SEKOLAH BARU

581 13 1
                                    

Aku adalah murid pindahan dari kota padang, awalnya aku tidak setuju harus pindah ketika tahun pertama SMA semester dua. Karena suatu hal orang tua ku harus menitipkan aku di tempat nenek untuk melanjutkan sekolah.
Ya meskipun aku sudah terbiasa berpindah-pindah tempat dari kota satu ke kota yang lain, menurutku tidak buruk karena aku selalu bisa memiliki teman di kota tempat ku tinggal.
Sebenarnya aku sudah pernah tinggal di rumah nenek, bahkan waktu SD aku sempat bersekolah disana sampai kelas 3, lalu mama yang tidak tega meninggalkan ku memutuskan untuk membawa ku meskipun harus berpindah sekolah seiring papa di pindah tugas oleh kesatuan.

Akhirnya aku sampai juga di kota ini, kota yang sejuk dan dingin, membuat ku selalu bersin karena sedikit alergi pada hawa yang terlalu dingin.

Nenek ku tinggal bersama anaknya yang biasa aku panggil ibu.
Ibu ini kaka dari papa, seorang janda karena suaminya meninggal saat bertugas di papua. memiliki anak perempuan yaitu mbak Ninin yang sedang kuliah di suatu perguruan negeri di kota dingin ini.
Aku pikir di kota ini tidak terlalu buruk karena ada banyak saudara yang sama-sama perempuan.

Hari ini aku lansung pergi kesekolah bersama ibu untuk mengurus berkas-berkas dan administrasi di sekolah yang baru. Dan aku harus melakukan beberapa tes yang di lakukan sekolah baru.

Tidak terasa hari sudah sore, setelah menunggu cukup lama keputusan dari pihak sekolah akhirnya aku di terima menjadi siswa di sekolah ini.
Besok aku sudah mulai bisa masuk sekolah.

Kriingg........... kriiiiingggggg.......
Bunyi jam weker ku sangat bising, waktu menunjukan jam 05.00. Rasanya dingin sekali di tempat tidur ini, tak mampu aku beranjak dari selimut hangat dan bantal empuk di kepala. Karena terlalu nyaman aku terlelap kembali sampai ibu datang untuk membangunkan ku dari luar pintu kamar.

"Gadis. . . Dis. . ." Suara ibu keras

"Hemmmm......" jawabku pelan

"Ayo nak bangun, ini sudah siang. Kau lupa kalau hari ini sekolah?" Tambah ibu

Lalu tak lama mbak ninin masuk ke kamar untuk membangunkan ku.
"Dek ayo bangun" sambil menggerakan tubuhku

Aku pun terbangun dan terduduk di pojok tempat tidur, perlahan namun pasti aku beranjak dari kasur.
Rasanya sudah tidak terlalu dingin seperti tadi, karena sudah pukul 06.00 aku lansung berlari ke arah kamar mandi dan Brrrrrrrrrr.
Hiiii, ternyata air di sini dingin sekali seperti masuk dalam kulkas.
Bodo amat 'pikirku' ini sudah siang, kalau tidak bergegas aku akan telat di hari pertama.

Tanpa sarapan aku bergegas pergi menuju ibu yang siap mengantar ku, maklum karena aku belum hafal kota ini jadi di antar sama ibu dan di jemput ibu.

Hari ini aku bertemu dengan Bu.ike wakil dari kepalas sekolah.
Aku di antar ke kelas X-2 oleh beliau dan melakukan perkenalan.

"Anak-anak kali ini kita ada siswa baru dalam kelas ini, silahkan memperkenalkan diri nak" kata bu.ike

"Selamat pagi, saya Nandisa Gadis biasa di panggil Gadis, saya pindahan dari kota padang, salam kenal teman-teman"

"Salam kenal juga Gadis" sahut semua teman sekelas

Lalu aku di persilahkan duduk, aku mendapat tempat duduk dekat dengan meja guru. Dan di sebelah seorang cewek yang manis, sepertinya dia seorang yang periang.

"Hai, panggil saja memel" sahutnya

"Salam kenal mel" jawabku

Seketika itu kelas jadi sedikit berisik, mereka terlihat memandangku dari kejauhan dan sayup-sayup terdengar ada yang membicarakan aku.

Terdengar suara bell istirahat yang menandakan pelajaran telah usai.
Aku di ajak memel untuk pergi ke kantin bersama dengan beberapa teman yang sudah lebih dulu dekat dengan memel.
Namun ada anak lelaki mendekati ku dan mengajak untuk berkenalan.

"Halo, panggil aku ron." Sambil memberikan tangannya

"Oh ron, salam kenal juga" aku jabat tangannya

Karena memel sudah menarik ku untuk pergi, akhirnya aku pergi menuju kantin bersama empat orang lainnya.

Di kantin kami mencari tempat duduk yang lumayan besar untuk kami berenam.
Setelah kami duduk, kami mulai memesan satu-persatu bergantian agar tempat duduk tetap aman.
Sembari menunggu pesanan, kami berbincang dan saling berkenalan.

"Eh, kalian belum saling kenalkan" sahut memel
"Ini devi, vira, rani, nia" kata memel
Aku menjabat tangan mereka satu-satu sembari mengenalkan diriku.

Yang aku tau mereka cukup rame juga, akhirnya makanan yang kami tunggu datang juga.
Karena belum sarapan, aku lansung melahap makanan ku sampai habis.
Mereka asyik ngobrol sambil makan, sampai akhirnya bel masuk berbunyi.

Kami beranjak dari tempat duduk dan bergegas masuk ke dalam kelas kami di lantai tiga bangunan sekolah.

Jam sekolah pun usai, aku lansung pergi dan menuju kebawah karena ibu pasti sudah menunggu di bawah.

GADISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang