Jam sudah menunjukkan pukul 08: 45
Pelajaran Sejarah sudah lewat, dan kenapa harus pelajaran sejarah yang harus mengawali pagi ini? Selanjutnya pelajaran Olah raga. Semua murid XI- Ipa 2 sudah berhamburan keluar kelas untuk memenuhi kamar mandi, lebih tepatnya untuk berganti pakaian.
***"Lagi ngapain?" Tanya Grady kepada Adsila yang sedang duduk di bangku dekat lapangan.
"Kepo!"
"Yehh. Ngeselin ya lu."
"Bodo! Blee" ledek Adsila
"Grad, lu kan anak musik. Lu bisa main gitar gak?" Tanya Adsila
"Bisa. Kenapa emang?"
"Gak papa. Cuma nanya doang.""Cieeee.. dari tadi scrool Timeline mulu. Ciri-ciri orang lagi galau nih." Ledek Grady.
"Sok tau banget."
"Gue tau yak. Gue tuh gini-gini pakar cinta you know?"
"Hahahahaha.. pakar cinta? Kok masih Jomblo? Hahahaha." Adsila tertawa pecah. Membuat perutnya sakit."Sesama jomblo udah diem! Jangan saling menjelek-jelekan jomblo yang lain." Kini gantian Grady yang tertawa pecah hanya karena omongan dia sendiri.
"Sumpah loh, Grad. Gak ada yang lucu!" Sambil memasang tampang polosnya.Seketika Grady menghentikan kegiatan tertawanya itu.
Ya tuhan. Aku menyukai senyumannya. Aku nyaman saat sedang ngobrol dengan dia. Ingin rasa nya lebih lama dengan dia. Aku nyaman.. -gumam Adsila
Lalu, Grady pergi meninggalkan Adsila tanpa mengucapkan sepatah-duapatah kata.
Adsila nampak sedih, karena Grady pergi meninggalkan dia. Yasudah Adsila kembali memfokuskan pandangannya ke layar handphone.
Saat ia sedang melihat- lihat timeline, ia menemukan kata-kata quotes yang bagus.
'Ada rasa yang gak perlu di umbar'
'Saya percaya kamu laki-laki baik, tumbuh dengan hati dan tanggung jawab yang baik'
Tiba- tiba ada orang yang melempar bola basket ke arahnya, tadinya ia ingin marah, tapi setelah ia melihat siapa orang itu ia tidak jadi marah, karena orang itu adalah orang yang memiliki senyuman yang indah, yang membuat Adsila suka dengan senyuman dia.
"Main yuk! Udahlah Itu nasib lo jadi jomblo jangan liatin quotes- quotes yang galau. Main yuk! Matiin hp lo." Ajak cowo yang melempar bola basketnya tadi ke arah Adsila. Siapa lagi kalo bukan Grady?
"Rese lu!!." Kesel Adsila.
"Udah buru! Ambil tuh bola!" Suruh Grady.
"Nyuruh lu?"
"Iye. Kenapa? Mau protes?"Gue mana bisa protes ke elu, Grad. Sedangkan lo itu sekarang jadi moodboster gue. Elahhh- gumam Adsila
Lalu, Adsila mengambil bola basket yang ada di hadapannya itu.
Adsila bisa bermain basket karena dulu ia di ajarkan oleh kakaknya. Yaps kakaknya, tapi sekarang kakaknya sedang menyelesaikan study nya di London.
Banyak sepasang mata yang memperhatikan ke akraban Adsila dengan Grady. Bagaimana tidak? Sebelumnya Adsila dan Grady tidak pernah bermain bareng, paling hanya sekedar mengenal nama dan mengikuti eskul apa.
Tapi lain bagi sahabat-sahabatnya Adsila, bagi mereka itu adalah hal yang baru dari Adsila, setelah sekian lama akhirnya Adsila bisa bermain lagi dengan cowo.
Katanya sih, nanti Adsila takut jatuh cinta sama cowo yang nanti akan jadi temannya. Seperti pengalaman buruk dia di masa lalu. Mungkin itu sebabnya ia tidak mau bermain lagi dengan laki-laki, tapi mungkin sekarang ia sudah merobohkan rasa takutnya itu.
Takut? Ia tidak takut dengan laki-laki ataupun phobia dengan laki-laki melainkan ia takut masa lalu nya terulang kembali.
Adsila terus saja mendribble bola supaya masuk ke ring. Berapa skor saat ini? 2-1, Adsila yang memenangkan skor 2 dan Grady mendapat skor 1.
![](https://img.wattpad.com/cover/144313423-288-k910251.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
༺⛤Ubi Amor Ibi Dolor⛤༻
Novela Juvenil➖➖➖ (SLOW UPDATE) Ubi amor ibi dolor. Cerita yang aku ambil dari bahasa latin yang artinya Dimana ada cinta, pasti ada rasa sakit. Menceritakan kehidupan seorang gadis bernama Belvyah Visolela Adsila. Gadis SMA yg mengalami lika-liku kehidupan. Ya...