Part 14

9 0 0
                                        

  Seperti biasa sepasang sejoli itu berangkat bersama. Tak jarang banyak pasang mata yang memandang mereka. Ditambah dengan beberapa waktu yang memperlihatkan kedekatan mereka berdua.

  Tak hentinya ia mendengar mereka membicarakannya saar ia melewati mereka. Namun apalah boleh dibuat. Ia harus menerima semua ini. Sudah jadi konsekuensinya bukan setelah ia menerima hubungannya dengan Cinta?
Meski mereka belum mengetahui hal itu.

  Baru kedekatan saja yang terlihat mereka susah menatap tajam dan tak suka padanya. Bagaimana sampai mereka tahu nanti tentang statusnya dengan Cinta. Ia bergidik ngeri membayangkannya. Akan lebih rumit hidupnya nanti kalau sampai mereka tahu.

   Ia terus melangkah menuju kelasnya. Sedikit jauh dengan tatapan itu sedikit membuat ia risih dan tak nyaman. Tapi ia harus terbiasa dengan semua ini.

  Berjalan dengan gayanya yang cool dengan permen manis dimulutnya berhasil menarik siswi menatapnya. Ada beberapa yang belum menyadari kehadirannya.

  Ia menatap tajam mereka semua yang menatap tak suka pada Nanda. Dan apa yang dilakukannya berhasil. Siswi itu langsung menunduk. Mereka tak mau mencari masalah dengan kakak kelasnga yang satu itu. Karna mereka tau apa pun bisa orang itu lakukan jika ia mau.

  Tanpa merasa bersalah telah menakuti mereka. Ia pergi begitu saja.

"Nanda.."
Suara itu sampai pada pendengarannya. Ia mulai cemas. Ia yakin sekarang, pasti semua langsung memandang ia dan orang itu.

  Dengan berat hati ia membalikkan badannya. Mendongakkan kepalanya menatap orang itu.

  Cengiran lebar terpampang jelas dari wajahnya. Dan baru ini ia memperlihatkan itu pada semuanya.

  Ekspresi terkejut tampak pada semua wajah yang melihatnya. Bagaimana tidak, seorang Cinta tersenyum.begitu lebar.

"Nanda.." suara itu melirih, wajahnya tertunduk. Raut bingung terlihat jelas di wajah mereka.

"Kasian ya..." ia mengerucutkan bibirnya. Cewe-cewe yang melihat itu hampir berteriak histeris. Ada beberapa yang spontan berkata.
"Ohh Tuhan.. keberuntungan menimpaku.."
"Cute banget...."
"Gila cute banget kak cinta.."
"Kak Cinta I love you..."
Kira-kira begitulah ucapan mereka.

  Nanda menyergit bingung.
"Kasian kenapa..?" Tak sabar ia langsung bertanya.

  Cinta melihat tangannya dengan tatapan sedih.
"Kasian tangan aku gak ada yang gandeng. Bidadarinya jalan duluan sih.." ucapnya dengan nada manja.
  
  Semua yang mendengar itu melongo. Apa ini..? Kejadian ajaib. Sejak kapan seorang Cinta berubah alay begini.

  Nanda yang tadinya melongo kini tertawa terbahak-bahak. Senyum tipis terlintas di bibir Cinta. Usahanya membuat gadis itu melupakan kesedihannya tak sia-sia. Walau ia harus menanggung malu sekali pun.

  Nanda maju mendekati Cinta. Tanpa segan ia mengandeng lengan Cinta dan tersenyum.
"Sekarang pasti tangannya seneng."
"Kok seneng..?" Kini giliran Cinta yang bertanya.
"Kan bidadarinya udah gandeng tangannya. Nih kaya gini.." ia menunjukkan gandengannya.
Cinta tertawa.
"Karana bidadari dan pangeran sudah gandengan, ayo kita ke kelas." Ucap Cinta langsung diangguki Nanda dengan senyum yang tak hilang dari tadi. Cinta pun tersenyum manis.

  Mereka pergi ke kelas dengan tangan yang masih gandengan. Banyak pasang mata yang menatap iri. Ada yang langsung sedih. Ada yang marah. Namun ada juga yang tersenyum.

......

Hello gaengsss...
Hahah maaf kalo part ini gaje ya..
Ya gk pa" kok kak..
Yang penting Autor HAPPY

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 03, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CINTAKU ITU ISTIMEWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang