Tobot: War!!!🔥🔥

Dylan

Dylan pun keluar dari kamar Ryan, Ryan menyuruhnya untuk keluar. Dylan sama sekali tidak tahu kenapa Ryan menyuruhnya keluar, apakah Ryan marah kepada Dylan?.

Dylan pun memasuki kamarnya, merebahkan diri ke kasur, dan memasang headphonenya untuk mendengarkan musik yang menenangkan untuknya.

"Dylan...." Panggil pilot Tobot Y itu. Kory.

Dylan yang mendengar namanya dipanggil, menatap depan pintu kamarnya yang terbuka. Terlihat Kory disitu.

"Kenapa?" Tanya Dylan yang nadanya sedikit (?).
"Aku yakin Ryan pasti memaafkanmu, jadi jangan bersedih.... Atau kita bicarakan ini kepada ayahku?" Tanya Kory.
"Tidak perlu. Aku ingin mengatasinya sendiri, aku salah karena aku membentak Ryan. Tapi aku benar-benar tidak tahu kenapa aku bisa membentak Ryan. Itu seperti..... Secara spontan aku mengatakannya" jelas Dylan.
"Iya aku mengerti kok" balas Kory lalu pergi dari kamar Dylan.

Dylan yang melihat itu hanya geleng-geleng kepala. Bahkan Kory tidak mengatakan "selamat tinggal".

Kali ini hanya Ryan dan Dylan yang berada di kamar.

Dylan menutup pintu. Entah apa yang dia lakukan selanjutnya.

"Ryan, aku benar-benar minta maaf..." Ucap Dylan serius setelah menutup pintu.
"Pergi Dylan, buka pintunya!!" Perintah Ryan namun tetap membelakanginya.
"Berbalik dan tatap aku!" Perintah Dylan.
"Aku tidak akan membuka pintu ini sebelum kau memaafkanku!" Sambungnya tegas.
"Jadi, apa yang akan kau lakukan sekarang?" Tanyanya.
"Aku bilang cepat keluar!" Perintah Ryan sekali lagi.
"Sudah kubilang bukan? Aku tidak akan keluar Ryan!" Balas Dylan.
"Baiklah aku memaafkanmu Dylan..." Ucap Ryan namun tetap membelakanginya.

Hening

"Kalau kau memaafkanku, kenapa kau tidak berbalik dan menatapku?" Tanya Dylan memecah keheningan.

Ryan langsung berbalik dan menatap Dylan.

"Aku sudah berbalik sekarang, dan memaafkanmu juga. Jadi tolong keluar sekarang.." ucap Ryan menatap tajam.
"Kau tidak ikhlas memaafkanku?" Tanya Dylan membalas tatapan tajam dari Ryan.
"Bukan begitu... A-" ucapan Ryan dipotong oleh Dylan.

"Jawab aku terlebih dahulu!" Potong Dylan.