Tatapan Reva sekarang kosong. Semuanya berantakan baginya. Memori masa kecil nya bersama Iqbal masih terngiang di otak nya.
Tok tok tok
Lamunan Reva buyar seketika. Ia langsung membuka pintu kamarnya dengan lesu.
"Ada apa ma?" tanya Reva disertai senyuman palsu.
"Dian disini. Temuin dulu sana sayang. Jangan sedih terus dong" ujar Rosa sendu. Sebagai seorang ibu, ia tau perasaan anak semata wayangnya bagaimana.
Reva hanya menganggukkan kepalanya dan bergegas menuruni tangga.
~❤️~
Disisi lain Dian menunggu Reva ditemani oleh Revon. Bukan karena Revon mengajukan diri untuk mengantarkan Dian ke rumah Reva, tapi Dian lah yang memaksanya untuk untuk ikut dengannya. Alasannya takut uang nya habis. Alasan yang sangat klise bagi Revon.
Setelah menunggu cukup lama, akhirnya orang yang mereka tunggu turun dari tangga.
Dengan wajah yang masih lesu, Reva memaksakan senyumannya. Tetapi, Dian tak bisa dibohongi dengan senyuman palsu itu. Dian bergegas menghampiri Reva dan langsung memeluknya. Reva yang mendapatkan perlakuan tersebut langsung ambruk tak bisa menahan tubuhnya. Ia menangis dan memeluk Dian dengan erat.
"Dia jahat hiks...." ujar Reva disela tangisannya.
"Udah ya, jangan nangis. Nanti cantiknya luntur lho" ujar Dian menenangkan Reva yang saat ini benar-benar terpuruk. Dian langsung menuntun Reva untuk duduk disampingnya.
Revon yang tak tahu apa-apa hanya diam melihat peristiwa tersebut. Pengen nenangi, tapi bukan siapa-siapa. Yaudah diam aja dah dari pada serba salah kayak lagunya Raisa.
"Dia jahat banget. Dia itu bukan Iqbal tapi Kevin. Dia nyeritain kalau Iqbal udah meninggal terus dia mau pergi gitu aja hiks....gue harus gimana sekarang?" ujar Reva panjang lebar. Dian sudah tau semuanya. Kemarin Kevin menceritakan semuanya. Maka dari itu ia bergegas menuju rumah Reva untuk memastikan bahwa Reva baik baik saja.
"Udah ya Va, lo gak kehilangan semua orang yang lo sayang. Contohnya gue dan keluarga lo. Semua gak akan ninggalin lo" ujar Dian dengan penuh keyakinan. Mendengar ucapan Dian membuat hati Reva menjadi sedikit tenang.
"Senyum dong" bujuk Dian dan dibalas Reva dengan senyuman manisnya.
Revon hanya bernapas lega. Akhirnya Reva berhenti menangis karena si brengsek yang tak tau malu itu.
Seandainya lo bisa tau kalau gue suka sama lo Va gumam Revon sambil menunduk kan kepalanya.
"Revon, Lo ada disini dari tadi?" tanya Reva kaget yang tak tahu menahu jika Revon sedari tadi berada dirumahnya.
"Iya, gue cuman nganterin ni bocah. Kasian gak ada yang nganterin" ujar Revon sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal. Dian hanya memayunkan bibir nya dan melirik Revon tajam. Revon yang mendapat tatapan tersebut langsung menunjukkan senyum jahilnya.
"Gue tinggal dulu sebentar" ujar Reva langsung melangkah menuju dapur. Maklum bibinya lagi pulang kampung. Jadi, semuanya harus serba mandiri. Reva kembali dengan nampan yang berisi minuman dan cemilan yang cukup banyak.
"Gimana kalau kita besok ke Dufan aja, sekalian refreshing. Besok gue bakal ngajak cs gue. Gimana setuju gak?" Ujar Revon sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Reva dan Dian menatap bergantian dan akhirnya mereka menganggukkan kepala tanda setuju.
~❤️~
Reva mempersiapkan diri. Ia hanya mengenakan kaos putih polos, celana panjang, sepatu putih dan rambutnya dibiarkan tergerai.
Line
Revon
Gue jemput, udah siap kan??
Reva
Iyh udh kok:)
Revon
Gue kesana bareng Dian
Reva
Temen² Lo gmn??
Revon
Udh pada duluan mereka
Reva
Ouh gitu, yaudah gue tunggu
Revon
Siappp princessRead
Sekeras apapun Reva melupakan semuanya tetap sama saja.
"Iqbal aku kangen" ujar Reva yang tak bisa membendung air matanya lagi.
Suara klakson mobil membunyarkan lamunan Reva. Reva sedari tadi memang sudah menunggu di teras rumah.
"Gimana udah siap??" Ujar Revon sambil melihat Reva dari kaca mobil.
Reva hanya membalas dengan anggukan kepala dan senyum yang sedikit dipaksa.~❤️~
Suasana Dufan sangat ramai. Banyak wahana yang menyenangkan disina. Revon menghampiri segera teman-teman nya yang sudah menunggu dari tadi.
"Yaudah ayo, main sekarang" ujar Dian sangat antusias. Dion yang melihat tingkah Dian hanya tersenyum. Matanya terus saja menatap tingkah Dian.
"Ya bentar dulu lah, baru aja sampe" ujar Revon
"Lama Lo, yaudah gue sama Reva duluan" ujar Dian sambil menggandeng tangan Reva.
"Yaudah iya, ayo. Mau main apa dulu ini" ujar Revon pasrah.
"Hmm, gimana kalau kita naik rollercoaster" ujar Reva sedikit ragu. Semua serentak menyetujuinya
Dan akhirnya mereka menaiki wahana tersebut. Teriakan Dion paling keras diantar mereka.
"MAMAAA" teriak Dion dengan ekspresi ketakutan. Dan Revon serta Surya tertawa lepas melihat wajah ketakutan Dion.
Akhirnya mereka sudah puas menaiki berbagai wahana yang ada disana. Reva yang duduk sendiri, langsung menatap orang yang baru saja duduk disampingnya.
"Boleh gak gue duduk disini??" Tanya Revon. Udah jelas-jelas dia duduk kenapa harus nanya lagi.
"Hmm, boleh kok" ujar Reva sambil memperlihatkan senyumannya.
"Lagi mikirin apa??" Tanya Revon menatap lekat wajah Reva.
"Enggak lagi mikirin apa-apa kok" ujar Reva spontan.
"Bentar Lo tunggu sini" ujar Revon dan Reva hanya menganggukkan kepala tanda setuju.
Revon kembali dengan kedua tangan yang memegang 2 es krim rasa strawberry dan cokelat.
" Lo suka yang mana. Strawberry atau cokelat??" Tanya Revon memastikan.
"Hah?? Ouh terserah Lo aja" ujar Reva ragu.
"Kok terserah gue. Ya Lo harus pilih lah" ujar Revon sambil menatap kedua es krim yang dibawanya. Reva langsung mengambil es krim rasa cokelat yang ada ditangan kanan Revon.
Setelah itu, mereka menikmati es krim yang sudah ada ditangan mereka masing-masing.
"Gue boleh tanya sesuatu gak??" Tanya Revon sambil menatap wajah Reva.
"Boleh kok" jawab Reva dengan ramah.
"Kapan Lo buka hati buat orang lain??" Tanya Revon. Pertanyaan itu membuat Reva hanya menatap Revon dengan senyuman yang terpaksa.
"Gimana kalau kita pulang sekarang" ujar Reva mengalihkan pembicaraan. Dan Revon sudah tau maksud Reva.
Revon membalasnya dengan anggukan kepala. Dan mengajak pulang Dian serta teman-teman nya.
~❤️~
Udh lama bgt gak update part😣
Semoga kalian suka yh sama SWM😊
Jangan lupa tinggalkan jejak kawan😚💕Love💚
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me
Teen FictionKalau akhirnya mengingkari, kenapa dulu memberi janji? Kau kira hati ini sebercanda itu? - Revana Angelia Kusuma