.
.
.
Keesokan harinya seluruh kota digemparkan, dengan berita pembantaian yang terjadi di wilayah perumahan Xxy. Dengan seluruh korban yang berjumlah 21 orang, termasuk gadis yang ditemukan tak bernyawa disebuah gudang di rumahnya, yang ditemukan langsung oleh kedua orangtuanya.
Polisi mengatakan bahwa, kematian gadis yang diketahui bernama Naya alensia. Adalah bentuk pembunuhan yang keji karena, setengah bagian tubuhnya terbakar menyisahkan tubuh bagian atas yang tak mengenakan sehelai kainpun, dan ditemukan sebuah vibrator yang ditinggalkan pada area vitalnya yang ikut terbakar.
Bukan hanya itu, polisi juga dibuat bingung karena pembunuh ini melakukan aksinya dengan rapi, tanpa meninggalkan jejak sedikitpun. Sedangkan orangtua naya terlihat sangat terpukul, dengan kematian putri mereka yang sangat tak wajar.
"Bagaimana komandan? semua tim sudah dikerahkan, namun tak menemukan jejak yang ditemukan."
"Sepertinya, pembunuh ini bukan hanya sekali dalam melakukan aksi pembantaian. Tapi, dia sering dan sangat pandai membuang bukti-bukti yang dia gunakan." kata komandan.
.
.
.
[ Di tempat lain ]
Seluruh sekolah dihebohkan dengam berita pembunuhan, yang menjurus ke pembantaian. Termasuk di kelas jian, yang kini terus membahas kasus yang menghebohkan kota mereka, karena salah satu korban adalah kakak kelas mereka.
Sedangkan sang pelaku utama, hanya diam mendengar ucapan-ucapan mereka, yang terus membicarakan kasus yang dia buat bersama genknya. Sesekali dia tersenyum tipis, karena berhasil memberi pelajaran untuk gadis itu.
'Bukankah ini sangat menakjubkan? Hingga mampu, membuat kalian terus membicarakannya.' kata jian dalam hati.
Selang beberapa menit kemudian rio dan arka datang bersamaan, dan menghampiri jian bersamaan. Jian yang melihat itu, langsung mengalihkan pandangannya, pada jendela samping dia duduk.
"Hey jian, kau sudah tahu tentang pembantaian itu?" tanya rio, yang kini duduk dihadapan jian.
"Hanya orang tuli yang tak bisa mendengarkan, kasus yang terus dibincangkan oleh banyak orang." jawab jian, tanpa menatap lawan bicaranya.
"Hhh, bukankah gadis yang menjadi korban itu adalah kakak kelas kita?."
"Apa peduliku, kenal saja tidak." jawab jian.
Arka yang sedari tadi diam melihat interaksi rio dan jian, membuat dia menunduk tak mampu mengeluarkan sepata katapun dari mulutnya. Seakan-akan tenggorokannya kini menjadi kering, membuat dia kesulitan untuk berbicara. Melihat itu rio spontan langsung menegur arka, yang direspon terkejut oleh sang pemilik nama.
"Kau kenapa seperti orang bodoh heh?" tegur rio.
"T-tidak..ha-hanya saja, a-aku merasa tenggorokan ku kering." kekeh arka yang terdengar canggung.
Sedangkan jian tak merespon, seolah-olah dia menulikan indra pendengarnya untuk saat ini.
"Kurasa kalian sedang ada masalah, ya sudah aku kembali ketempat duduk ku. Ku harap kalian menyelesaikan masalah kalian secara damai, jangan ada kata pisah karena kalian sangat cocok bersama." lalu rio kembali ketempat duduknya.
1 detik
2 detik
4 detik
6 detik
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl vs Cowo kutu buku
RandomGadis nakal yang terkenal dingin Dan kejam, dapat ditaklukan oleh seorang pria kutu buku dengan cinta yang tulus. Namun kisah mereka tak akan selalu berjalan mulus, karena akan ada sesuatu yang menghambat itu semua. Apakah mereka tetap akan bersama...