🎗 TIGA. Isi Hati?

27 5 0
                                    

"Selamat pagi Bunda." Ucap Adsila seraya mencium pipi kanan Kirana.
"Ehk pagi anak Bunda yang cantik." Balas Senyuman hangat dari seorang Ibu untuk anaknya.
"Oh ya, tadi Ayah udah berangkat duluan." Ucap Kirana.
"Kok pagi banget sih, bun?" Tanya Adsila.
"Katanya ada Meeting mendadak, jadinya Ayah udah berangkat. Ayah juga belum sarapan, cuman minum kopi doank tadi."
"Yahhhh.. cuma kita berdua donk, bun?"
"Ya terus sama siapa lagi?"
"Kakak. Sila kangen sama kakak."
"Nanti juga kalo libur semester dia pulang. Kamu sabar aja ya."
"Iya, Bun."

Akhirnya ibu dan anak itu menikmati sarapan dengan khidmat, tepat pada pukul Setengah tujuh kurang sepuluh menit teman- teman Adsila sudah tiba.

"Bun, Yang lain udah pada dateng, Adsila berangkat dulu ya, Bun." Menyudahi kegiatan sarapannya, ia bergegas memakai tas nya yang ia letakkan di dekat meja Tv tadi.
"Bunda anter sampai depan ya?!."
"Ok Bunda."

"Assalamu'alaikum Tante cantik"
Salam Kei, lalu mencium punggung tangan Kirana. Begitupun teman-teman yang lainnya.

"Kalian hati- hati ya! Kei jangan bawa mobil kebut-kebut ya!" Perintah Kirana kepada Kei, karena Kei yang menyetir mobilnya.
"Siap tante!" Hormat ke kirana layaknya sedang hormat kepada Sang bendera merah-putih.

"Bunda, Sila berangkat dulu ya. Assalamu'alaikum Bun." Sambil mencium tangan bundanya.
"Iyah. Wa'alaikumsalam. Hati- hati ya."
***

"Nes, gimana kegiatan OSIS lo sekarang?" Tanya Adsila.
"Sekarang sih lagi sibuk- sibuknya."
"Kenapa lo santai- santai aja?" Tanya Adsila
"Jangan di bawa pusing masalah kayak gitu, di bawa enjoy aja."
"Emang lagi sibuk apa?"
"Lagi nyusun acara buat pensi nanti."
"Ohh.. bukannya pensi masih lama ya? Kalo gak salah 3 apa 4 bulan mendatang gitu?"

"Kata kak Brian, kita harus nyiapin jauh-jauh hari. Nanti juga katanya eskul padus ada perwakilan dua orang, cewe-cowo."
"Ngapain?"
"Duet kali"
"Oh gtuuu.."
"Iyah.."
"Emang tema nya apa?"
"Kalo gak salah 'Bersama lebih baik'."
"Ohhh.."
"Iyah. Nanti juga sama kak Brian di umumin lagi."
"Ohh gitu.."
"Iya"

Adsila jadi kepikiran, siapa dua orang itu yang akan kepilih ikut serta dalam pensi bulan depan.
Dari sekian banyak murid yang mengikuti eskul padus kenapa harus dipilih dua? Apa bu Aini bisa memilih dua orang terbaik dari sekian banyak murid di kelas musik?

Ahkkk.. biarkan. Toh Adsila tidak begitu mengharapkan dirinya terpilih.

"Kalian ngomongin apaan sih?" Tanya kei.
"Kepoo.. elu sih kagak dengerin." Celoteh Neysha
"Yehh kan gue pake headseat, mana kedengeran?"
"Ya Ampun!" Ucap Neshya sambil menepuk jidatnya.

"Sil, kita ke kelas yuk!" Ajak Neysha ke Adsila
"Tapi mereka?"
"Udah biarin."
"Yaudah sana kalian duluan aja. Kita masih mau disini." Ucap Lara
"Kei, hari ini Adsila duduk sama gue ya?!" Tanya Neysha.
"Iye iye lah." Ucap pasrah Kei.
"Kalian gak-"
"Gk. Kita gapapa, lagian gue sama Lara lagi serius main Ludo king nih." Ucap Kei sambil memotong ucapan Adsila

"Oh yaudah kalo gitu. Kita duluan ya." Ucap Adsila
"Iya hati-hati" Ucap Kei.

Lalu Adsila dan Neysha pergi ke kelas terlebih dahulu. Di koridor menuju ke kelas XI tidak ada perbincangan di antara Adsila dan Neysha. Mereka sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.

Gue suka sama kak Brian itu hanya obsesi atau apa ya? Soalnya perasaan gue sepenuhnya belum hilang dari dia. Gue bingung sama perasaan gue ini?- Gumam Neysha.

Kalo misalkan Grady laki-laki yang sama kayak Dia, gue siap buat nerima resikonya. Kalo Grady hanya manis di awal saja, lalu di akhir-akhir dia jadi berubah. Gue siap nerima itu semua. Gue udah yakinin hati gue.

༺⛤Ubi Amor Ibi Dolor⛤༻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang