Yes,i do

1.9K 78 2
                                    

Giana menatap sean yang sedang sibuk menjelaskan sebuah gambar di white board yang sepertinya sebuah taman kota. Seorang pria berumur yang giana kenal sebagai aparat daerah yang sering muncul di slogan tv sedang duduk memperhatikan presentasi sean sambil sesekali menyeruput kopi panas nya.

Rasanya giana merasa sean semakin hari semakin tampan, ah mungkin ini yang mereka sebut dengan efek jatuh Cinta. Sean hanya mengenakan t-shirt biru yang dia padukan dengan jas lengkap dengan kaca mata nya membuat penampilan pria itu terkesan santai tapi tetap formal.

"Gi gia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Gi gia... "Sean mengibaskan tangannya di depan wajah giana.

Giana yang tanpa sadar menunjukkan wajah bodoh sambil menatap sean membuat pria itu tertawa dalam hati. Bahkan giana lupa kalau hari ini dia terpaksa berbohong pada bos nya dengan alasan sakit datang bulan demi bisa menjadi sopir pribadi sean seperti janji nya dulu.

Meeting selesai lebih cepat dari dugaan sean, pak bupati akhirnya menyetujui konsep yang sean ajukan jauh sebelum kecelakaan itu terjadi. Untung saja sean sudah menggambar desain itu lebih cepat dari batas waktu nya sehingga dia tidak perlu pusing dengan keadaan nya sekarang.

"Gi.. Makan yuk udah jam 12 "

"Siap den sean, kemanapun aden ajak aku siap antarkan sebagai sopir yang paling cantik ini "giana mengedipkan sebelah matanya.

"Hm... Aku sih mau ketemu seseorang , kamu pasti bakalan kaget kalau aku kenalin yuk " sean tersenyum lebar.

Giana diam mematung di tempatnya berdiri. Tentu saja giana sudah bisa menebak siapa gadis yang akan sean perkenalkan itu. Giana semalam sudah berlatih untuk memasang wajah bahagia di depan istri sean nanti. Tapi kenapa saat akan dikenalkan lantihan semalam seolah sia-sia.

Giana POV

Gue dan sean masuk ke sebuah restaurant Perancis yang terkenal dengan makanan yang gue sebut dengan keong. Suasanya restaurant nya benar-benar romantis mirip seperti yang sering gue lihat di drama-drama korea.

Tiba-tiba bayangan sean dan istrinya bermunculan di fikiran gue. Pasti ini restaurant favourite mereka. Ah dan apa yang gue lakuin disini gue duduk manis di meja bundar yang di atas nya tersebar selusin alat makan dan gue cuma tau sendok garpu dan pisau sisanya entahlah.

Sean nampak sibuk dengan ponsel nya sejak kami tiba di restaurant ini. Jantung gue berdetak lebih nyaring dari biasanya, bukan karena sedang bersama sean tapi lebih kepada takut pada istri nya sean. Bagaimana kalau gue bener-bener dilabrak atau di lempar duit kayak ibu ibu di instagram itu.

Gue berusaha mengenyahkan fikiran-fikiran buruk dan mencoba berfikir postif walaupun rasanya gue pengen nutup muka gue pakai serbet putih yang seharusnya di pakai untuk alas makan. Sebersit ide gila muncul di otak gue, kalau gue pura-pura diare dan pamit pulang sean bakal percaya nggak ya.

"Hai sorry nunggu lama ya "suara wanita cantik yang dengan seenak jidatnya cipika cipiki di depan mata gue bersama sean membuat gue memelototkan mata.

Philophobia ( Complete )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang