.
.
.
"Kak Jian.." panggil seseorang yang setengah berteriak, karena jarak mereka yang agak jauh. Lalu jian dan arka menengok kesumber suara, dan orang itu menghampiri mereka berdua.
"Jenni? Kenapa?" ini bukan jian yang menjawab tapi aldo.
"Tunggu sebentar, biarkan aku bernafas dulu" kata jenni, lalu menghirup udara sebanyak-banyaknya.
"Apa kau tidak pernah bernafas?" tanya jian dengan wajah datarnya.
Jenni yang mendengarpun hanya merengut menahan kesal, sedangkan aldo terkekeh. Percayalah dalam hati jian merasa lucu, dengan raut wajah jenni.
"Issh,,bukan seperti itu! Aku setengah berlari untuk menghampiri kal..."
"Apa kau perlu sesuatu dari kami" potong jian.
Pletak....
Aldo menjitak kepala jian, dan sukses membuat jian menatap tajam kearahnya. Bukannya takut, aldo malah menatap tajam jian.
"Jangan memotong pembicaraan orang lain jian" kata aldo mengingatkan.
"Ck, kau sama saja dengannya" kata jian, dan memutuskan kontak mata mereka.
"Siapa?"
"Arka. Dulu dia juga mengometariku sepertimu, dasar laki-laki" tambah jian lalu memasukan tangan kedapan kantung celana.
"Lalu kau? Ada perlu apa" kata jian kepada jenni.
Jenni yang sedari tadi melihat tingkah mereka, kembali fokus ketujuannya semula.
"Itu tadi aku melihat arka berjalan seperti mencari seseorang, mungkin dia sedang mencari kak jian"
Jian tidak menjawab tapi berjalan meninggalkan jenni dan aldo, membuat mereka bingung dengannya yang menjadi cuek kepada arka tidak seperti biasanya.
"Ah baiklah. Kalau begitu aku pergi dulu menyusul jian" pamit aldo.
"Pacaran memang merepotkan" pikir jenni.
.
.
.
Jian kini telah berada dikelas dan memilih untuk mendengarkan music, mengabaikan kebisingan kelasnya dan mulai memejamkan mata untuk tidur. Tapi sebelum dia benar-benar terlelap ada seseorang yang melepas earphonenya, jian menatap kesal sang pelaku meminta alasan kenapa mengganggunya.
"Kau dari mana saja? Aku menyuruhmu untuk menunggu dikelas, dan sekarang kita tidak bisa makan diatap sekolah lagi"
"Kau menyalahkanku?" tanya jian dengan wajah datarnya.
"Bu-bukan, hanya saja..."
"Bukannya kau yang pantas disalahkan dalam situasi sekarang? Kau yang membuatku menunggu selama 10 menit lebih. Tidak sesuai dengan ucapanmu, yang menyuruhku menunggumu selama 5 menit." kata jian.
Mendengar bahwa arka dan jian tengah ribut walau tidak besar, mampu membuat penghuni kelas berhenti dari aktifitas mereka. Dan memilih untuk memperhatikan pertengkaran kecil mereka, karena ini momen langkah yaitu jian dan arka bertengkar.
"Aku uhmm.. pergi ketoilet sebelum ke ruangan guru dan ternyata disana penuh harus mengantri jadi agak sedikit lama" kata arka berbohong.
Kejadian yang sebenarnya adalah bukan arka yang terlalu lama mengantri di toilet, tapi dia harus bertemu dengan beberapa siwi dan mereka selalu saja membuat arka kerepotan. Seperti bergelayut manja atau mencium pipi arka, bahkan mereka mengurung arka pada ruangan dan menguncinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl vs Cowo kutu buku
RandomGadis nakal yang terkenal dingin Dan kejam, dapat ditaklukan oleh seorang pria kutu buku dengan cinta yang tulus. Namun kisah mereka tak akan selalu berjalan mulus, karena akan ada sesuatu yang menghambat itu semua. Apakah mereka tetap akan bersama...