin dan genggam erat tangan istrinya

"Mungkin belum saatnya kita dapat malaikat kecil, rahim kamu udah benar-benar ga bisa nerima dan kalau dipaksa bakal bahayain kamu"

"Intinya apa!?" Seokjin udah mulai emosi, air matanya netes tak henti

"Kamu ga bisa hamil lagi, kalau pun hamil resikonya akan besar. Dokter bilang kondisi kamu masih terbilang baik karena ga harus operasi rahim"

Seokjin tutup wajahnya pakai lengan Namjoon, dia nangis sesegukan disana sambil elus perutnya.

"Baru aja aku bayangin hiks bakal ada yang ramaiin rumah kita hiks t-tapi kenapa harus secepat ini hiks setidaknya biarin dia lahir dulu hiks aku mau dengar suara tangisnya hiks hiks"

Namjoon hanya bisa diam elus kepala Istrinya, dia pun ga bisa berbuat apa-apa selain nangis liat Istrinya kesakitan gini.

"Setidaknya kamu udah berjuang pertahanin dia Sayang..."

"T-tapi kenapa Joon? Salah aku apa sampai ga diberi kesempatan bisa dapat anak begini!?" Seokjin tatap sengit Namjoon

"Seokjin kontrol omongan kamu sayang..." Namjoon tangkup pipi Seokjin

"Kamu ga ngerti Joon- sakit..." Seokjin remas bajunya dibagian dada

Namjoon hanya diam menahan semua emosi yang ada di dalam hatinya.

"Iya aku ga ngerti, tapi aku mohon sesakit apapun kamu aku percaya kamu ga bakal lepas kontrol gini sayang" Namjoon kecup dahi Seokjin lembut

Seokjin tatap suaminya dan buang muka ke arah lain.

"T-tinggalin aku sendiri"

"Ya?"

"Aku bilang tinggalin aku sendiri!"

Namjoon pasrah, dia kecup tangan Istrinya sekilas dan pergi meninggalkan Seokjin yang masih nangis.

"Aku ada diluar kalau kamu butuh aku"





















































Kolom hujatan ada disini

👻
















































Salam hangat, Sunshine.

Daily ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang