eight

762 122 19
                                    

"Apa itu?",

"Sepatu!",

"Kenapa kau membawanya seperti itu?",

Minhyun melempar kantong plastik berisi sepatu itu kepada kakak kembarnya. Dia sendiri memakai sandal yg entah Jaehwan dapat darimana. Jika saja Minhyun tahu Jaehwan dapat sandal itu darimana, mungkin pemuda itu sudah ingin memakan orang.


















"Hyung bagaimana? Sepatuku tidak cukup?",

"Tidak ada yg lain?",

"Hanya ada kantong plastik disini. Kau mau menggunakannya?",

"Jaehwan ah, aku serius!",

"Berapa ukuran sepatumu?",

"43!",

"Sebentar hyung!",

Jaehwan tiba-tiba saja berlari keluar kelas, membuat Minhyun semakin bingung dengan tingkah adik kelasnya itu. Baru saja kemarin Jaehwan memarahinya seperti itu, kenapa sekarang dia kembali berubah baik seperti tadi?














"DOKYEOM AAHH!!!!!",

Pemuda yg dipanggil oleh Jaehwan pun menoleh.

"Sini!",

Dokyeom berjalan menghampiri Jaehwan. Tidak, dia tidak ingin menjahili Jaehwan. Baginya, menjahili Minhyun sudah cukup memacu adrenalinnya.

"Apa?",

"Kau tahu murid yg ukuran sepatunya 43?",

"Oh... aku!",

"Wah kebetulan! Kau punya sepatu cadangan?",

"Tidak! Tapi aku punya sandal!",

"Boleh ku pinjam?",

"Sebentar!",

Dokyeom membuka tasnya dan menyerahkan kantong plastik yg sepertinya berisi sandal.

"Ini!",

"terima kasih! besok akan ku kembalikan!",

"kau bawa dulu saja!",





Jadi begitu ceritanya bagaimana Jaehwan mendapatkan sandal itu. Jangan katakan pada Minhyun ya teman-teman! Biarkan hanya Jaehwan yg tahu.

























"Kenapa kau buang hah?",

Seru Minhyun kesal ketika Jonghyun justru membuang sepatunya ke tempat sampah.

"Aku yakin, kau tidak akan mencuci sepatu itu! Jadi daripada kau menyimpannya dan menyebabkan bau di seluruh rumah, lebih baik kau buang! Lihatlah di lemari! Berapa banyak sepatu yg kau beli tapi tidak pernah kau pakai?",

Minhyun menatap kesal ke arah kakak kembarnya itu. Jonghyun sendiri tidak menggubrisnya. Baru saja dia hendak berbalik, Jonghyun teringat sesuatu....

"Sejak kapan kau berdamai dengan Dokyeom?",

"Maksudmu?",

"Bukan kah itu sandal milik Dokyeom?",

"Benarkah?",

"Ya! Aku sering melihat sandal itu di ruang kepala sekolah! Anak itu tidak jera juga walau sudah diperingatkan agar tidak membawa sandal",

Begitu mengetahui siapa pemilik sandal yg dipakainya, Minhyun langsung melepaskan sandal itu begitu saja dan menendangnya begitu saja, lalu masuk ke dalam rumah tanpa peduli keadaan sandal yg hari ini menyelamatkan hidupnya.





Don't Hate the Rain! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang