awal....

2K 183 15
                                    

Mendung! Satu kata yg bisa menggambarkan keadaan di sebuah pemakaman. Para pelayat mulai meninggalkan pemakaman, menyisakan sebuah keluarga kecil dengan sang anak yg terus menangis sembari memeluk nisan sang kakak yg baru saja dikuburkan. Kedua orang tuanya sudah tidak dapat lagi menangis. Air mata mereka sudah kering untuk menangisi mendiang anak sulungnya itu.

"Jaehwan sayang! Ayo pulang!",

"Tidak ibu! Aku ingin disini!",

"Jaehwan, itu tidak baik! Ayo pulang!",

"Apa ibu dan ayah tega meninggalkan Baekhyun hyung sendiri?",

Ayah Kim mengusap lembut surai anak bungsunya itu sembari mencoba tersenyum.

"Baekhyun hyung tidak sendiri sayang! Banyak yg tinggal disini!",

"Benarkah ayah?",

"Iya! Kita akan sering kemari! Ayo pulang!",

Jaehwan kecil pun meraih tangan sang ayah dan bergelayut manja pada sang ibu, sayang baru beberapa langkah mereka jalan, hujan turun dengan deras.

"Kenapa hujan datang lagi? Bahkan saat seperti ini? Aku benci hujan!",

























































"Ayah! Ayah pasti akan menjemputku kan?",

"Iya! Ayah janji!",

Seorang anak bermata sipit layaknya rubah gurun itu setia berjongkok di dekat gerbang sekolahnya. Tangan kecilnya memeluk boneka rubah kesayangannya. Sesekali dia menatap ke arah jalan, berharap ayahnya benar-benar datang menjemputnya.

"Minhyun, kau tidak pulang?",

"Tidak bu guru! Aku menunggu ayah!",

"Ayahmu datang menjemputmu?",

"Iya!",

"Tapi ini sudah satu jam sejak kau pulang! Biar saya antar kamu ke ruman seperti biasa ya?",

"Tidak! Jika ayah datang bagaimana bu guru?",

"Kau lihat, mendung! Sebentar lagi akan turun hujan!",

"Tidak! Aku akan menunggu ayah!",

"Baiklah! Saya akan menemanimu!",

Waktu telah berjalan 15 menit, namun tidak ada tanda seseorang akan datang.

"Minhyun",

"Hiks...",

"Ayo pulang!",

"Tidak hiks... aku akan menunggu ayah!",

Tes!

Hujan mulai turun! Sang guru berusaha menarik muridnya untuk berteduh, namun sang murid tetap di tempatnya. Baju sang anak mulai basah begitu juga sang guru.

"Minhyun, kita berteduh! Saya akan menemanimu sampai ayahmu menjemputmu! Tapi kita harus berteduh!",

"Tidak! Aku akan menunggu disini!",

"Minhyun...",

Sebuah mobil berhenti tidak jauh dari mereka. Pintu terbuka, terlihat seorang pria masih lengkap dengan setelan jasnya keluar dari mobil sembari membawa sebuah payung. Minhyun kecil segera berlari menghampiri pria yg baru saja datangnya. Dia adalah ayahnya dan untuk pertama kalinya sang ayahnya memenuhi janjinya kepada anaknya itu...
























... di saat hujan turun!



























Meet me again yes! Hehehe...

Dari kemaren gatel buat nulis, kata temen 'gak papa! Latihan buat nulis skripsi!', wkwkwk

Jika kalian seringnya nemu Jaehwan yg periang, entah kenapa kali ini aku mau nyoba bikin yg beda, bukan berarti aku bikin Jaehwan yg jahat ya! Jangankan bikin jahat, bayangin dia jahat aja susah hehehe...


Oke

Bubyeee...

Don't Hate the Rain! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang