Part 9 ~ Masih Rahasia

64 9 1
                                    

Terlihat segerombolan siswa yang sedang bergerombol diarea lapangan basket.

Entah apa yang mereka tonton hingga membuat Reva penasaran.
Reva melihat sejenak dan ternyata,  Revon dan Ghata menjadi tontonan gratis para siswa, karna sedang berkelahi. Tampak Surya dan Dion yang kualahan memisahkan mereka.

"Seandainya lo jagain Lisa waktu itu, semua ini gak akan terjadi." bentak Ghata yang masih memukuli wajah Revon.

"Lo harus ikhlasin dia, gue juga terpuruk liat adik gue sendiri udah gak ada." balas Revon tak mau kalah.

Perkelahian semakin memanas dan tibalah guru Bk ditempat TKP.

"Kalian semua bubar" teriak Bu Rosa
"Ah ibu gak seru" ucap salah satu siswa yang berada dibarisan paling depan.

"Saya bilang bubar semuanya" teriak Bu Rosa sekali lagi. Semua siswa langsung meninggalkan gerombolan sebelum tanduk Bu Rosa muncul.

"Kalian berdua ikut saya" bentak Bu Rosa penuh penekanan.

"Gak ah bu, nanti ibu suka sama saya" ujar Revon bercanda. Itulah Revon disela sela seperti ini, ia pun masih sempat bercanda.

"Revon, ini bukan waktu nya untuk bercanda. Cepat ikut saya" bentak Bu Rosa sekali lagi.

Mereka hanya bisa pasrah dan berserah diri kepada yang diatas.

﹏❤﹏

Ruang Bk cukup hening. Hanya ada Bu Rosa, Revon dan Ghata saja.

"Saya sudah cukup sabar menghadapi kalian dan saya harap ini yang terakhir. Sebagai hukumannya kalian bersihkan toilet dan koridor disekolah ini. Apa kalian mengerti?" cercah Bu Rosa penuh penekanan.

"Mengerti bu" ucap mereka berdua malas.

"Yaudah sekarang kerjakan" perintah Bu Rosa berdiri dari posisi duduk.

Mereka pun keluar dengan raut wajah kesal.

"Gara - gara lo, gue jadi dihukum" Ghata menuduh Revon se enak jidat.

"Lo nyalain gue? Bukan nya lo yang nyari masalah sama gue?" balas Revon tak mau kalah.

"Dasar brengsek lo" ujar Ghata menatap Revon sinis.

"Bukannya lo yang brengsek?" Revon hanya menunjukkan senyum sinis dan mencoba untuk sabar.

Saat Ghata ingin menonjok wajah Revon "GHATA REVON. Cepat kerjakan apa yang saya suruh. Atau saya tambah hukuman kalian" ujar Bu Rosa diambang pintu.

Mereka berdua segera berlari meninggalkan Bu Rosa yang masih diambang pintu.

﹏❤﹏

Mereka memulai hukuman dengan membersihkan toilet dan dilanjutkan koridor sekolah.

Saat Revon dan Ghata membersihkan koridor dekat kelas XII IPA 1, Revon sempat melirik salah satu gadis yang ada dikelas tersebut.

"Cantik" ujar Revon keceplosan.

"Apa? Lo bilang gue cantik? Orang ganteng gini dibilang cantik. Coba deh mata lo diperiksain ke dokter" ujar Ghata yang tak sengaja mendengar ucapan Revon.

"GR lo" ujar Revon sinis.

﹏❤﹏

Dikantin sudah ada Revon dkk sedang bersenda gurau.
Disela gurauan mereka, Revon pun angkat bicara.
"Kayak nya gue udah mulai jatuh cinta sama seseorang"

"Bagus dong, biar lo gak jadi jones terus" gurau Dion disertai tawa jahil.

"Lo menghina gue atau muji gue?" tanya Revon sinis.

"Santai bro, gue cuman bercanda" ujar Dion tanpa rasa bersalah.

"Oh ya, lo jatuh cinta sama cowok apa cewek?" tanya Dion jahil.

"Sama cewek lah. Gue kayak gini juga masih waras kalik" jelas Revon tambah sinis.

"Oh kirain"

"Kirain apa?"

"Gak jadi"

"Lama lama gue tonjok lo" ujar Revon sambil mengepalkan telapak tangan kanannya.

"Emang siapa cewek yang lo taksir?" tanya Surya mengembalikan suasana seperti semula.

"Entar juga kalian tau"

"Kenapa lo cerita ke kita, kalau endingnya pakai di rahasiain."

Revon tersenyum lebar.

"Pengen aja" jawab Revon santai.

Dion dan Surya hanya mendengus kesal.

﹏❤﹏

Suasana kantin cukup ramai. Semua sibuk dengan pesanan masing - masing.

"Dian, gimana nanti jadi gak ngerjain tugas bareng?" tanya Reva serius.

"Jadi dong." ujar Dian ceria.

"Yaudah, nanti gue dateng ke rumah lo jam 3"

"Ok" menunjukkan jari jempol.

Reva menatap Dian sejenak.
"Dian, gue mau ngomong sesuatu"

"Ngomong aja. Kayaknya bahagia banget," tumben otak Dian tak se alay wataknya.

"Gue ditembak seseorang" jawab Reva dengan berbunga-bunga.

"wihhhh, sahabat gue udah punya pacar nih. Emang siapa yang nembak lo?" tanya Dian penasaran.

"Iqbal" jawab Reva tersipu malu.

"Cieeee, PJ dong" ujar Dian semangat.

"Yaudah sana, lo mau pesen apa. Gue bayarin" ucap Reva yang masih berbunga-bunga. Dian langsung memesan bakso dan es kesukaannya.

Tapi disela-sela mereka makan, Iqbal datang menghampiri Reva.

"Revanya, gue pinjem dulu ya" ujar Iqbal langsung membawa Reva begitu saja. Dian hanya menganggukkan kepala tanda setuju.

Jangan lupa tinggalkan jejak vote + comment:v
Thanks yg udah baca:)

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang