Waktu sudah menunjukkan pukul enam pagi. Cinta mengerjapkan matanya. Menggeliat sambil mengumpulkan kembali nyawanya. Dilihatnya tepat di sampingnya dengan pulas istrinya masih tertidur. Ia tersenyum menatap lekat wajah Nanda. Ia mendekatkan wajahnya dengan wajah Nanda. Mengelus lembut pipi istrinya itu dengan jemarinya.
"Good morning sayang.." ucap lembut di telingan nanda. Lalu ia mencium bibir istrinya cukup lama.
Nanda yang merasakan ada sesuatu yang menyentuh bibirnya pun membuka matanya. Matanya terbelalak melihat siapa orang yang melakukannya.
"Aaaaaaaa..!!" Teriaknya menyingkirkan tubuh Cinta hingga Cinta terjatuh dari tempat tidurnya.
"Aduhh.. sakit nan.." ia mengusap punggungnya.
"Ya. Yaa... Maaf. Habisnya kamu ngagetin aku sih. Pagi-pagi udah cium-cium aja."
Cinta bangkit dan naik kembali ke tempat tidurnya.
"Lagian kenapa sih kalo aku cium kamu..?" Ucapnya ketus.
"Ya gak boleh lah. Kalo nanti kamu keterusan gimana..?"
"Yaelah.. ya gak papa kali. Udah sah juga ini."
"Ya gak boleh. Pokoknya gak boleh Cinta. Kamu tau kan aku masih sekolah. " ucapnya kesal.
"Habisnya, bibir kamu menggoda banget. Sayangkan kalo disia-siain. Mumbajirkan kalo gak dipake."
Sontak Nanda membelalakkan matanya dan menatap tajam Cinta. Ia melempar Cinta dengan bantalnya yang tepat mengenai muka suaminya itu.
"Kok dilempar sih.." Cinta mengerucutkan bibirnya.
"Kamu itu kalo ngomong jangan asal nyeplos aja. Tau ah." Ia beranjak meninggalkan Cinta yang masih mengomel. Ia memilih mandi karna hari semakin siang.
"Salah mulu deh gue. Padahalkan gue ngomong bener." Gerutunya dan memilih pergi mandi di kamar mandi bawah.
15 menit sudah, Cinta keluar dari kamar mandi dengan seragam lengkap dan rambut yang masih basah. Ia mengusap-usap rambutnya dengan handuk dan berjalan menuju kamar.
Di kamar Nanda sudah rapi dan cantik. Cinta tersenyum melihat istrinya tengah berdiri di depan cermin. Ia mendekat dan memeluk Nanda dari belakang.
"Kamu cantik banget." Ia mengecup kepala istrinya dari samping.
"Emang." Nanda membalikkan badannya menghadap Cinta.
"Rambut kamu kok masih berantakan..?" Ucapnya dengan menyisir rambut Cinta dengan jarinya.
"Sisirin dong yang.." ucapnya manja.
"Sini kamu duduk. Biar aku sisirin." Cinta mengangguk. Ia menurut duduk dengan Nanda yang mulai menyisir rambutnya.
Selesai sudah. Sekarang rambutnya tampak lebih rapi.
"Ganteng ya aku yang.." ucapnya dengan tersenyum puas menatap pantulan dirinya di cermin.
"Ia ganteng." Ucap Nanda pelan.
"Beruntung dong kamu punya suami ganteng kayak aku."
Nanda memotar bola matanya malas.
"Langsung deh naik kupingnya. Udah ah yuk turun. Aku udah laper." Ia mengambil tasnya dan melangkah keluar kamar.
"Tungguin yang..." Cinta buru-buru mengambil tasnya dan berlari menyusul istrinya yang mulai menjauh.
♡•¤•♡•¤•♡
Hello my love...
Ihhh ketemu lagi kita.
Udah baca kan yah...
Jangan lupa vote dan comment ya sayang.. 😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTAKU ITU ISTIMEWA
RomanceCerita ini adalah cerita cinta anak remaja. Cerita yang mungkin terlihat biasa. Tapi mungkin agak sedikit bingung dengan tokohnya. Semoga suka ya