Ketika seseorang ingin mendapatkan sesuatu pastinya akan berusaha keras melakukan apa yang dapat Ia lakukan, begitupun dengan Michael Ia ingin sekali ketika wisuda tiba ada yang menemani, sedikit mengharap orang Tuanya datang dan nemanin karena Mereka sangat sibuk. Michael terbilang orang yang pintar di kelasnya, semua pelajaran ia kuasai kecuali bahasa inggris tapi dengan kegigihan nya Ia akan berusaha untuk belajar agar terkuasai bahkan ia tak memperdulikan ocehan-ocehan orang lain padanya yang sering dibilang kutu Buku yang penting Ia sendiri berhasil apa yang dari kecil ia cita - citakan.
Michael seorang mahasiswa jurusan psikologi, memilih tinggal sendiri di sebuah kost-an komplek yang tidak jauh dari kampusnya. Bukan karena apa, tapi rumah orang tuanya yang jauhlah yang membuatnya memilih untuk nge-kost.
Walaupun terbilang berasal dari keluarga yang cukup mampu, Michael juga memilih untuk mencari pekerjaan sampingan yang berasal dari hobi-nya, yaitu penyiar radio.
Michael merasa gembira karena Ia juga memiliki seorang Teman yang parasnya seperti rembulan nan indah namanya Horline, tak disangka mereka berdua bertetangga sama-sama mendapat kost yang di sekat hanya dengan satu bangunan itu pun rumah ibu Tyia (yang punya kost). Meskipun mereka berdua tidak pernah akrab sebenarnya mereka memiliki Rasa suka Tapi kegengsian yang membuat mereka seperti itu.
Michael melakukan siaran dengan lantang dan membukanya dengan Semangat.
"Hai para pendengar setiaku semuanya! Selamat malam, apa kabar nih, semoga baik-baik saja, senang rasanya Vero bisa nemenin malam kalian lagi, dan yang ingin request lagu atau yang ingin curhat juga boleh, mungkin titip salam untuk temannya silahkan". Ucap pembukaan Vero dalam siarannya.
"Ada penelepon yang tersambung nih!
Iya, hallo dengan siapa?" - tanya Vero.Ternyata telepon itu dari Gadis Venus.
"Hallo, ini aku gadis venus.""Hai Gadis Venus, apa kabar semoga baik-baik saja ya." - ucap vero dari balik telepon.
"Aku sangat baik, Vero apa kabarmu?"
"Saya sangat baik, senang rasanya ada pendengar setia yang nanya balik" - jawab Vero dengan keakraban yang khas dia lontarkan.
So, mereka tidak saling tahu satu sama lain meski setiap hari mereka bertemu di kampus.
***
Bremm... suara motor terlihat melaju dari depan hampir sedikit menyerobot Horline tapi tidak kena karena gerakan Horline yang lincah saat mengelak dari motornya.
"Ihh! dasar nggak punya mata Lho, sudah jelas ada motor Gue di sini malah parkir, nanti pas Gue pulang masa harus nunggu Lho keluar" Gerutuk Horline kepada Michael.
"Heh! sini Lho Maksud Lho apa? emangnya ini parkiran punya Lho?!" -
Dengan telunjuk yang menunju-nunjukkan pada Horline.Mereka terlihat saling membenci padahal dalam hatinya ia memiliki benih - benih cinta satu sama lain yang masih terselimuti oleh ke ego-an masing-masing sehingga tak tampak dan mungkin bisa di bilang samar-samar buram gitu.
Dengan wajah yang kesal Horline tanpa menjawab sepatah katapun langsung pergi meninggalkan Michael .
" Dasar cewek aneh" - pungkas Michael sambil beranjak dari jok motor untuk masuk ke dalam kampus.
°°°
Setelah kejadian pagi tadi suasana hati Horline sangat tak karuan dan bahkan rasa kesal pun masih ada dengan menceritakan kejadian itu pada sahabat nya, dan mungkin akan sedikit lega setelah selesai menceritakannya.
"ih! sebal banget, gini ya masa tempat parkir motor Gue di halangin nanti pas motor Gue keluar kan susah, bahkan yang lebih parah nya lagi Dia nyerobot gue, hampir jatuh untung saja Gue keburu ngelak"
"Siapa Lin? berani-beraninya Dia ngelakuin itu ke Lho, coba Kalau tadi Gue tahu, udah Gue gampar tuh orang"
"Yaelah emang Lho berani?" - tanya Horline.
"Ya.. ya.. enggak sih" - jawab Dita sambil setengah tersenyum terus melanjutkan ucapanya, "Tapi kan setidaknya gue sudah niat baik untuk belain Lho dan walaupun Gue nggak berani nanti Gue akan berusaha berani kalau ada yang nyakitin sahabat Gue."
setelah mendengar jawaban dari Dita Horline pun membuka mulut lebar dan tertawa, "kamu memang lucu, terima kasih untuk niat baiknya ya, meskipun,..."
(Keheningan menyapa per setengah detik)"meskipun apa?"
" Enggak apa-apa lah Dit yang penting nanti malam bisa mendengar suara vero" - sambil memeluk sahabatnya Dita.
"Apaan sih Lin enggak jelas " (sambil melepas pelukan Horline).
"Oh iya By the way tayang siarannya jam berapa Lin?" - tanya Dita dengan penuh penasaran.
"Tayang siaran radio nya itu setiap malam minggu dan sabtu jam 8 malam sampai dengan 11 malam." - Jelas Horline dengan wajah yang begitu Sumringah.
" oh begitu, Lho pastinya sering banget ngikutin siaran itu dan menikmatinya kan" - ucapn Dita.
"Iya tentu dong, bahkan Gue ini kalau mau tahu ya, enggak pernah absen" - Ucap Horline.
"Mungkin sebegitu menariknya sampai Lho kayak gitu, Gue jadi tambah penasaran" - Ucap Dita.
"Jadi itu artinya Lho akan ikut gabung mendengar Siaran itu, boleh gabung di rumah gue kok kita dengar bareng."
"iya benar juga Lin lagi pula kalau misalkan dengar siaran radio sendiri kan sedikit enggak seru."
"Oke, nanti setelah Lho selesai mengerjakan tugas kelompok, bisa langsung ke rumah Gue jangan lupa di tunggu dirumah." - Ucap Horline.
"oke dong. Gue masuk duluan ya, Dosen hari ini killer abis, bisa-bisa mampus kalo telat masuk jam pelajarannya."
"iya Dit sampai jumpa nani, dah!"
sambil melambaikan tangan kepada Dita yang belum lama beranjak dari duduknya.
Jangan Lupa
! !
V S
O & A
T R
E A
KOMEN juga, Luv💝
![](https://img.wattpad.com/cover/146859808-288-k316890.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
English and Love
Randomsemua orang pasti mempunyai impian termasuk aku sendiri." So,lakukan apa saja yang bisa membuat mimpi mengejar kita sehingga kita terlihat bernilai (Cover by: WattpadFamsClub)