Chapter 12: Insiden

151 8 2
                                    

“Hoam…”

            Aku menguap tanda bahwa aku sudah mengantuk. Hari ini kelasku memang tidak diberi PR oleh guru-guru kami. Tapi tetap saja aku harus mengerjakan tugas kesekretariat’an. Tugas yang baru diberi untukku disaat aku sudah siap untuk pulang ke rumah. Ketua kelasku memang orangnya suka dadakan.


            Aku memasukkan beberapa buku dan kotak pensil ke tas. Bel pulang sudah berbunyi dan ini memang tandanya kami harus pulang. Saat aku sudah siap menngendong tas, tiba-tiba ada yang menghampiriku.

            “Oy, bisa bantuin ini gak?” tanya orang itu yang tak lain adalah ketua kelasku, Ardhian.

            “Bantu apaan?” kataku balik bertanya.

            “Gampang kok,” jawab Ardhian seraya menyodorkan beberapa lembar kertas padaku. “Ketik semua data-data ini.”

            “What?” tanyaku terkejut. “Banyak bangetttt!!!!”

            “Aku sibuk, seriusan,” timpal Ardhian.

            “Sibuk apaan? Pembohong!” seruku marah. “Zulfi kan juga bisa.”

            Zulfi adalah sekretaris I di kelasku. Sekretaris yang tak pernah bertanggung jawab, yang selalu menggantungkan tugasnya padaku. Ia adalah lelaki yang benar-benar menyebalkan.

            “Zulfi bantuin tugasku. Kan tadi aku dah bilang kan kalo aku sibuk,” kata Ardhian.

Akhirnya dengan beberapa pertimbangan, terpaksa aku mengambil berlembar-lembar kertas yang diberikan Ardhian padaku.

 

Untuk menghilangkan rasa bosan, akhirnya aku membuka HP dan membuka BBM. Aku mencari nama seseorang dan akhirnya aku mengiriminya chat. Tiba-tiba HPku bergetar dan mengeluarkan suara tanda ada BBM masuk. Nah, ini dia chat yang kutunggu-tunggu. Chat balasan dari seseorang. Aku langsung membalasnya. Dan begitu seterusnya.


Ardita Millenia: Akihisa-kun :D

Akihisa Yoshii: apaan?

Ardita Millenia: Aku masih marahan sama Fathur :(

Akihisa Yoshii: msh marahan? gk bosen?

Ardita Millenia: Bosen banget, HPku sepi.

Akihisa Yoshii: sana to disms

Ardita Millenia: Nanti mesti gak dibales, Yosh.

Akihisa Yoshii: idl lah

Ardita Millenia: Ih kok gitu? Yoshii jelek ah :p

Akihisa Yoshii: biarin, drpda jomblo :p

Ardita Millenia: Ih, aku punya pacar tau!

Akihisa Yoshii: tp pcrn rasa jomblo kan? :p

Ardita Millenia: Daripada marahan sama pacar di telpon? :p

 

Aku tertegun membaca kalimat balasanku yang terakhir. Pasalnya aku kelepasan mengetik. Pasti dia tahu kalau aku menguping pembicaraan Yoshii dan Mizuki di telepon saat itu. Aku jadi deg-degan. Ia tidak membalas balasanku lagi padahal di layar tertulis delivery alias ‘D’. Duh, marah ya, pikirku takut. Tiba-tiba tulisan ‘D’ tersebut berganti menjadi ‘R’ alias read. Lho, tapi mengapa tidak ada tulisan is writing a message di bawah nama profil BBMnya? Duh, mungkin anak itu benar-benar marah. Aku mencoba untuk mengiriminya chat lagi.

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang