"Waktu tersisa sepuluh menit lagi." Ucap pengawas ruangan dua.
Mika segera memeriksa kembali LJK nya yang sudah penuh terisi semua.
Biologi adalah mata pelajaran terakhir yang akan diujikan, yang berarti hari ini adalah hari terakhir PAS atau Penilaian Akhir Semester dilangsungkan.
Di satu sisi Mika merasa satu bebannya telah lepas karena selama PAS dilaksanakan tak ada kendala apapun dalam mengerjakan. Tapi di lain sisi Mika juga cemas memikirkan nilainya karena nilai PAS ini akan masuk ke dalam rapot. Jika nilai semester ini turun maka robohlah jembatan yang susah payah sudah ia bangun menuju jalur SNMPTN.
Kkkriingg!!
"Waktu habis. Dimohon untuk para peserta PAS untuk meletakkan LJK di sisi kanan mejanya masing-masing, lalu meninggalkan ruangan dengan berdoa terlebih dahulu." Perintah pengawas setelah mendengar bel.
Setelah berdoa Mika bergegas ke luar ruangan untuk mengambil tasnya dan memasukkan papan ujian serta alat tulisnya.
Ting!
Satu pesan Whatsapp masuk ke HP Mika. Dengan malas dia membuka pesan itu.
PERTINYIINYI
Gilang o2n, Nandoremifa, and YouGilang o2n
Merapat woy ke kantin. Merayakan ujian yang udah selesai
12:54Nandoremifa
Otewe. Tunggu aku ya bebeb gilang 😚
12:54Gilang o2n
Siyap nando sayang😍😍Titi DJ ya, ati ati di jalan.
12:55Gilang o2n
Kok geli si anjir wkwk
12:58You
Gw libur dulu bre
12:58Gilang o2n
Lah tumben nih orang. Jadi curiga gw.
Mau jalan nih pasti sama cewek kan?
12:58Nando ML
Insyaflahh waaahai manusiaa jika diriimu bernoda🎶
12:59You
Sekali-kali gw sama yang bening, sama lo mulu bosen.. hahaha
13:05Nando ML
Liat kelakuan temen lo noh @gilang o2n
13:05Gilang o2n
Jangan2 nih anak mau jalan sama cewe yang waktu itu.. siapa tuh do namanya?
13:06Nando ML
Oh renatha wkwkwk ketawan lo mik!
13:06Mika mematikan HPnya. Tiba-tiba dia teringat Renatha. Dengan cepat dia menyalakan kembali HPnya dan mencari kontak WhatsApp Renatha kemudian mengetik sesuatu di ruang obrolan. Beberapa detik kemudian Mika menekan enter untuk mengirim.
⏱⏱⏱
Ting!
Renatha membuka pesan tersebut sambil merapihkan isi tasnya.
Mika
OnlineGua tunggu di parkiran ya. Jangan lama, ntar nyesel.
13:06Renatha mengernyitkan dahinya heran.
"Ngapain dia nyuruh gw ke parkiran?" Tanyanya dalam hati.
"Tha, balik nggak?" Tanya Raine menghampiri meja Renatha.
Renatha tampak berfikir.
"Lo duluan aja deh."
"Oh yaudah. Bye!" Ucap Raine sambil melambaikan tangannya yang kemudian dibalas lambaian juga oleh Renatha.
Setelah merasa Raine sudah tidak ada, Renatha buru-buru menemui Mika di parkiran sekolah.
Lahan parkir di SMA Harapan Nusa cukup luas. Itu memudahkan para siswanya untuk memarkirkan motornya dengan leluasa tanpa berdesak-desakkan berebut lahan parkir.
Mika yang sudah siap di atas motornya dari kejauhan melihat Renatha datang menghampirinya. Lantas dia segera melepas helmnya.
"Eh dateng juga. Gw kira nggak dateng." Ucap Mika tersenyum tipis.
"Ngapain nyuruh gw ke sini?" Tanya Renatha sambil melihat sekelilingnya.
Mika juga ikut melihat ke sekelilingnya. "Ngeliatin siapa si? Takut ketawan cowok lo?"
Renatha melongo mendengar pertanyaan Mika.
"Ha? Cowok? Yakali. Nggak ada lah. Gw nggak enak aja kalo diliatin."
"Biarin si. Mereka kan punya mata. Kalo lagi sama gw nggak usah peduliin orang lain." Ucap Mika sambil terkekeh.
Renatha memutar bola matanya.
Mika jadi teringat maksud dia meminta Renatha untuk datang ke parkiran.
"Temenin gw mau nggak?"
"Kemana?"
Mika memberi helm ke Renatha.
"Eh kemana dulu nih?" Protes Renatha.
"Udah pake aja helmnya, terus naik." Titah Mika.
Renatha diam tak berkutik. Dia bingung harus ikut atau tidak.
"Gw nggak bakal ngapa-ngapain elo. Santai aja. Buruan pake helmnya. Apa mau gw pakein?" Mika menawarkan diri.
Renatha buru-buru memakai helm yang dia pegang dan naik ke motor Mika. Renatha mencengkram kedua tangannya ke tali tasnya sebagai pegangan.
"Ko diem?" Tanya Renatha.
Tak butuh waktu lama untuk peka, dia langsung memegang pinggang laki-laki di depannya itu.
"Ayo cepetan keburu sore!" Ucap Renatha dari kaca spion.
Melihat tingkah lakunya yang lucu seperti tadi membuat mika ingin tertawa, namun dia tahan.
"Iya iya." Sahut Mika sambil memakai helmnya dan menyalakan motornya.
Tanpa mengulur waktu lagi, Mika melajukan motornya menuju ke luar gerbang sekolah. Dengan kecepatan sedang Mika membawa Renatha ke toko buku yang dulu sering Mika kunjungi bersama orangtuanya.
Toko buku itu merupakan tempat bersejarah bagi Mika. Di situ kenangan bersama orang tuanya tersimpan rapih. Setelah sekian lama Mika tak pernah mengunjungi toko buku itu lagi, entah keberanian apa yang menuntun Mika akhirnya mengajak Renatha ke tempat tersebut untuk membuka kenangan kelamnya. Membuka lembar demi lembar kepahitan hidupnya. Sepertinya lewat toko buku itu, Mika ingin menunjukkan ke Renatha sisi lain dari dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
3600 Detik Bersama Mika
Ficção AdolescenteCinta memang buta. Mungkin ungkapan itu adalah sebuah kenyataan, di mana orang yang sedang kasmaran tidak dapat mengendalikan dirinya sendiri. Di 60 menit terakhirlah makna cinta itu ditemukan, keyakinan untuk mencintai tidak sepenuhnya benar, begit...