"Yak hyung keluarlah, aku hanya sendiri kesini. Tak ada yang tau tentang keberadaan mu disini"
***
Setelah menunggu beberapa saat pria itu pun keluar dari bilik toilet dengan senyum bodohnya. Sang maknae hanya berdecak sebal melihat senyum itu.
"Berhenti tersenyum hyung, aku tak suka melihatnya" ucapnya sarkatis sambil menunjuk wajah pria itu. Ia makin melebarkan senyumnya mendengar penuturan adik kecilnya ini. "Ada apa lagi memanggilku? Kemarin tak cukup?"
"Oh ayolah Sehunnie kau tau kan tujuanku apa, bantulah aku"
"Aku akan membantumu tapi tidak untuk memperburuk keadaan"
"Oh ayolah, aku akan membelikanmu bubble tea kesukaan mu"
"Aku harus apa sekarang? Tunggu sebelumnya bagaimana cara kau masuk ke gedung ini? Apa tak ada yang mengenalimu?"
Lagi-lagi ia hanya tersenyum bodoh sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Aku mendapat sedikit bantuan dari beberapa orang hingga bisa masuk ke gedung ini". Sehun hanya menggangguk paham. Ia menyodorkan tas kertas kearah Sehun. "Ambillah, aku tau kalian sangat padat jadwalnya. Kalian harus menjaga kesehatan""Kau tidak sadar kalau memiliki jadwal yang sama padat dengan kami?"
"Tapi aku bisa menjaga diriku, tidak seperti kalian"
"Kami punya Suho hyung yang menjaga kami". Mendengar itu pria tersebut hanya berdecak kesal.
"Turuti apa mau ku dan satu lagi, aku ingin kau melaporkan keadaannya setiap hari"
"Aih hyung, kau terdengar seperti seorang sasaeng. Kau tau kan ia sangat tidak suka dengan penguntit"
"Sudah kembali ke ruang latihan sana"
"Baiklah aku pergi dulu hyung, hati-hati kau dijalan"
***
Langit malam ini sangat indah. Bulan melingkar sempurna diatas sana. Bintang-bintang saling berkedip memberi sinyal. Suasana di dorm sangat riuh. Ya, mereka mendapat waktu istirahat yang lebih panjang untuk hari ini. Hitung-hitung sebagai bonus kerja keras mereka selama ini. Semua member berkumpul di ruang tamu. Kesempatan tersebut tentu mereka manfaatkan untuk mengobrol, makan, menonton dan berbagai aktivitas lainnya.Sehun bersandar dengan malas di sofa sambil sesekali mengecek handphone nya. Kyungsoo yang melihat kelakuan adiknya pun menatap dengan penuh selidik.
"Kenapa kau terus melihat handphone mu?", Sehun pun merasa dicurigari dan berusaha mencari alasan.
"Ah itu hyung, aku sedang menunggu pesan dari teman ku. Ia bilang ingin menghubungi ku". Kyungsoo hanya menanggapi dengan matanya yang memicing. Sehun pun pindah menuju samping Baekhyun. Tak lama handphone nya berdering, Sehun sontak langsung menjauh dari ruang tamu.
"Halo ini aku hyung" bisik Sehun sambil menutup mulutnya berusaha meredam suaranya agar lebih pelan. "Iya sudah ku sampaikan barangmu dan mereka mau menerimanya tanpa mencurigai ku".
Sesekali Sehun mengangguk dan berdehem menanggapi lawan bicaranya. Tanpa ia sadari Suho yang ingin menuju kamarnya melihat Sehun dengan tingkah anehnya. Ia berjalan perlahan menuju adiknya tersebut.
"Kau bicara dengan siapa?",mendengar suara Suho ia langsung terlonjak kaget.
"Eum itu hyung dengan teman"
"Oh ya sudah, aku ke kamar dulu ya", Sehun hanya mengangguk menanggapi. Diseberang telpon sama pria itu terus memanggil-manggil nama Sehun.
"Aih hyung berisik sekali, aku sedang bicara dengan Suho hyung"
***
Suho berniat untuk tidur cepat malam ini. Sepertinya ia merasa kurang sehat. Maksudnya lebih buruk dari kemarin. ia demam dan kepalanya pusing. Tentu member yang lainnya tak tahu. Ia cukup cerdas atau bahkan sangat cerdas dalam bersandiwara. Diraihnya botol obat yang ada di dalam laci. Beberapa detik ia berfikir lama dan terus menatap obat tersebut.
Belum sempat ia minum obat tersebut, pintu kamarnya terbuka. Tampak Kyungsoo menyembulkan kepalanya."Boleh masuk hyung?", ia hanya membalas dengan senyum dan menyembunyikan salah satu tangannya dibelakang. "Kau menyembunyikan apa hyung?".
Tanyanya lagi sambil berjalan masuk. Suho semakin gugup untuk menjawabnya."Eum, tidak ada. Aku tidak memegang apa pun. Ada apa tumben ke kamar ku?" Tanyanya berusaha mengalihkan pembicaraan.
"Ah itu, tidak apa-apa. Aku hanya ingin bercerita dengan mu"
"Kemarilah!" Ditepuknya kasur dengan pelan. "Kau ada masalah apa?"
"Tidak ada hyung, hanya saja.." kalimatnya tak dilanjutkan, tangannya sibuk memainan seprai.
"Hanya apa? Tidak apa-apa katakan saja!"
"Itu hyung, sepertinya aku beberapa kali melihat 'mereka' saat konser kita", Kyungsoo sangat paham bagaimana hati hyungnya ini. Ia akan sangat sensitif jika membahas tentang mantan membernya. Suho hanya terdiam, tangannya sibuk memainkan seprai dan matanya kosong menatap ke depan. Kata 'mereka' sudah sangat jelas siapa yang dimaksud oleh Kyungsoo.
"Maaf hyung aku hanya ingin bilang itu" Kyungsoo memecah keheninggan. Suho pun tersadar dari lamunanya. Matanya melirik tak fokus kesegala arah. Menyembunyikan kesedihannya.
"Kyung, aku ingin istirahat. Bisa kau tinggalkan aku sendiri?". Kyungsoo menggangguk paham dan berjalan keluar. Tinggallah Suho sendiri.
Air matanya akhirnya pun lolos. Bohong jika ia tidak sedih. Bohong jika ia tidak merindukan mereka. Bohong jika ia tidak merasa bersalah. Setiap harinya ia dihantui oleh rasa bersalah. Ia merasa gagal sebagai seorang leader. Akhir-akhir ini ia sangat merindukan mereka, namun egonya memaksa untuk berkata tidak.
Memikirkan hal itu membuat kepalanya kembali berdenyut. Pandangannya mengabur dan telinganya berdengung. Isakannya pun semakin kuat. Hatinya sudah sangat sakit untuk menahannya. Ia sudah tidak peduli lagi dengan tubuhnya. Tulang-tulangnya rasanya tak sanggup untuk menopangnya untuk sekedar duduk.
Sekali lagi pintu kamar pun terbuka. Sehun muncul dengan wajah datarnya. Ia segera mempercepat langkahnya saat mendengar isakan hyung kesayangannya.
"Kau kenapa hyung? Siapa yang menyakitimu?" Diraupnya kedua bahu Suho, memaksa untuk menegakkan tubuhnya. Ia hanya menjawab dengan isakan yang semakin keras. Sehun pun memeluknya dengan posesif. "Jangan menangis hyung, aku disini bersamamu". Isakan pilu memenuhi ruangan dan mematikan suasana. Sehun terus mengelus sayang punggung Suho. Tanpa mereka sadari Sehun masih tersambung dengan orang itu. Membuat orang di seberang sana ikut terdiam membisu.
To be continue
Maapken baru update, sibuk berkelana authornya 😆. Mohon review dan masukannya yaaa....
Selamat berpuasa ❤
Jangan lupa 22 Mei hehe 😍
KAMU SEDANG MEMBACA
I. When your smile has gone
FanfictionLuka, kenangan, masa lalu, balas dendam, persahabatan, dan permintaan maaf "Aku benar-benar lelah. Biarkan beristirahat untuk sebentar saja" Tangan kalian selalu terulur, namun maaf aku tak bisa menggapainya. Saat permintaan maaf bukan salah satunya...