"WE ARE ONE, EXO! SARANGHAJA!"
Teriakan tersebut sebagai penanda berakhirnya konser kami hari ini. Pelu bercucuran diseluruh tubuh kami. Teriakan penonton yang terdengar hingga Back stage membuat kami tersenyum simpul. Membuat kami merasakan betapa cintanya mereka pada kami.
"Terima kasih atas kerja kerasnya" ucap kami seraya membungkukkan tubuh kami memberi penghormatan kepada seluruh staff . Beberapa staff balas membungkuk dan memberikan kami tepuk tangan. Melihat pemandangan indah dengan kemerlip cahaya selama konser membuat kami melupakan seluruh lelah. Kami akan selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk kalian...
***
Wajah putih itu semakin memucat, bibirnya tak tampak merona lagi, dan gemetar tangan membuatnya resah. Oh ayolah, jangan sekarang. Ditenggaknya air mineralnya berkali-kali berusaha menghilangkan keresahannya, walau ia yakin tak akan menghilangkan wajah pucatnya. Seorang pria yang ia hafal betul gelagatnya langsung menghampirinya dengan wajah panik.
"Apa kau baik-baik saja? Kau pucat Suho! Kau sakit?" ucapnya panik sambil melihat seluruh tubuhku mencari sumber sakit.
"Aniya hyung, kau kan tau kalau kulit ku memang pucat. Tak usah mencemaskanku" Ujarnya sambil tersenyum indah yang menenangkan. Sangat khas akan dirinya.
"Kau yakin? tapi bibir mu pun pucat, sebaiknya kau beristirahat!"
"Baik hyung, tapi aku ingin ke toilet dulu"
"Perlu ku antar?"
"Tak usah, aku baik-baik saja" Suho pun berjalan menuju toilet dengan sebuah handuk kecil yang bertengger manis dipundaknya, pemberian sang manajer.
Dikuncinya pintu toilet dan ia pun bergerak menuju washtafel. Sekarang ia lihat dengan jelas pantulan dirinya yang terlihat menyedihkan. Pantas saja manajernya sangat khawatir pada dirinya. Dibasuhnya wajah yang pucat tersebut dengan kasar hingga meninggalkan titik-titik air disekitarnya. Cukup lama ia berdiam diri dalam toilet sambil terus memandangi wajahnya yang memucat dan sesekali memeriksa tubuhnya yang mulai mengurus.
Kau terlihat sangat menyedihkan Suho, apa ini yang disebut guardian angel. Bahkan kau tak bisa menjaga diri mu sendiri. Monolognya dalam hati. Rasa sakit ini membuatnya menyita seluruh senyum tulus yang dulu ia miliki. Akhir-akhir ini memang kondisi tubuhnya kurang baik. Terkadang ia merasa kepalanya sangat berat bahkan sesekali membuatnya sesak nafas, namun dengan kemampuan aktingnya yang baik sukses membuat orang sekitarnya berhenti mencurigainya kalau ia sakit. Lama ia melamun hingga terdengar ketukan pintu dari luar.
Tok Tok Tok..
"Hyung, kau di dalam? Apa kau baik-baik saja?" terdengar suara yang sangat ia kenali, Sehun. Maknae itu tak bisa berlama-lama jauh dari Suho. Ia sangat manja pada hyungnya yang satu ini.
"Ya aku di dalam dan aku baik-baik saja. Tunggu sebentar" teriaknya dari dalam sambil membereskan kekacauan yang terjadi pada wajahnya. Dibukanya pintu toilet, ternyata Sehun masih setia menunggunya di depan toilet. Ia berjalan mendekat dan merangkul pundak adiknya sambil menggiring menjauhi toilet.
"Hyung kenapa kau lama sekali, yang lainnya sudah menunggu mu. Kita pulang sekarang", Suho hanya membalas dengan senyuman dan mengikuti sang adik menuju pintu keluar. Member yang lainnya sudah menantinya dengan bibir yang saling berlomba mengerucut.
"Hyung dari mana saja kau? lama sekali, aku sangat lelah" ucap Kai sambil memakai topinya.
"Maaf membuat kalian menunggu, ayo kita pulang!". Para member memasuki beberapa mobil dengan teratur. Biasanya ia akan satu mobil dengan Sehun dan Chanyeol, tapi tidak kali ini. Xiumin secara mendadak ingin satu mobil dengan Suho dan langsung menarik tangannya menuju pintu belakang mencegahnya duduk samping manajer.
"Yak hyung, aku ingin duduk dengan Suho hyung" rengek Sehun sambil menuju pintu dengan.
"Duduklah dengan tenang didepan, sesekali aku juga ingin duduk dengan Suho" jawab Xiumin acuh. Suho hanya bisa tersenyum mendengarnya.
Selama perjalanan suasana hening menyelimuti. Mereka sangat lelah bahkan hanya untuk bercanda. Mereka tertidur. Hingga tidur mereka terganggu dengan suara batuk Suho. Xiumin refleks memberikan sebotol air mineral dan mengusap lembut punggungnya.
"Kau baik-baik saja?" wajah khawatir terlihat jelas. Ia adalah member tertua tentu ia memiliki tanggung jawab untuk mejaga temannya ini, walaupun ia seorang Leader. Ia mengambil selimut yang berada di jok belakang dan memberikannya pada Suho. Sebenarnya ia sudah memiliki firasat bahwa Suho sedang sakit, makanya ia mendadak ingin semobil dengannya. "Kau sakit Suho, istirahatlah! saat sampai dorm akan kubangunkan nanti".
Sehun yang melihat pantulan para hyungnya dari kaca hanya bisa tersenyum miris. Ia pun tau kau Leader nya sedang sakit. Siapa pun sebenarnya tau kalau Suho tidak dalam kondisi yang baik. Namun keras kepalanya Suholah yang membuat mereka tidak dapat berkata-kata. Suho pun menurut dan langsung tertidur.
Sunyi pun kembali menyerang. Tak lama terlihat dorm mereka diujung jalan. Dengan halus Xiumin membangunkan Suho. Ia pun terbangun dengan pening yang kembali menyerang di kepalanya. "Kita sudah sampai, langsung kalian beristirahat!" perintah manajer hyung sambil menepikan mobil. Mereka hanya menggangguk dan membereskan barang bawaan. Dengan kepalanya yang terus berdenyut Suho melihat sekilas bayangan yang sangat kenal. Ia pun tersenyum mengingat banyangan tersebut. Bodoh, apa yang kau lakukan disini?
"Langsung istirahat ya!" perintah manajer hyung sambil menutup pintu mobil.
"Baik hyung, hati-hati dijalan" Mereka berjalan memasuki dorm.
"Kalian masuklah duluan, ada sesuatu yang harus aku lakukan!" titah Suho pada kedua temannya.Mereka hanya menurut karena rasa lelah yang sudah teramat.
Suho pun berjalan menuju bayang tersebut dengan kedua tangannya yang dimasukkan kedalam saku jaket tebalnya. Punggung itu, ia sangat hafal. Dengan cepat rasa berkecamuk menyeruak dalam hatinya membuat ia kesulitan bernafas. Diberanikan dirinya menyapa orang tersebut.
"Lama tak berjumpa, sedang apa kau disini?" Orang tersebut berbalik dan memberikan senyum khasnya.
"Aku merindukan kalian"
To Be Continue.....
Yeay chapt 1, semoga kalian suka yaa. Sangat diharapkan komentar dari kalian, Gomawo ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
I. When your smile has gone
FanficLuka, kenangan, masa lalu, balas dendam, persahabatan, dan permintaan maaf "Aku benar-benar lelah. Biarkan beristirahat untuk sebentar saja" Tangan kalian selalu terulur, namun maaf aku tak bisa menggapainya. Saat permintaan maaf bukan salah satunya...