Part 4

110 12 4
                                    

Jam menunjukkan pukul 6 pagi, masih banyak waktu untuk teman-teman Reva mengerjakan pr sebelum Bu Dela–Guru Kimia– datang.

Didalam kelas terlihat semua siswa sedang sibuk dengan urusannya masing-masing. Terutama Dian yang langsung menghampiri meja Reva.

"Reva, minjem buku Kimia lo dong," pinta Dian yang langsung duduk disebelah Reva.

"Buat apa?" tanya Reva sambil memberikan buku nya.

"Tugas gue belum selesai," Dian menggaruk tengkuknya yang tak gatal dan langsung menyalin jawaban yang ada dibuku Reva.

"Oh," ujar Reva dengan singkat.

Tak butuh waktu lama untuk Dian menyalin semua jawaban yang ada dibuku Reva.

Bel masuk pun berbunyi, keadaan kelas yang tadi nya berisik menjadi hening saat Guru Kimia datang.

"Keluar kan buku tugas kalian!" suruh Bu Dela dengan tegas dan langsung direspon oleh semua murid.

Pelajaran pun berlangsung dengan keadaan yang tak begitu menegangkan.

Tak begitu lama bel istirahat mulai berbunyi dan membuat kelas 12 IPA 1 menjadi girang dan langsung berhamburan keluar.

Disamping lapangan basket terlihat Reva dan Dian bercanda dengan senyuman yang merekah dibibir mereka.

Dengan santai nya mereka berdua berjalan menuju kantin yang tak jauh dari kelas.

tak sengaja bola basket yang dilemparkan seseorang mengenai kepala Reva dengan keras dan membuat Reva jatuh pingsan. Dengan sigap Reva langsung dibawa ke uks.

                          ๛๛๛

"Reva, bangun!" pinta Dian yang dari tadi berada disampingnya.

Tak begitu lama Reva pun sadar dari alam pingsannya.

"Reva, lo ga pa-pa kan?" tanya Dian yang langsung direspon oleh Reva dengan anggukkan kepala.

"Lo masih pusing gak? Kalau masih pusing gue panggilin dokter ya," ujar Dian dengan wajah khawatir.

"Gue udah baik-baik aja kok, lo gak usah khawatir" jawab Reva dengan suara yang masih lemas.

"Gimana gue gak khawatir Rev, yang kena kepala lo itu bola basket bukan bola bekel," sambung Dian yang langsung membuat Reva tersenyum lemah.

"Iya gue tau,bawel" ujar Reva yang langsung mencubit pipi Dian.

"Sakit Reva!" jawab Dian yang langsung mengelus pipinya.

"Habis nya lo bawel banget sih," ujar Reva.

Tak begitu lama Revon dkk datang untuk melihat keadaan Reva.

"Rev, gue minta maaf. Gue tadi gak liat lo saat lo ada disana," ujar Revon ketus.

"Udah gue maafin kok, santai aja kali." jawab Reva dengan senyuman manis nya.

"Tapi lo gak pa-pa kan?" tanya Surya dengan wajah khawatir.

"Enggak,"

"Yaudah kalau gitu kita balik dulu," ujar Revon yang langsung memberi kode kepada kedua sahabat nya.

"Iya," jawab Reva sambil menunjukkan senyum manisnya.

Reva melihat Revon dari belakang sampai punggung Revon menghilang dari penglihatannya.

"Reva, lo ngerasa aneh gak sih, sikap Revon sama lo?" tanya  yang langsung duduk di samping kasur Reva.

"Aneh banget malahan" ujar Reva.

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang