-;Kuroko No Basket | Kiseki No Sedai x Reader

(Z)iech liebe dich : SPECIAL CHAPTER .2

Z untuk Ziech liebe dich
Kiseki no Sedai x Reader
——————————————
07.00 pm.

"Oi, (y/n). Jadi temani aku ke market kan?" tanya Aomine yang sedaritadi duduk menonton tv bersama (y/n) dan Kise.

"Oke, sekarang aja ya. Biar nggak kemalaman"

Aomine mengacungkan jempol. Dan kemudian mereka ber-2 pergi ke market terdekat.

Setelah mereka sampai, Aomine langsung menuju ke kulkas minuman. Ia mengambil soda.

"Buat siapa aja?" tanya (y/n).

"Buat semuanya"

(y/n) mengambil beberapa snack kesukaannya. Dan coklat.

Tiba tiba Aomine bertanya, "Kau suka coklat?".

"Sangat. Kalo aku makan coklat, rasanya langsung bahagia"

Aomine hanya mengangguk.

Lalu mereka kembali ke villa.

"Darimana saja?" tanya Akashi dengan death glare nya.

"H-hanya ke market kok!" jawab (y/n) gelagapan. Sedangkan Aomine langsung kabur ke kamarnya.

"Cuma berdua?" tanya Akashi lagi dengan menekankan bagian 'berdua' nya.

"I-iya, t-tapi beneran cuma ke market. Beli soda dan sn—" ujar (y/n) yang ucapannya dipotong oleh Akashi.

"Tidak seharusnya kau keluar malam malam apalagi berdua dengan si Ahomine itu"

"Maafkan aku!"

Dilihat lihat, Akashi seperti takut kalau terjadi apa apa sama (y/n) ya? Ups.

Malam ini mereka semua menonton film di ruang tengah villa.

Barusan, Momoi datang untuk ikut menginap di villa. Dengan alasan menemani (y/n). Padahal sih pengen numpang liburan.

Mereka menonton film sambil minum soda dan memakan snack yang tadi dibeli (y/n) dan Aomine.

Satu jam berlalu, film yang ditonton sudah selesai. Akhirnya mereka bosan.

"Main TOD yuk?" tawar Momoi.

Semuanya setuju.

Murasakibara memutar pensil dan putaran itu berakhir pada Kise.

Semua bergilir melontarkan pertanyaan. Sampai pada giliran Kuroko dan bertanya, "Siapa perempuan yang kamu suka?"

Deg...

Kise seketika nge-blush.

"Jujur"

"Ayo jujur!"

"TOD tak boleh berbohong—"

"Emm.." Kise bergumam. Matanya tertuju pada (y/n).

"Siapa itu, Kise?" tanya (y/n) sambil cengengesan.

"Hmmm.. Sebenarnya aku menaruh perasaanku kepada..." ia menahan ucapannya.