part 4

3.8K 119 1
                                    

Awas typo!


Senin pagi aku kembali sekolah , sekarang sudah jam 7 aku baru akan berangkat . Kalau tidak ada yang mengantar aku yakin akan telat. Aku segera mengambil tas ku dan memakai sepatu dengan cepat .

Ka rilga juga sudah siap dengan pakaian kantornya . "Ka , aku berangkat" mencium tangan nya dan saat akan membuka pintu kamar dia mencekal tanganku "berangkat bareng kaka, ayo." Ucapnya menarikku keluar kamar.

Aku menuruni anak tangga dan kulihat meja makan sudah terisi oleh keluarga ka rilga "sarapan dulu sya " Kata mamah ka rilga saat melihatku jalan ke arahnya .

"Iya mah ,tasya udah telat . Mau berangkat duluan saja" ucapku sambil tersenyum .

"Kamu sarapan dulu" kata ka rilga tapi ku abaikan. Aku mencium tangan mamah dan saat akan mencium telapak tangan ayah ka rilga dia pura pura sibuk makan. Heh ya sudahlah .

"Aku berangkat ka, assalamualaikum"salamku setelah mencium tangan ka rilga lagi.

"Kaka antar" berjalan mengejarku keluar rumah .

"Ayo naik" ajaknya. Aku tidak enak tapi, dia menuntunku masuk mobilnya . "Kaka gak sarapan juga? Gara gara aku yah?"tanyaku pelan saat di dalam perjalanan ke sekolahku.

"Engga, kaka bisa sarapan di kantor . Kamu juga sampai sekolah nanti sarapan" aku hanya mengangguk sebagai jawaban atas ucapannya.

Saat akan mencapai gerbang sekolah aku minta ka rilga berhenti kan mobil nya , bukan apa². Satu sekolah ini mungkin tau aku bukan  orang kaya seperti mereka , jadi rasa nya aneh saja jika aku turun dari mobil mewah ini .

"Kenapa minta turun disini sih , kan sebentar lagi sampai" kesalnya.

"Ga papa, takut mereka semua kaget aja" membuka sabuk pengaman dan mengambil tas .

"Ha kaget kenapa?"

"Liat aku turun dari mobil bagus mungkin" aku mencium tangannya dan keluar dari mobil "makasih , assalamualaikum"

Aku berlari mengejar gerbang yang akan di tutup oleh satpam. Setelah aku masuk , aku melihat mobil ka rilga melesat menjauh.

Tiba dikelas semua orang sudah sepi, sudah berkumpul dilapangan sekolah untuk melakukan rutinitas senin pagi. Upacara, tasya segera berlari ke arah teman kelas nya disana . Upacara juga akan dimulai sebentar lagi , dia berdiri di pinggir teman semeja nya yaitu ara .

"Dari mana lo kemaren? Pake ijin gak sekolah segala" tanya ara.

"Ada urusan keluarga ,gue..pergi ya pergi bareng keluarga gue."jawab ku gugup. Mana mungkin aku memberitahu ara tentang yang sebenarnya ku alami kemarin, pasti dia akan marah saat tahu statusku sekarang bukan lagi seorang pelajar . Melainkan seorang istri dari seorang rilga.

"Oh" jawabnya tanpa curiga.

---------------------------------------

Sudah pukul 4sore waktunya anak murid SMA garuda pulang , bel sudah bunyi 2menit yang lalu. Anak sekolah sudah berhamburan keluar gerbang . Tiba tiba hp tasya bergetar dan ada notif masuk dari rilga.

Ka rilga

-pulang jam berapa? Kaka jemput .

Tasya

-jam 4.

Ka rilga

-udah keluar dong.

Tasya

-iyah.

Ka rilga

-tunggu di depan sekolah. Kaka otw.

Tasya

-iya.

Setelahnya tasya berjalan ke depan gerbang menunggu rilga menjemputnya. Ara sudah pulang duluan dengan teman yang searah dengannya, halaman sekolah juga sudah mulai sepi kecuali hanya anak yang sedang eskul saja.

Tinn....

Tin...

"Itu mobil dia kan?"gerutu tasya. Berjalan kearah mobil rilga.

"Sore banget pulang nya" ucap rilga saat tasya sudah duduk disebelahnya.

"Ya memang jam segini, memangnya tidak tau anak SMA pulang jam berapa?" sarkas tasya. Sengaja menekan kata SMA.

"Tau kok" tasya memilih diam tidak menanggapi ucapan rilga. Yang menurutnya semakin menghancurkan mood sore nya saja.

"Udah makan belum?" Tanya rilga.

"Udah"

"Kapan? "

"Istirahat duhur tadi" jawabnya yang langsung membuat rilga menoleh ke tasya.

"Makan apa?"

"Mie"

"Mie gabaik buat kesehatan, jangan dibiasain makan mie yah" ujarnya rilga melunak dan mengelus puncak kepala tasya.

"Aku ga punya uang sebanyak itu buat beli jajan selain mie." jawab nya tasya santai.

Rilga lupa. Bahkan, tadi pagi dia tidak memberikan uang untuk istrinya sekolah. Bodoh,

"Maaf, kaka lupa kasih uang ke kamu tadi pagi" rilga merasa bersalah.

"Gapapa,  udah biasa kok" cengir tasya.

Jawaban itu yang membuat rilga semakin bersalah,  dan kasihan kepada tasya ini.  Rilga tau tasya bukan lah anak manja seperti adiknya,  karna tasya sudah terbiasa hidup sederhana jadi biasa saja. Rilga membayangkan jika adiknya seperti tasya hidup dengan kondisi serba kekurangan pasti adiknya itu sangat rewel.

"Mulai sekarang jangan dibiasain yah, sampe rumah kamu makan"

"Iya"

Setelahnya tidak ada percakapan lagi diantara mereka , tasya sibuk dengan pikirannya sendiri dan rilga sibuk memikirkan kondisi tasya . Dia tidak bisa membayangkan jika hidupnya seperti tasya yang serba kekurangan, untungnya rilga sekarang berhak sepenuhnya atas hidup tasya dia berjanji akan memberikan yang terbaik untuk istri kecil nya ini.


Vote dan comment guys , biar author semangat lanjutan ceritanya wqwqwqwq .

MerriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang