5. Sakit Tak Berdarah💕

912 53 0
                                    

Happy reading 🤗
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Prilly kini gadis itu malangkah menuju kelasnya wajahnya dingin sedingin es. Tak seperti biasanya tak ada senyuman seperti biasanya. Dapat ditebak ia sedang badmood makanya begitu.

"Prilly!" Panggil seseorang yang membuat langkah Prilly terhenti.

"Hai Prilly sahabat gue tercinta" sapa orang tersebut yang tak lain bukan adalah via.

"Via!" Prilly menubruk tubuh via dan memeluknya. Via membalas pelukan sahabatnya itu.

"Lo kenapa ly?" Tanya via karna heran.

"Gpp gue kangen aja sama Lo Vi. Hehehe " ujar Prilly cengengesan.

"Aisss gue juga kangen sama Lo prill." Via membalas ucapan rindu dari Prilly. Mereka melepas pelukannya.

"Eh tau gak? Besok bang geo Dateng Vi" ujar Prilly bersemangat.

"Hahhhh serius Lo?" Tanya via antusias.

"Iya donggg. Tar kita main dan jalan bareng bang geo Vi" kata prilly dengan senyum merekah.

"Ya udah yuk ke kelas." Mereka pun berjalan beriringan ke kelas. Karna sudah waktunya masuk dan belajar.

💞💞💞💞💞💞💞

Prilly dan via tersenyum senang karna ujian prakteknya mendapat nilai tertinggi dikelas. Semua berdecak kagum. Prilly dan via memang anak yang pandai. Walau pun Prilly anak yang punya sekolah ia tak pernah semena-mena dia terus belajar untuk mendapat nilai terbaik.
Kecuali mengenai masalah Ali ia tak akan segan² berbuat nekat untuk mendapatkan Ali.

"Prilly ini pecahan kaca yang tadi" via memberikan pecahan kaca itu pada Prilly.

"Oh iya nanti gue buang pas lagi jalan ke kelas Ali. Duhhh rindu gue sama dia"kata Prilly dengan semangat menerima pecahan kaca itu.

"Iya deh iya yang mau ketemu Cogan tersayangnya" ujar via menggoda Prilly.

"Ya udah ayo deh" lanjutnya lagi.

Mereka pun berjalan beriringan menuju kelas Ali. Canda tawa menemani perjalanan mereka menuju kelas Ali. Jangan heran mereka begitu.

Tiba² langkah Prilly terhenti menatap dua orang sejoli yang sedang bercanda tawa. Bahkan mereka saling cubit mencubit. Prilly yang geram melanjutkan langkahnya mendekati dua orang itu. Ia menarik bahu sang perempuan untuk menjauh dari sang laki².

"Ghina! gue kan udah bilang Lo jangan deket² sama dia!!!"bentak Prilly pada wanita itu. Wanita itu bernama ghina. Dan sang pria adalah Ali.

"Emang kenapa sih prill? Lo kan bukan pacar ali?" Balas ghina tengil.

Ali hanya dia menatap Prilly. Gadis ini telah kembali disaat yang tidak tepat. Padahal Ali baru memulai pendekatannya pada ghina dua hari yang lalu.
"Karna Ali milik gue. Gue gak butuh status buat milikinya Ali" balas Prilly sengit.

"Tapi Ali sendiri kan udah nolak Lo prill" ujar ghina tersenyum remeh pada Prilly. Prilly yang sudah geram pun menampar mulut ghina dengan tangannya.

Plakkk

Ali yang melihat itu tidak tinggal diam. Dia sangat emosi melihat Prilly menampar ghina.
"Lo apa²an sih!!??" Bentak Ali pada ghina.

"Lo kok jadi belain ghina sih?! Dia kan yang udah cari masalah sama gue?!" Ujar Prilly tak terima.

"Tapi Lo gak seharusnya nampar dia prill!!!" Bentak Ali lagi. Mata hazelnya sudah mulai berkaca kaca. Dia benar² benci pada ghina sih wanita ular ini.

"Ghina gue gak terima ya!! Gue benci sama Lo" ujar Prilly ingin menampar ghina lagi. Tetapi tangannya di tahan oleh Ali. Dan satu tamparan keras pun mendarat di pipinya.

Plakkk

Prilly menatap Ali tak percaya. Kini hatinya benar-benar kacau. Kalau hanya mendapat bentakan ia masih bisa terima tapi kini Ali menamparnya. Prilly yang tanpa sadar masih memegang pecahan kaca pun meremasnya hingga tangannya sobek dan mengeluarkan darah. Ia masih menatap ke dua orang yang ada di hadapannya.

"Ghina Lo gpp kan? Kita ke UKS aja deh"ujar Ali kemudian menarik tangan ghina berlalu.

Prilly masih terus meremas pecahan kaca itu. Hatinya sakit. Tangan kirinya memegang pipinya yang di tampar Ali sedangkan tangan kanannya meremas pecahan kaca itu.

Prilly memutar badannya dan kembali kekelas. Ia meninggalkan via yang masih diam di tempat mencoba membenarkan apa yang dilihatnya. Sahabat nya telah di lukai sedalam ini oleh lelaki brengsek itu. Via berlari mengejar Prilly Yang ada di dalam kelas.

💞💞💞💞💞💞

"Prilly!" Panggil via yang sudah sampai di kelas. Ia melihat Prilly yang sedang mengemasi buku²nya.

"Gue mau pulang Vi" kata Prilly berlinangan air mata. Dan tangan yang terus mengeluarkan darah.

"Gue anterin ya?"tawar via pada Prilly.

"Iya ya udah ayo. Gue mau pulang sekarang" kata Prilly menerima tawaran dari via. Via segera bergegas membereskan bukunya.

"Ayo Prilly"ujar via. Prilly mengangguk. Kemudian mereka segera pergi berlalu dari kelas.

Mereka pun pergi dari sekolah dan Kembali kerumah Prilly.

Tok

Tok

Tok

Prilly mengetuk pintu dengan tidak sabar, tak lama pintu terbuka dan terlihat lah bunda Prilly di baliknya.

"Sayang udah pulang?" Tanya bunda pada Prilly.

" Udah lah, kalo belum kenapa bisa ada disini" jawab Prilly ketus.

Ia melewati bundanya begitu saja. Ia memasuki kamarnya dan membanting tubuhnya pada ranjangnya. Tak lama via datang dengan membawa p3k.

"Prilly ayo lukanya di obati dulu. Pasti itu sakit" kata via pada Prilly.

"Lebih sakit lagi pas dia orang yg gue cinta malah nampar gue demi cewe lain" ujar Prilly yg kini menangis.

"Iya gue paham"ujar via memeluk Prilly.

"Dan sakit nya itu sakit tapi gak berdarah" ujar Prilly lirih.

🖤🖤🖤🖤🖤

Come back my to lapak abal² 😂 lama ya aku gak update. Semoga part ini memuaskan kakak² yg setia baca cerita aku.

Jangan lupa vote & commentnya.

Yg belum follow akun aku  jangan lupa follow nanti di follback....

Detektif Cinta Anak SMA 💕 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang