Chapter 29

411 21 17
                                    

.

.

.

30 menit kemudian polisi datang ke TKP yaitu mansion jian, dan menanyakan beberapa pertanyaan kepada jian, dan juga pelayan dimansion yang menjadi saksi atas kejadian yang terjadi.

Setelah sesi tanya-tanya itu. Kemudian, polisi membawa ketiga mayat itu untuk segera diotopsi.

Saat kepergian polisi-polisi itu, jian lalu kembali ketempat saat dia menemukan mayat-mayat itu, dan benar dengan dugaannya pelaku itu mengambil alat yang dia gunakan untuk membunuh.

"Dia bukan hanya membunuh tapi mencuri alat perkakas ku, sangat tidak modal sekali." ujar jian.

Kemudian saat jian ingin menaiki tangga, dia di kejutkan oleh kedatangan bu ima.

"Non, bibi tahu apa yang sedang non jian pikirkan." ujar bu ima.

"Apa?"

"Jangan membunuh lagi, bibi mohon non. Biarkan polisi yang menangani kasus ini." ujar bu ima lagi.

Jian lalu mendekati bu ima dan tersenyum, lebih tepatnya seringai.

"Aku tidak akan membunuh, aku akan menyerahkan kasus ini kepada polisi." ujar jian.

"Bibi bersyukur, kalau begitu non jian tidurlah." kata bu ima, lalu pergi meninggalkan jian yang kini terkekeh.

'Bohong. Mana mungkin aku tidak akan membunuh, orang yang telah membuat kacau dimansionku.' kata jian dalam hati.

.

.

.

Jam 05.00 pagi

Kini jian masih sibuk dengan laptopnya, lebih tepatnya dia sedang mencoba menghack data siswa disekolahnya, untuk mencari tahu tentang si blonde.

"Bravo! Aku telah berhasil masuk, dan dimana data mereka semua." kata jian berhasil menghack.

"Hey, tunggu aku menemukan siblonde. Tapi ada 10 orang yang mempunyai rambut blonde? Yang benar saja ck" kesal jian.

Tidak menyerah begitu saja, jian masih mencari tahu dan membaca semua, data-data 10 anak yang berambut blonde dengan serius.

"Danielion xergan? Bukankah dia teman dewa? dia juga yang membully arka waktu itu." kata jian, dan kembali membaca profil tentang daniel.

"Wah sepertinya aku tahu siapa dalang dari semua ini" seringai jian.

.

.

.

[ Jian pov ]

Kini aku telah sampai di sekolah, aku datang pagi-pagi untuk menyelinap keruang kepala sekolah untuk mencari data yang aku butuhkan. Data yang aku hack sebelumnya, semuanya tidak terlalu lengkap membuatku kesal. Dan memutuskan untuk datang pagi hari, benar dugaanku bahwa sekolah masih sepi dan memudahkan ku untuk menyelinap secara diam-diam.

Masalah cctv telah aku tangani saat dimansion, karena aku berhasil menerobos akses keamanan sekolah. Hebat bukan? Tanpa buang-buang waktu, aku bergegas menuju ruang kepala sekolah yang terletak  dilantai atas dan paling ujung.

Dan sekarang aku telah masuk keruang kepala sekolah, dan membuka laci meja dan juga lemari. Setelah beberapa menit mencari akhirnya, aku menemukan apa yang aku butuhkan yaitu data semua siswa.

Aku membaca setiap nama siswa di dokumen tersebut, dan akhirnya aku menemukan satu nama yang aku cari.

"Danielion xergan"

Bad Girl vs Cowo kutu bukuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang