Dia Siapa..?

12 0 0
                                    

PART 2

Hay friends... balik lagi sama gue. Hehe.. nih gue sajikan lagi kelanjutan ceritanya ya. Selamat membaca.
*******

Jam menunjukkan pukul 2 siang. Lonceng pun telah berbunyi. Waktunya pulang sekolah. Semua siswa berhamburan keluar kelas.

Nanda berjalan sedikir cepat menuju kelas orang yang di inginkannya.
Selangkah demi selangkah kakinya berjalan pasti melewati deretan ruangan di sana.
"Nanda.." sapa sebuah suara. Ia menoleh ke arah asal suara itu.
Terlintas senyum kecil di bibirnya.
"Mau ke mana..? Kok kayak buru-buru..?" Ucapnya menatap pasti mata Nanda.
"Mau ke temu temen kak." Jawabnya.
"Oh.. kamu pulang sama siapa..?" Tanya orang itu dengan senyuman ramah yang begitu serasi melintas di wajahnya.
"Belum tau kak." Ucapnya seadanya.
"Pulang bareng saya ya..? Sesekali saya antar." Ucapnya meminta.
"Tidak usah kak. Nanti malah merepotkan kakak." Ia sedikit tersenyum pada anak itu.
"Gak akan ngerepotin kalo itu kamu. Ayo.." ajaknya. Nanda diam bingung harus menjawab apa. Ia ingin menemui cinta. Tapi, ia segan menolak niat baik kakak kelasnya itu.
"Sudah ayo." Tanpa mendengar jawaban dari Nanda ia langsung menggandeng tangannya.
****
Sampai di parkiran, ia meminta Nanda menunggu sebentar. Ia akan mengambil motornya.
Sesaat kemudian.
"Nanda.." panggilnya dengan lembut. Nanda memandang ke arahnya.
"Ayo naik." Ia mengangguk dan naik di belakang punggung kakak kelasnya itu.

Tak jauh dari sekolah setelah tak ada yang berbicara, anak ini membuka mulutnya.
"Kamu kenapa..? Kok keliatan cemas begitu..?" Ucapnya memastikan ada apa dengan Nanda.
"Eng.. enggak apa-apa kok kak." Ucapnya sedikit kaku.
"Katakan, jangan sungkan. Tapi jika mau. Aku tidak akan memaksa." Ucapnya begitu lembut.
"Iya kak." Nanda hanya menjawab seadanya.

"Nanda.." panggil anak itu halus.
"Iya kak..?"
Sesaat anak itu terdiam seketika.
"Aku mau ngomong sama kamu. "
"Ngomong aja kak.." ucapnya sedikit penasaran.
Anak itu menepikan motornya dekat dengan taman yang gak jauh dari sekolahnya. Ia turun dan meminta Nanda turun dari motornya. Ia memegang kedua telapak tangan gadia itu dan meletakkan di dadanya.
"Kamu bisa rasakan detak jantungku kan..?" Qnak itu tersenyum. Dan Nanda hanya mengangguk.
"Nanda.." ucapnya kembali. Nanda mengerutkan dahinya. Ia bingung. Ada apa dengan kakak kelasnya ini.
"Aku suka kamu." Nanda tersentak kaget. Matanya menatap lekat-lekat pria yang kini ada di hadapannya itu.

Dari sisi seberang sana tampak seseorang keluar dari mobilnya dengan berjalan santai. Tanpa sengaja melihat peristiwa itu. Ia melihat tangan Nanda kini ada di genggaman Pria itu.
"Nanda.." ucapnya pelan. Iya memperhatikan dua orang itu baik-baik. Menciba melihat gerak bibir yang bicara. Mencoba menerka apa yang dibicarakan pria itu pada gadis berparas cantik di seberang sana.
"Ngapain tu anak.." ia mencoba menerka. Tapi ia tak menghampiri. Mengingat akan sesuatu yang akan terjadi nanti. Ia hanya diam memandang gadis itu dengan seorang cowo yang dikenalnya dengan baik itu.

****
"Nanda.., kamu mau tidak jadi pacar aku..?" Senyuman harapan tampak jelas di wajahnya.
Nanda masih menatapnya dengan bingung. Ia harus jawab apa.
"Maaf kak. Bukan menolak. Tapi aku belum siap. Kakak terlalu baik untuk aku. Aku gak pantas buat kakak." Jelasnya dengan begitu lembut. Takut pria di hadapannya ini benar-benar kecewa. Ia bicara dengan hati-hati sekli. Pelahan senyum itu menghilang. Namun sesaat kembali lagi.
"Tidak apa. Aku tidak memaksa. Maru pulang.." ia menarik lagi tangam gadis itu. Tanpa sengaja ia melihat sosok orang yang dirindukannya di seberang jalan sana.
"Cinta.." ucapnya dalam hati.
Terlihat jelas ada wajah yang menatapnya bingung di seberang jalan itu.
Perlahan motor itu melaju. Namun pandangannya tak lepas dari sosok di sebrang jalan itu.

Setelah menyadari Nanda mengetahui ia menatap gadis itu dengan jelas dan raut wajah yang sedikit sinis karna melihat gadis itu memeluk pria itu erat.
"Mungkin pacaran.." ucapnya meyakinkan diri. Entah mengapa pikirannya semakin kacau. Niatnya ingi membeli coffeblend pun jadi hilang. Ia langsung pulang dan melajukan mobilnya dengan ke cepatan tinggi.

*****
Pria itu mengantarkan tepat di depan pagar rumah Nanda yang megah. Ia turun dari motor si pemiliknya.
"Terima kasih ya kak."
"Iya sama-sama." Ia tersenyum.
"Kalo gitu saya pulang dulu." Nanda mengangguk mengiyakan. Cowo itu pergi meninggalkannya sampai tak terlihat lagi punggungnya.
Nanda mesuk kerumahnya dan langsung menuju kamar. Ia mandi untuk menyegarkan diri.
Setelah itu ia teringat bahwa ada sosom yang dirindukannya tadi menatapnya dengan sinis. Tampaknya begitu marah padanya. Ia semakin takut sikap anak itu akan semakin dingin padanya hanya tak dapat ia cairkan kembali.
Dari dulu emang sebenarnya anak itu memiliki sikap yang begitu dingin. Untuk tersenyum pun begitu susah.
Namun saat Nanda mulai masum ke mehidupannya yang membosankan itu ia mulai melihat senyum yang tulur dari bibir orang itu. Meski hanya senyuman tipis tapi itu sudah cukup untuk membuat gadis cantik ini merasa puas.
Ia meraih ponselnya dan mencoba menghubungi anak itu.

Nanda

Selamat siang Cinta...

Mencoba menghubungi anak itu via sms.

Nanda

Cinta, kamu marah ya sama aku..?
Cinta. Tadi aku gak ngapa-ngapain kok. Kak Rio emang tadi nembak aku tapi aku gak mau.
Cinta, kamu jangan marah ya...

Sedetik,dua detik. Hingga 1 jam berlalu. Masih tak ada jawaban dari Cinta.

Nanda

Cinta, aku minta maaf ya..

Masih belum ada jawaban.
Akhirnya gadis itu menyerah dan ia tertidur.
******

Malam pun tiba. Ketika Cinta sedang asik dengan buku-bukunya, sebuah pesan masuk dan mengatakan.

Nanda

Malam Cinta. Kamu lagi apa..?

Ia bahkan tidak membalas lagi pesan itu.
15 menit kemudian...

Nanda

Cinta..
Cinta masih marah ya..?
Cinta, aku minta maaf..
Bener deh aku gak nerima kak Rio.
Cinta balas dong sms aku...

Ia melihat jelas tulisan di ponselnya.
"Nanda". Ya hanya nama itu selalu. Tak pernah ada nama lain

Karna sedikit terganggu dengan semua pesan itu, akhirnya ia membalas.

Cinta

Gue gak marah. Gue lagi sibuk. Bisa gak lo gak ganggu gue dulu..?

Nanda

Makasih ya cinta. Iya bisa kok. Aku gak akan ganggu Cinta dulu. Selamat malam Cinta.. 😙😙


Ia pun tak membalas lagi pesan anak itu dan langsung tidur. Karna ia begitu lelah hari ini.
****
Heheh maaf cuma up sedikit. Udah malam soalnya. Gue pengen bocan dulu. Bye bye ...

CINTAKU ITU ISTIMEWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang