- Chapter 5 ✨

71 19 5
                                    

Siapkan hati untuk membaca kompliziert🥳

Siapkan hati untuk membaca kompliziert🥳

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~~

"Baru dateng, kemana aja lo, Tra?" tanya Aiden kepada Distra yang baru saja datang ke sirkuit.

"Biasa, abis ngapel sama Nancy," balas Distra sembari menyalakan rokoknya.

"Udah jadian lo?" tanya Arzan sewot.

"Kalo gue kasih tau nanti lo iri," balas Distra seraya tertawa.

"Sialan jadi temen!" Arzan melempar korek yang sedang ia pegang ke arah Distra.

"Emang bang Distra temennya bang Arzan?" sahut Zio.

"Lo mau gue penggal kepalanya, Zi?" sinis Arzan kesal.

Althan sedari tadi hanya diam menyaksikan teman-temannya yang tengah menunggu balapan malam ini dimulai. Pikirannya melayang ke arah Rasel yang menurutnya sangat manis. Ia benar-benar telah jatuh kepada Rasel. Sampai-sampai, ia lupa bahwa geng Orion telah tiba di sirkuit.

"Than! Udah dateng mereka," kata Aiden seraya memasukan vape yang sempat ia hisap tadi.

Althan mengedarkan pandangannya terhadap lima cowok yang masih berada di atas motor ninja masing-masing dengan tatapan sengit.

"Kali ini, gue gak akan biarin lo menang gitu aja, Than!" ujar Davin, ketua geng Orion.

Althan hanya menatap Davin remeh dan tersenyum smirk.

"Taruhan kali ini, kalo gue menang, motor ninja kesayangan lo jadi milik gue," ucap Davin sombong.

"Dan kalo gue yang menang, gue mau lo berlutut di hadapan gue," kata Althan dengan raut wajah serius.

"Oke, deal."

Althan dan Davin kini tengah bersiap-siap untuk perlombaan balap motor. Althan menoleh ke arah Davin sebentar sembari menatapnya datar. Tak lama, seorang gadis yang berpakaian seksi berada di tengah-tengah mereka sembari membawa bendera berwarna hitam. Sang gadis memberi aba-aba bersedia, kemudian dalam hitungan ketiga, perlombaan dimulai.

Althan langsung menancapkan gasnya dengan kencang agar ia tidak terkalahkan oleh Davin. Di tengah-tengah perjalanan, Davin sengaja menyenggol motor Althan agar Althan terjatuh. Althan yang mengetahui perbuatan Davin tersebut pun berusaha untuk tetap menjaga keseimbangannya agar tidak terjatuh. Althan memilih untuk menancapkan gasnya lebih kencang lagi agar Davin jauh dari dirinya. Rencananya pun berhasil.

Althan menatap bahwa sudah ada garis finish di hadapannya. Ia menancapkan gasnya lebih kencang lagi, begitu pula dengan Davin yang entah sejak kapan sudah berada di dekat Althan. Mereka berdua sama-sama mengendarai motor masing-masing dengan kecepatan diatas rata-rata. Namun, Althan terkejut ketika Davin secara tiba-tiba terjatuh karena ia tidak melihat bahwa ada sepotong kayu yang terdapat di jalan.

KOMPLIZIERTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang