💦Chapter 4

348 31 0
                                    

Hallo guys...
Kembali lagi dengan ~Love Yourself~
Semoga makin suka
Selamat membaca

Jangan lupa Vote dan Coment

***

BRUK!!!

Jungkook menutup pintu mobil keras membuat beberapa siswa yang lewat melirik ke arahnya, namun ia cuek dengan sekeliking.

Ya, Jenika baru saja mengantar adiknya berangkat sekolah. Semenjak Jungkook pindah sekolah, setiap hari Jenika harus mengantar Jungkook dahulu ke sekolah karena appa dan eomma nya tak mengizinkan Jungkook membawa mobil sendiri.

Jungkook berdiri melihat kepergian mobil kakaknya. Kapan ia bisa membawa mobil sendiri ke sekolah ? Itu yang ada di pikiran Jungkook sekarang. Ia memandang sepatunya.

"KOOKIE!"

Panggil seseorang dari belakang Jungkook. Merasa di panggil, Jungkook langsung membalikan badannya, terdapat seorang namja pendek berlari menghampirinya.

"Jiminie..."

"Kau ngapain diam disini ?"

Jimin merangkul Jungkook yang sedikit lebih tinggi darinya, ia bisa melihat dengan jelas raut kesedihan di wajah Jungkook.

"Hey! Kau kenapa Kook ?" Jimin menyadarkan Jungkook yang dari tadi diam menunduk.

"Mmm... tidak, aku tidak apa apa,"

Jungkook mencoba biasa saja dan memberikan senyuman palsu. Padahal ia sedang ingin curhat sekarang, tapi ia bingung harus ke siapa ia bercerita tentang masalahnya.

"Dibalik kata tidak apa apa itu berarti ada apa apa ! Ayolah cerita kepadaku. Kau kenapa ?"

"Mmm... Jiminie apakah kau bisa membawa mobil ?" Jungkook basa basi terlebih dahulu sebelum ke inti permasalahannya.

"Tentu, setiap hari aku membawa mobil ! Mmm... kenapa kau tiba tiba bertanya seperti itu ?"

"Bisakah kau mengajariku ?" Jungkook terlihat senang, sekiranya ada harapan ia bisa mengendarai kendaraan beroda empat itu.

"Mengajari apa ?! Kalau masalah fisika aku tak mau."

Jungkook menghela nafas panjang. Temannya ini salah tangkap pemahaman.

"Mengajariku membawa mobil !" Jungkook berusaha tenang.

"Hah?! Apa aku tidak salah dengar ?!" Jimin mendekatkan telinganya ke muka Jungkook. Jungkook langsung mendorong kepala Jimin menjauh.

"Aku serius ! Kalau kau tidak mau mengajariku tak masalah," Jungkook nampak sedih, harapannya perlahan memudar.

"Hey jangan sedih begitu. Aku mau mengajarimu, asal dengan satu syarat !" Jimin nego seperti emak emak nawar panci di tukang perabot.

"Syarat apa ?" Jungkook menegang, takut dengan jawaban Jimin yang mungkin aneh menurutnya.

"Setiap hari kau harus menyetor permen kepadaku."

Love YourselfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang