- Chapter 2 ✨

156 27 7
                                    

Siap-siap dibuat baper di chapter ini 🥰🥰🥰

Siap-siap dibuat baper di chapter ini 🥰🥰🥰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~~

"Guys, gue dipanggil sama Bu Gisel buat bawa buku ke ruang olimpiade. Pasti ada Saka deh!" ujar Rasel sembari menutup ponselnya, ia sempat mendapat chat dari Bu Gisel, guru pembina olimpiade, untuk membantunya membawa buku olimpiade.

"Saka, Saka, Saka. Hidup lo kayak gak ada cowok lagi aja!" gerutu Nancy kesal.

"Iri aja ya lo gak pernah digubris sama Distra," kata Leora mengejek Nancy.

"EH ENAK AJA! Kemaren dia ngajak gue jalan pulang sekolah," balas Nancy dengan bangga.

"HAH SERIUSAN LO? BOHONG KAN LO PASTI!" ucap Leora membulatkan matanya.

Nancy menatap Leora dengan remeh, "Liat aja nanti."

"Gue buru-buru, bye!" Rasel langsung pergi meninggalkan kelas.

Sesampainya di ruang guru, ia kecewa karena tidak melihat Saka. Itu tandanya, Bu Gisel hanya meminta dirinya, tidak kepada Saka. Ia langsung mengmbil buku yang diberikan oleh Bu Gisel dan membawanya menuju ruang olimpiade.

Berat. Itulah yang Rasel rasakan karena buku yang ia bawa sangat banyak dan juga tebal. Sampai-sampai ia tidak melihat ada seorang cowok yang sedang berjalan berlawanan arah dengannya.

Rasel yang ceroboh tidak mengetahui bahwa tali sepatunya terlepas. Kakinya menginjak tali sepatu dan Rasel terjatuh bersama buku-buku yang ia bawa. Namun, ia membulatkan matanya ketika melihat bahwa ia menabrak seorang cowok. Begitu sial bukan?

Rasel menatap cowok tersebut tanpa berkedip. Wajahnya tampan, bibir pink alami, alis tebal nan tajam, rahang yang kokoh, dan perawakan yang tegas. Begitu sempurna menurut Rasel. Rasel yang tersadar pun segera bangkit dan memunguti buku-buku yang berserakan.

"Sorry, gue gak sengaja," kata Rasel menatap cowok tersebut dengan takut.

Cowok tersebut tersenyum smirk. Ia sempat kagum juga terhadap kecantikan Rasel. Althan merasa bahwa Rasel ialah gadis yang tadi pergi dari kantin bersama kedua temannya ketika ia masuk ke dalam kantin. I found you!

"Sini, biar gue bantu." Suara bariton menginterupsi.

Rasel menatap cowok tersebut terkejut, namun Althan menatapnya dengan senyum yang jarang sekali ia berikan pada siapapun. Bahkan, ia jarang sekali tersenyum ketika sedang bersama Argarez.

"Thanks ya, gue jadi ngerepotin," ujar Rasel tersenyum kikuk.

"Santai aja kali! Oh iya, ini mau dibawa kemana bukunya?" tanya Althan.

"Ruang olimpiade," balas Rasel yang dibalas anggukan oleh Althan.

Sesampainya di ruang olimpiade, Rasel dan Althan menyimpan buku-buku di rak yang sudah disediakan.

KOMPLIZIERTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang