Chapter 12

598 40 4
                                    

.

.

.

Jian kini sedang berfikir apakah dia harus pulang kerumah atau, beristirahat di hotel saja.

Akhirnya dia memutuskan untuk menginap di hotel saja, setelah selesai berurusan dengan repsesionis untuk memesan satu kamar di hotel tersebut, jian langsung menuju kamar yang diberitahu oleh repsesionis tadi dengan kunci yang diberikan juga.

Sebelum menuju hotel, jian memang sudah memperhitungkan untuk membeli pakaian yang akan digunakan sebagai penyamarannya tadi, kemudian membakarnya untuk menghilangkan jejak dan mengganti dengan pakaian pertama saat dia keluar dari rumah secara diam-diam.

Setelah menemukan kamar yang dituju dan selesai membersihkan diri selama 10 menit, kemudian dia membaringkan tubuhnya pada kasur berukuran king size, setelah selesai memakai piyama yang tadi dia beli sebelum menuju hotel.

Saat dia ingin memejamkan mata untuk tidur, dia mendengar suara telpon dari handphone miliknya.

"Mengganggu saja, jika tidak penting aku patahkan tulangmu" ucap jian setelah mengangkat telpon dari erick.

[Kau kejam sekali, aku hanya ingin memberitahumu bahwa permainan kita berjalan dengan mulus dan rapi]

"Kau yakin? Lalu bagaimana dengan cctv di tempat itu"

[Kau tenang saja vini sudah menghack dan mengubah rekaman yang direkam oleh cctv itu, seperti hari sebelum kita datang agar terlihat seperti tidak terjadi apa-apa, dan untuk orang itu sudah kami bawa agar tidak dicurigai nantinya]

"Termasuk tanggal dan waktu pada cctv itu juga sudah dirubah?"

[Tentu]

"Pastikan sekali lagi agar benar-benar tidak terjadi kesalahan atau aku tidak akan memberikan kalian bonus seperti biasanya"

[Hey kita sudah bermain seperti ini lebih dari 4 tahun dan kau masih meragukan kemampuan kami yah]

"Aku bukan meragukan, tapi aku mendidik kalian agar tidak terlalu menyepelehkan urusan yang nantinya akan membawa masalah untuk kita semua"

[Yayaya,, up to you. Lalu selanjutnya mau diapakan lagi pria ini?]

"Bawa ke ruang bawah tanah yang ada di markas kita, karena kita butuh informasi darinya untuk mengetahui, apa mungkin dia disuruh oleh seseorang atau tidak"

[Kau terlihat perduli sekali dengan anak culun itu aku sedikit cemburu]

"Aku melakukan ini dengan alasan"

[Kurasa kau sedang jatuh cinta padanya]

"Jangan bercan..."

[Aku tak pernah salah menebak dan kau pasti sudah sangat mengenalku, liat saja nanti jika memang kau menyukai pria seperti dia, kusarankan ubahlah dia menjadi pria yang kuat secara fisik, agar dia bisa melindungi dirinya sendiri dan orang disekitarnya, supaya tidak terlalu menjadi beban untukmu]

Tuuttt...Tuuttt...

"Agar tidak menjadi beban yah" ucap jian setelah telpon terputus.

.

.

.

Jam 06.00

Kringggg....kringgggg....

Suara jam weker membuat arka terkejut dan sempat terjatuh dari kasurnya.

"oucthh..sakit sekali, astaga aku tidak tau jika ada jam weker disini"

Bad Girl vs Cowo kutu bukuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang