twelve

731 127 18
                                    

"sial!",


"ada apa?",


Minhyun menunjukkan ponselnya kepada Jonghyun membuat kembarannya itu terkejut setengah mati.


"apa maksudnya?",

"entahlah! mungkinkah Jaehwan disana?",

"kenapa tidak coba kau cek?",


Minhyun terdiam, menatap pakaian yg dia pakai saat ini. dia hanya memakai sebuah kaos yg tertutup hoodie.

"aku tidak akan bisa masuk sepertinya!",

"ah! aku menyimpan kemeja di mobil! pakailah! bawa juga mobilku! jika memang Jaehwan disana, aku yakin keadaannya baik-baik saja! bawalah dengan mobil!",

"baiklah! aku harus pergi! sampaikan salamku pada Wonwoo! aku tidak bisa berlama-lama!",

"hati-hati!",
















Minhyun menghentikan mobilnya di parkiran sebuah club yg cukup ramai di kotanya. dia segera mengganti pakaiannya dengan kemeja yg disimpan Jonghyun. dia segera turun dari mobil, sembari berdoa bahwa Jaehwan benar tidak ada disana.


saat hendak masuk, Minhyun ditahan oleh seorang penjaga.

"tunjukkan identitas!",

"haruskah?",

"tentu!",

"kenapa? bagaimana jika aku tidak mau?",

"maka kau tidak boleh masuk!",

Minhyun mendekat ke arah penjaga itu dan membisikkan sesuatu.

"kau tahu pengacara Hwang yg terkenal itu? ku dengar club ini melanggar berbagai macam peraturan, bagaimana jika aku membawa masalah itu ke hukum dan aku membawa pengacara Hwang disana? ah... mungkin tempat ini akan ditutup!",

"jangan!",

"jadi?",

"silahkan masuk!",


Minhyun langsung masuk ke dalam. suara berisik langsung menyambutnya. kepala Minhyun mendadak pusing melihat keramaian disana. bau alkohol menyeruak dimana-mana. orang gila macam apa yg nekat membawa Jaehwan kemari?

Minhyun terus berjalan sembari sesekali menutupi hidungnya. dia mulai pusing sebenarnya, hingga akhirnya matanya tidak sengaja menangkap sebuah keributan. Minhyun segera menghampiri kerumunan itu hingga akhirnya dia nyaris berteriak melihat siapa yg ada disana.





Don't Hate the Rain! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang