💦Chapter 9

263 22 2
                                    

🎶Love Maze - BTS



Seminggu kemudian
.

.

.

Seorang namja tengah duduk di kursi teras rumahnya. Sebuah earphone putih terpasang di kedua telinganya, matanya tertutup menikmati alunan musik yang sedang ia dengar. Sekelebat angin lewat mengibaskan surai rambutnya. Sebuah senyuman tak henti hentinya terukir di bibir manis namja itu, ia sangat senang hari ini, bahkan mungkin bisa di bilang inilah kesenangan yang nyata untuknya.

PIM! PIM!

Suara klakson mobil terdengar tidak terlalu jelas oleh namja itu, namun ia membuka matanya memastikan siapa yang datang.

"Mereka !"

Namja bergigi kelinci itu tersenyum manis setelah melihat sebuah mobil putih berhenti tepat di depan rumahnya. Namja itu melepaskan earphone nya, ia memakai topi putihnya kemudian berlari kesenangan menuju mobil putih yang berhenti menunggunya.

Bruk!

Jungkook menutup pintu mobil keras sampai membuat si pemilik mobil bersuara.

"Tak bisakah kau tidak terlalu keras menutup pintu ?! Bisa rusak pintu mobilku."

Gerutu Jimin yang melihat Jungkook dari kaca mobil. Namja bertopi putih itu hanya menunjukan deretan gigi kelincinya. Bisa di katakan kesenangan namja itu terlalu berlebihan, sampai sampai ia tak sadar dengan apa yang di lakukannya.

"Apakah kau tak bisa duduk di depan. Kau pikir aku supirmu eoh..."

Lagi lagi Jimin bersuara, ia membenarkan surai rambutnya yang agak berantakan. Saat ini Jimin duduk sendirian di depan dan Jungkook malah duduk di belakang sementara di samping Jimin kosong, memang hal seperti itu terlihat menggambarkan seorang supir yang membawa majikannya.

"Mianhae... ku kira Taehyung sudah ada dan duduk di depan."

Dan untuk kedua kalinya Jungkook menyengir menampilkan deretan gigi kelincinya, sangat manis. Jimin hanya menyatukan kedua telapak tangannya dan mengganjalnya di belakang kepala, ia merileks kan tubuhnya.

Jungkook langsung bangkit dari duduknya hendak berdiri, namun yang ada malah kepalanya terbentur atap mobil.

"Aw..." ringis Jungkook sambil memegangi topinya, meskipun ia memakai topi tapi rasa sakit karena terbentur atap mobil sangat terasa.

"Apa yang kau lakukan ?" Tanya Jimin sambil menghadap ke belakang, Jungkook kembali duduk di tempatnya.

"Aku hanya ingin pindah kedepan." Jawab namja bergigi kelinci itu polos.

"Yak ! Kau bisa keluar dulu untuk pindah kedepan, pabo !" Hardik Jimin yang diakhiri dengan cekikikan kecilnya. Dan...

Pletak!

"Aw ! Kenapa kau menjitak keningku eoh..."

Namja bergigi kelinci itu hanya mempoutkan bibirnya kedepan sambil mengusap usap bekas jitakan Jimin di keningnya. Jungkook sedang kesal sekarang, namun malah membawa kesan menggemaskan bagi Jimin di wajah Jungkook.

"Kau sangat terlihat kiyowo Kookie-ah !"

"Hey ! Sejak kapan kau memanggilku Kookie Jiminie ?"

"Mungkin sejak tadi. Kau tahu, aku lebih suka memanggilmu Kookie sekarang."

"Terserah kau saja, Jiminie..."

Love YourselfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang