Chapter 5

1.5K 74 5
                                    

.

.

.

[Normal PoV]

'Siapa pria itu? Sepertinya aku mengenalnya. Tapi siapa?' gumam jian.

[ Ditempat lain ]

'Hah-hah, sial untung aku bisa lari dari tempat itu.' batin rio.

Drrttt.. Drrttt

"Halo, Ada apa huh?" Jawab Rio,  dengan nada dingin.

[Apa rencana kita berhasil?] Tanya adit, diseberang sana.

"Gagal total"

[APA!! Bagaimana bisa?!] Kaget adit ketika mendengar bahwa, rencana mereka gagal total.

"Hm, jian tiba-tiba muncul ntah dari mana dan menghajar preman-preman itu" jelas rio dengan santai.

[Lalu apa jian melihat mu?]

"Untungnya dia tidak sempat melihat wajahku, hanya rambut ku saja." jelas rio.

[Tapi apa kau yakin, bahwa jian tidak mengenalmu?]

"Berdoa saja semoga dia tidak mengenali ku, karna jika itu sampai terjadi mungkin tulangku sebagai gantinya." jawab rio, dengan nada sedikit was-was.

[Hhh, baiklah Kalau begitu sudah dulu]

Tuttt.. Tuttt

Sambungan telepon terputus karna rio yg memutus duluan, rio masih terbayang aksi jian menghajar bahkan mematahkan tulang preman-preman itu tadi.

Diperjalanan menuju halte dia melihat seorang perempuan, Tengah duduk di halte dengan membaca sebuah buku.

'Semoga itu bukan dia' harap rio

Sedetik kemudian perempuan itu menoleh kearah rio, membuat rio keringat dingin karna perempuan itu adalah jian.

Jian melihat rio dengan intens dari atas sampai bahwa, membuat rio semakin gugup dan dilanda ketakutan.

Rio memutuskan untuk tetap berjalan menuju halte yang sama dengan jian, Dia berpura-pura santai didekat jian tapi dihatinya dia was-was.

"K-kenapa kau melihatku seperti itu?" tanya rio dengan sedikit gugup.

"Tidak. aku hanya berfikir bahwa kau lah yang mengirim preman-preman itu, untuk menghajar arka dan mengaku sebagai anggota geng ku." jelas jian, Sukses membuat rio menelan ludahnya kasar.

"Mana mungkin, aku melakukan hal merepotkan seperti itu." jawab rio dengan wajah biasa.

'Aku tahu bahwa aku tidak salah menebak, jika kau lah pelakunya.' batin jian.

_Skip time_

Kini rio telah sampai dirumah dengan ekspresi ketakutan, membuat orang tuanya khawatir.

"Rio, ada apa sayang?" tanya mama rio.

"Tidak ada apa-apa, Aku hanya ingin beristirahat saja."

Lalu rio menaiki tangga menuju kamarnya, dan mengunci pintu kamarnya.

Kini rio sedang berbaring diatas kasurnya dengan pikiran yang sedang kacau, karna perkataan jian di halte tadi.

_Flasback on_

"K-kenapa kau melihatku seperti itu?"

"Tidak. Aku hanya berfikir bahwa kau lah yang mengirim preman-preman itu, untuk menghajar arka dan mengaku sebagai anggota geng ku. "

Bad Girl vs Cowo kutu bukuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang