2. Menemukan?

1K 64 1
                                    

Happy reading 🤗
.
.
.
.
.
.
.
.

Mungkin ada banyak cara untuk menutupi cinta. Dan salah satu caramu adalah melukai hati ku yang tulus mencintai mu.

💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞

Semua orang dirumah Prilly panik karna Prilly belum juga pulang hingga malam hari. Kevin benar² menyesali Perbuatannya yang dengan tega nya ia membentak Prilly. Dari dulu hingga kini Kevin tak pernah membentaknya, ia selalu bersikap lembut pada adiknya itu. Tetapi kini ia telah melukai perasaan adiknya. Karna maminya yang selalu mengajarkannya untuk bersikap lembut pada adik satu²nya itu.

'Prilly kamu dimana? Kakak khawatir sayang. Maafin kakak dek, harusnya kakak gak bentak dan maksa kamu. Kakak tau hati kamu belum bisa terbuka untuk bunda' batin Kevin menjerit.

Ia tidak akan memaafkan dirinya sendiri jika terjadi sesuatu dengan adik satu²nya itu.

Papi dan bunda Prilly juga ikut kalut saat ini. Apa lagi Prilly anak bungsu mereka. Bunda tiri Prilly memang tidak dapat memiliki anak karna pernah jatuh dari tangga, dan divonis dokter tidak dapat memiliki anak, makannya walaupun Kevin dan Prilly anak tiri. Bunda tiri prilly sudah menganggap mereka seperti anak kandungnya sendiri.

"Pi ini gimana bunda khawatir banget. Bunda takut adek kenapa² Pi" ujar bunda Prilly dengan penuh ke khawatiran di dalamnya.

"Papi juga gak tau Bun. Semua teman dia udah papi hubungin tapi gak ada yang tau. Termasuk via sahabat Prilly" balas papi Prilly tak kalah khawatir.

Kevin mengusap wajahnya kasar. Ini semua salah dirinya. Jika waktu bisa di ulang ia tak akan melakukan kesalahan itu.

💞💞💞💞💞💞💞

Disisi lain di dalam sebuah kamar apartemen,Prilly diam termenung matanya sembab banyak bekas air mata di wajahnya. Rasanya bentakkan Ali tak separah ini efeknya. Lantas kenapa bentakkan sang kakak membekas sangat dalam di hatinya.

"Mi Prilly kangen" lirihnya, tanpa sadar air matanya kembali keluar dari sudut matanya.

Prilly menatap langit² kamar apartemennya. Apartemen mewah yang di belikan oleh maminya sebelum maminya meninggal karna sakit. Tak ada yang mengetahui bahwa Prilly mempunyai sebuah apartemen pribadi. Ia berniat tidak pulang ke rumah malam ini. Ia malas pulang pasti akan bertemu sang kakak yang telah melukai hatinya. Apa kah kakaknya lupa jika ia sangat anti untuk dibentak?

Prilly memejamkan matanya karena merasa mengantuk dan lelah karna menangis dari siang. Bahkan ia tak memperdulikan perutnya yang belum kemasukan makanan sedikit pun dari pulang sekolah.

💞💞💞💞💞💞💞

Ali memasuki kelasnya dengan senyum mengembang tak seperti biasanya, karna pagi ini Prilly tak menganggu dirinya dan merusak moodnya.
Kakinya melangkah menuju tempat ia dan Kevin duduk. Terlihat di sana sudah ada Kevin duduk dengan wajah lesunya.

"Kev! Bengong aja Lo!" Sentak Ali yang membuat Kevin tersadar dari lamunannya.

"Ahhhh...akhirnya Lo Dateng juga Li gue pengen nanya nih" kata Kevin dengan wajah yang begitu serius.

"Tanya apa?" Balas Ali kemudian duduk di sebelah kevin di tempat ia duduk.

"Tadi waktu lu mau kekelas Prilly ganggu lu gak? Trus lu ketemu sama Prilly?" Tanya Kevin bertubi-tubi.

"Kaga sih.. makanya gue seneng banget pagi ini karna dia gak ganggu gue" balas Ali dengan senyum sumringahnya.

" Argggghhhh..."

Brukkk

Kevin berteriak frustasi dan kemudian memukul meja. Ia mengusap wajahnya kasar.
"Lo kenapa sih? Lagi ada masalah?" Tanya Ali heran dengan tingkah Kevin.

"Prilly dari kemaren pulang sekolah sampe sekarang gak pulang ke rumah. Gue gak tau dia kemana? Gue khawatir" ujar Kevin frustasi.

Ali terdiam mendengar penuturan dari Kevin. Ia tak menyangka ternyata gadis pengganggu itu hilang.
"Loh kok bisa bagaimana ceritanya sih?" Tanya Ali kepo dengan kejadian sebenarnya.

Kevin menceritakan semuanya pada Ali tanpa ada yang sedikit pun ia ubah.
"Gue harus bagaimana Li? Kalau sampai adik gue kenapa² gue gak akan maafin diri gue sendiri" ujar Kevin putus asa.

Ali juga bingung harus apa. Tiba² di hatinya timbul rasa khawatir pada Prilly.
" Ya udah tar pulang sekolah gue bantu cari Prilly deh"

Kevin mengangguk pasrah. Semoga ia dan Ali dapat menemukan Prilly dengan keadaan baik² saja.

💞💞💞💞💞💞💞

Prilly terbangun dari tidurnya saat merasakan perih pada perutnya. Ia baru ingat bahwa belum makan dari kemarin siang. Prilly melirik jam di kamarnya. Pukul 12 siang, ia harus makan sekarang. Prilly pun memutuskan untuk mandi dan segera pergi untuk belanja ke supermarket membeli bahan makanan.

Prilly memasuki supermarket dan mengambil keranjang. Ia mulai berjalan dan memilih belanjaan. Prilly melihat ke arah rak dibelanjaan, Tanpa sadar ia menabrak seorang pria dan ada di sebelahnya. Prilly menoleh dan meminta maaf pada orang tersebut.

"Mas maaf ya saya--" ucapan Prilly berhenti kala tau siapa orang didepannya. Ali pria itu berdiri tegap didepannya. Tanpa aba² Prilly segera berlalu, namun belum genap selangkah Ali menahan tangannya.

"Ali! Lepas"ujar Prilly berusaha melepaskan tangan Ali.

"Gue gak akan lepasin Lo. Lo kemana? Keluarga Lo khawatir nyariin Lo tau gak. Sekarang Lo ikut gue pulang." Ujar Ali penuh penekanan.

"Gue gak mau!" Prilly terus berusaha melepaskan tanngan ali tapi sia² Ali menggenggam tangannya dengan kuat. Hingga tanpa sadar tangan Prilly memerah karenanya.

"Lo harus ikut. Gak ada penolakan!" Ujar Ali tegas. Ali menarik tangan Prilly keluar supermarket Prilly yang refleks menaruh keranjangnya yang masih kosong.

💞💞💞💞💞💞

Suasana dimobil Ali hanya ada keheningan, Ali heran biasanya Prilly akan banyak bicara dan membuatnya kesal tetapi mengapa kini tidak. Masa bodo lah Ali tidak perduli. Mobil Ali berhenti dihalaman rumah Prilly. Ali turun dari dalam mobil dan membukakan pintu mobil untuk Prilly.

Prilly turun dari mobil Ali dan menatap rumahnya nanar.
"Ayo masuk" Prilly menarik tangan Prilly memasuki rumah Prilly.

Tok

Tok

Tok

Ali mengetuk pintunya. Kemudian pintu terbuka bersamaan dengan Kevin yang keluar.

"Prilly?"ucap Kevin tak percaya.

"Iya Vin. Gue udah nemuin adek Lo. Tadi gue ketemu sama dia di supermarket."jelas Ali menjawab kebingungan Kevin.

Prilly memutar bola matanya malas. Tanpa bicara sepatah kata pun Prilly menerobos masuk ke dalam rumah. Ia tak memperdulikan panggilan Kevin dan Ali.

Prilly terus melangkahkan kakinya menuju kamarnya. Membanting pintu kamarnya kencang dan menguncinya. Ia hanya ingin tidur kepalanya begitu pusing.

🖤🖤🖤🖤🖤🖤

Hallo semua bir balik lagi nih, ini cerita kedua bie. Maaf kalo absur ya kakak² semua. Maklum belum mahir. Tapi bie cuman mau bilang tolong vote and commentnya ya. Minimal hargain bie sedikit aja deh gpp. Dan semakin banyak yang  vote and commentnya semakin cepet juga bie next. Karna imajinasi bie tergantung kalian aja....

Dan buat kakak² yang belum follow bie,jangan lupa follow ya. Nanti bie follback. Karna mungkin pertengahan cerita ada beberapa part yang bakal bie private chapter. Dan mungkin yang bisa baca buat mereka yang udah ngefollow bie aja....

Ya udah sekian terimakasih ya...

Detektif Cinta Anak SMA 💕 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang