Aku terbangun ketika suara Jam sangat berisik. Membuat kuping ini sakit dan tidurku terusik.
Oh ternyata aku masih di sini ketika semalam aku membuat sebuah tulisan, di atas kursi malas lama peninggalan eyang kakung yang nyaman sampai terlelap.
"dimana ya tulisan ku semalam 🤔" batinku sembari berdiri dan membuka halaman buku.
Nah, ketemu.
-------------------------------------------
Gelap malam hanya sementara.
Dimana matahari mulai mengalah ketika malam tiba.
Aku di temani bulan.
Ketika rindu adalah milik semua insan.
Termenung di bawah gelap malam.
Hanya ada bintang yang tak hilang tenggelam.
-----------------------------------Sambil ku baca, berjalan menuju kasur dan terbaring.
Ahhhhh. . . Malas sekali aku bangun di hari libur yang panjang ini, rasanya kasur menjadi teman terbaik di saat libur sekolah.
Kulihat jam menunjukan pukul enam.Tak biasanya handphone berasa sunyi, tanpa ada pesan masuk yang terlihat di layar ini.
Kemana si Ron yang terbiasa mengucap selamat pagi, sepertinya ucapan itu menjadi candu yang membuat hati merasa sepi ketika tidak ada yang membuat senyum sendiri karena pesan darinya.
Apa lagi misscallnya yang bisa sampai dua puluh kali hanya untuk membuat ku membalas bahwa sudah bangun.Emmmmm, aku menatap kelangit dan mata mulai menyusuri setiap jengkal sudut yang sunyi.
Hanya kicauan pagi yang terdengar nyaring.Tok. . . Tok . . . Tok . . .
Suara nyaring pintu yang di ketuk terus menerus."Iya sebentar" teriak ku.
Tok. . Tok. Tok. . . Semakin keras kali ini.
"Iyaaaa, sebentar" teriak ku lebih keras sambil menuju ke arah pintu.
Aku bergegas menuju pintu dan mencari kunci. Lalu ku buka pintu itu.
"Loh. . . . . " aku terkejut dan heran.
Dia mengetuk tanpa suara, dan membuat ku terkejut ketika ku buka pintu, sangat terkejut. Gak nyangka banget. . .
"Kok gak bilang-bilang sih?" Tanyaku.
"Kan gadis bisa siap-siap, bisa jemput juga" kataku sambil memeluk.
"Ihh, jahat ihh. Gitu sekarang gak mau bilang dulu sama gadis, enggak telepon atau sms dulu gitu" rengek ku.
"Emmm. . . Jadi mama gak boleh ngomong nih?" Tanya menggoda.
"Hehe, habis mama jahat. Katanya pulang masih lama, tapi udah di sini" jawabku.
"Oh jadi gitu, oke mama mau balik aja nak, gak jadi pulang deh" katanya sambil melepaskan pelukan.
"Jangaaaaaaan, ihh mama suka gitu" jawabku manja.
"Cium dong mamanya, jangan diem aja. Katanya kangen sama mama" kata mama menggoda.
Kamipun berjalan menuju ruang tamu untuk mengambil koper yang di bawa mama. Sambil berjalan aku dan mama bercanda sampek mau jatuh karena gak fokus saat berjalan dan tersandung karpet rumah.
Sesampai di ruang tamu aku terheran, kok sepi rumah. Pada kemana ibu, nenek, dan papa."Maa, kok sepi?" Tanyaku.
"Oh iya, ibu sama nenek katanya ke pasar tadi" jawab mama.
"Trus papa kemana?" Tanya ku lagi.
"Papa kan masih dinas nak, satu minggu lagi kan rencananya mau kesini. Jadi papa ambil cutinya satu minggu lagi" jelas mama.
"Oh begitu, berarti mama pasti uda kangen kan sama anaknya, makanya pulang duluan, haiooo" kata ku menggoda.
"Ihss, kata siapa. Yakin sekali kamu nak" jawab mama sambil ketawa.
"Nah itu, buktinya mama kesini dulu ninggalin kekasihnya di medan perang" tambahku menggoda.
"Haha, iya ya. Kangen sama bayi mama" kata mama sambil mencubit pipi.
Tak lama nenek dan ibu terlihat masuk ke dalam garasi. Aku langsung menuju kendaraan, membantu ibu membawa barang belanjaan.
"Loh, kok uda bangun toh nduk?" Tanya ibu.
"Lah iyo, kok sudah bangun tumben" sahut nenek.
"Hehe, mama dateng. Di bangunin tadi, di ketok ketok gitu pintu kamar keras banget sampek mau rusak pintunya" cerita ku panjang.
"Hala, suka nambah-nambahin cerita. Nanti kalau beneran rusak kamu yang benerin" kata mama menimpal.
Kami pun tertawa karena cerita pagi yang membuat ku terkejut dan membuat ku harus keluar kamar.
Kami berlalu menuju ke dalam rumah.
Aku dan ibu langsung ke dapur untuk mempersiapkan sarapan pagi."Ciee, ada yang senyum-senyum sendiri" goda ibu.
"Apa sih buuuuk, suka menggoda deh" sahutku.
Ibu memang suka menggodaku, dan itu yang membuatku nyaman berada disini. Beliau bisa jadi seperti anak muda, tapi kalau marah juga menakutkan sekali. Seorang yang tegas namun berhati seperti malaikat.
Temen-temen ku juga kenal baik sama ibu, bahkan kalau kerumah yang di cari bukan aku, tapi kemana ibu. Cukup menyebalkan, tapi memang ibu dekat sekali sama semua temanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
GADIS
RomanceGadis sangat menyukai musik. Ketika cinta masa SMA yang tidak tahu mau kemana. Dia memilih yang terakhir karena pilihan terbaik.