.
.
.
"Kau?...." tanya aldo terkejut mengetahui orang itu adalah. . .
"Arka.. Aku bahkan tidak mengenalimu dengan penampilan seperti ini" kata aldo, menilai penampilannya dari atas sampai bawah.
Arka hanya tertawa kikuk dan membantu aldo untuk berdiri.
"Mari aku antar kau pulang, melihat kondisimu seperti ini, ku tak yakin kau bisa pulang sendiri." kata arka.
"Kau seperti menghinaku secara halus arka." ujar aldo.
Dan mereka tertawa bersama, seperti teman lama yang saling mengenal satu sama lain. Hingga tak terasa, mereka telah sampai diapartemen aldo, kemudian aldo membuka pintu dan masuk kedalam.
Kini arka membantu aldo untuk duduk disofa, dan mengambil potongan es batu untuk mengompres luka-lukanya.
"Kenapa kau bisa tahu, bahwa aku sedang dalam bahaya? Jangan bilang kalau kau mengikutiku?" tanya aldo, setelah menerima potongan es batu.
"A-ah itu, karena aku memang ingin bertemu denganmu. Namun, tak sengaja aku melihatmu dan dibawa paksa oleh mereka." jelas arka.
"Menemuiku? Untuk apa?" bingung aldo.
Kemudian arka memakai kacamata andalannya, setelah melepas lensa matanya.
"Bukankah, kau dan jian adalah teman kecil. Jadi aku ingin meminta tolong kepadamu, untuk membantu agar bisa kembali kepada jian." pinta arka.
"Sebelum itu kenapa kau melepas lensa matamu?" tanya aldo, sambil meringis menahan sakit saat mengompres lukanya.
"Ah, itu karena aku capek menggunakan benda ini. Hanya saat disekolah aku menggunakannya." menunjuk kan kontak lensa.
"Untuk apa kau melakukan ini semua, jika kau sendiri merasa tak nyaman." Kata aldo.
"Untuk jian, aku hanya ingin membuat dia terkupau dan saat bersama ku dia takan malu." jawab arka.
"Kau tahu? Saat kau digilai banyak wanita dengan arka yang baru, saat itu pula jian membenci versi barumu." jelas aldo yang masih mengompres luka-lukanya.
"K-kenapa? Bukankah orang-orang, lebih menghargai jika orang itu tampan dan..."
"Hahaha, kau cukup bodoh ternyata" ejek aldo membuat arka kesal.
"Apa maksudmu? kau tidak tahu? Mereka akan membully, orang yang jelek culun cupu dan..."
"Mereka hanya membully yang lemah, jika kau kuat mereka tidak akan membullymu, mereka juga membully secara berkelompok jika sendiri, mereka tidak akan berani." jelas aldo.
"Kau benar, mereka hanya merasa kuat bila melawan yang lemah dari mereka." kata arka.
"Nah itu kau tahu, ouucht..." kata aldo sambil meringis.
"Tapi aku belum mengerti, bagaimana caranya agar aku bisa bersama jian kembali." ujar arka.
"Baka..." ejek aldo.
"Hey, aku meminta saran bukan ejekan." protes arka.
Kemudian aldo memberi saran yang di cermati oleh arka, dengan seksama dan hikmat. Hampir beberapa jam mereka membicarakan saran, karena aldo tak akan mengira bahwa arka akan sebodoh ini dalam hal wanita.
"Jadi begitu, kau mengerti sekarang? Point pentingnya itu adalah dirimu sendiri." kata aldo.
'Dia kelewat tak peka atau memang bodoh dalam hal ini, mungkin beda tipis.' batin aldo prihatin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl vs Cowo kutu buku
RandomGadis nakal yang terkenal dingin Dan kejam, dapat ditaklukan oleh seorang pria kutu buku dengan cinta yang tulus. Namun kisah mereka tak akan selalu berjalan mulus, karena akan ada sesuatu yang menghambat itu semua. Apakah mereka tetap akan bersama...