💦Chapter 17

78 11 0
                                    

Taehyung sudah siap dengan sepeda motornya, sehabis mandi dan berganti baju ia segera pamit ke sang eomma dan berlalu pergi. Menarik gas motornya menuju kediaman Jungkook.

Sebuah tugas kelompok yang harus ia kerjakan.

Memasuki komplek perumahan Jungkook, Taehyung melihat mobil yang tak asing berpapasan dengannya, mempertajam pandangan, itu mobil kakak Jungkook.

Taehyung melajukan motornya santai saat sudah memasuki komplek perumahan, mulai memasuki blok Jungkook, motornya terhenti saat tiba tiba ia melihat Jungkook yang dibekap dan dimasukan kedalam mobil.

Otaknya dengan cepat memproses,

Tidak salah, pasti si peneror itu.

Mobil hitam itu mulai melaju, Taehyung mengikutinya dari belakang.

Memasuki kawasan sepi, penuh gudang bekas di daerah sana. Taehyung menghentikan motornya.

Jujur, ia agak sedikir takut. Mengendap masuk, sangat hati hati. Mengintip ke dalam, Jungkook yang sudah tak sadarkan diri terduduk disebuah kursi dengan tangan diikat juga mata yang ditutup.

Taehyung bingung, ia tak mungkin, tiba tiba masuk kesana sendirian, bukannya menyelamatkan Jungkook, malah Taehyung akan ikut disekap disana.

Sebuah ide brilian muncul tiba tiba, Taehyung mengeluarkan ponselnya, menelfon seseorang disebrang sana.

Tak lama Namjoon, orang yang ditelfon Taehyung datang.

"Hyung! Bagaimana ini?"

Kini keduanya masih berada di tempat persembunyian Taehyung semula. Untung saja saat Namjoon masuk tadi, ia pintar bermain strategi hingga tidak ada yang tahu.

"Mereka bersenjata tajam, kita hanya tangan kosong Taehyung!"

"Lalu apa kita hanya berdiam disini? Jungkook bisa keburu dicelakai mereka."

"Kau tunggu dulu, aku akan menelfon seseorang!"

Taehyung memilih diam, membiarkan Namjoon yang sedang menelfon seseorang disebrang sana, mungkin bantuan, Taehyung tidak bisa mendengar karena suara Namjoon sangat kecil.

"Saat kubilang kita maju, bersamaan kit keluar Taehyung!"

Taehyung nampak syok, bagiamana bisa Namjoon mengusulkan mereka keluar begitu saja.

"Aku sudah menelfon bantuan, mereka sebentar lagi akan datang, sebaiknya kita cepat!"

Taehyung akhirnya mengangguk menyetujui.

"Lihat! Mereka tengah lengah, hanya ada satu orang berjaga disana, kau muncul dari depan untuk mengalihkan perhatiannya, dan aku dibelakang untuk mengunci pergerakannya!

Taehyung mengangguk, bersiap siap mengambil ancang ancang. Saat Namjoon menarik tangannya, keduanya segera keluar. Taehyung benar benar muncul dihadapan seorang penjaga yang membawa senjata laras panjang, bersiap menembak kearahnya.

Tepat dibelakang Namjoon memukul tengkuk orang itu keras sampai terjatuh dan tak sadarkan diri.

"Cepat Taehyung bawa Jungkook!"

Taehyung dengan gercep berlari ke arah Jungkook, membuka tali yang mengikat tangan Jungkook, juga kain penutup matanya.

Jungkook sudah mulai sadar, melihat Taehyung yang kini berjalan memapahnya.

"Cepat kau bawa Jungkook pergi dari sini!" Ujar Namjoon setelah membantu Jungkook naik di motor Taehyung.

"Tapi kau hyung?"

"Aku akan berlari menuju mobilku!"

Taehyung mengangguk, segera membawa Jungkook pergi. Meninggalkan gedung tua itu. Tanpa disadari seseorang mengumpat dalam diam.

Sial! Dia lolos!

***

Jenika menatap nanar kearah Jungkook yang terbaring lemah, pemuda itu sepertinya sangat ketakutan tadi sampai membuat dirinya tremor.

Jenika sangat panik saat pulang kerumah, tak menemukan Jungkook dimanapun dengan pintu rumah yang tidak terkunci. Ia akan memarahi Jungkook jika saja adiknya tidak pulang diantar oleh Taehyung dengan keadaan yang tidak baik baik saja.

"Noona... maafkan aku ! Maafkan Kookie, hiks..."

Jungkook terduduk, memeluk Jenika yang juga menangis tanpa suara.

"Seharusnya noona yang minta maaf, maafkan noona meninggalkan Kookie sendirian dirumah."

"Tapi Kookie tidak bisa menjaga noona !"

"Sstt, seharusnya noona yang menjaga Kookie, ne ?"

Taehyung hanya terdiam melihat interaksi kakak beradik itu. Ia bingung, masih kalut dengan kejadian menegangkan yang barusan dialaminya.

"Kookie gak berguna jadi adik, maafin Kookie, Kookie bakal jadi lebih baik lagi kedepannya, supaya kejadian tadi gak keulang,"

"Kookie tetep jadi Kookie yang noona kenal! Jangan pernah mencoba berubah, karena itu bukan Kookie nya noona ! Kookie harus bisa love yourself, oke?"

Jungkook mengangguk, jujur ancaman ancaman itu bukan main main rupanya. Ia ketakutan, apalagi saat ini hanya tinggal berdua dengan sang kakak perempuan.

Siapa sebenarnya orang itu?



Vote dan komen nya nanti ku lanjut🤗

Love YourselfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang