Destiny✔ [Taerin X Eunkook](END PRIVATE)

part 6

Happy reading
~
~
~
~
~
Typo dimana-mana

***

Seperti biasa koridor kampus tampak ramai dipenuhi oleh penghuni kampus. Tampak seorang yeoja tengah berjalan dengan santai menuju kelasnya.

Ia mendapati teman sebangkunya tengah duduk di kursinya.

"Tumben kau sudah berangkat! Ucap Eunha sembari menaikkan satu alisnya.

"Aish,. Hari ini aku akan menjadi murid teladan" ucap Yerin seraya menyungging senyum.

Eunha yang melihat itu hanya geleng-geleng kepala dan memilih duduk di bangkunya.

Sementara Yerin memutar tubuhnya menghadap Eunha.

"Kenapa kemarin kau tak menghadiri pesta?" Tanya Yerin walau sebenarnya sudah mengetahui jawaban dari sahabatnya.

Eunha hanya berdecak kesal.

"Yerin ah!! Kau kan tahu sendiri jin oppa adalah mantan kekasihku. Dan sudah hampir dua tahun ini aku berusaha melupakannya. Jika saja aku datang ke pesta itu mungkin aku akan teringat dengan kenangan pahit di masa lalu.

Yerin hanya mengangguk mendengar penjelasan dari sahabatnya.

Eunha menyenderkan tubuhnya di bangku sambil mengamati sekitarnya. Tak sengaja ia melihat sebuah coklat di kolong mejanya.

Sontak ia langsung mengambilnya dan di bawah coklat ada secarik kertas.

Nanti jam istirahat temui aku di taman belakan kampus

K.D.N

Setelah membaca isi kertas tersebut Eunha hanya mengernyit.

"K.D.N? Yerin ah apakah kau tahu siapa K.D.N. itu?"

Yerin menggidikan bahunya tanda tak mengerti.

Selang beberapa menit pak Jaehyun selaku guru kelas mereka datang. Dan pelajaran pun berlangsung.

Yerin begitu antusias mengikuti pelajaran. Entah kenapa ia begitu bersemangat hari ini. Mungkin karena semalam ia mendapat senyuman dari Taehyung.

Sementara Eunha masih sibuk bergelut dengan pikirannya. Nalurinya berkata bahwa ia harus menemui orang tersebut. Sementara otaknya melarangnya untuk menemuinya.

Sesekali ia menenggelamkan kepalanya di atas meja dan perlahan menutup matanya sejenak.

***

Keputusannya sudah bulat. Ia akan menemui orang tersebut.

"Eunha ya! kau mau kemana?"

Ucap Yerin sembari menyamakan langkahnya dengan Eunha.

"Aku masih ada urusan sebentar."

"Oh baiklah. Aku mau ke kantin dulu. "

"Ne"

***

Sudah lebih dari 10 menit ia menunggu di salah satu bangku taman. Namun orang misterius itu tak menampakkan batang hidungnya.