Proposal (part 1)

780 54 0
                                    

Giana menatap sean yang sedang berlutut di hadapanya dengan sebuah cincin bermatakan berlian di tengahnya. Pria itu terlihat masih mengatur nafasnya akibat ulahnya yang melakukan flashmob demi memberi kejutan untuk giana. Senyum tidak pernah terlepas dari pria yang mulai merasakan kram di lututnya karena giana tidak kunjung menjawab pertanyaan nya.

"So...  ?"Tatap sean penuh harap.

Giana terpaku di tempatnya berdiri,  dia tidak menyangka ajakan sean untuk merayakan ulang tahun nya berakhir pada adegan yang selalu dia lihat di film-film romantis. Giana tidak pernah menyangka sean akan senekat itu melamarnya di tempat yang giana tidak pernah duga.

Day-5 before proposal

"Kamu serius mau ngelamar anak saya? "Tanya sugiono masih tidak percaya.
"Saya gak pernah main-main om kalo berhubungan dengan gia"

Sugiono menatap sean,  dia bingung dengan kegilaan pria di depannya ini. Pagi-pagi sekali pria ini berada di depan pintu rumahnya dengan dua koper di sisi kanan dan kiri nya. Awalnya sugiono berfikir sean diusir atau bangkrut mungkin sehingga pria itu pagi-pagi buta sudah berada di rumah nya. Sean menjelaskan kalau dia baru saja pulang dari german setelah menghadiri pameran arsitektur beberapa Bulan yang lalu. Sugiono hanya mengangguk-angguk kemudian mempersilahkan sean duduk bersama di meja makan.

"Kenapa kamu tiba-tiba mau ngalamar gia? "Sugiono menyesap kopi nya setelah mereka duduk berhadapan di meja makan.
"Kalau saya bilang kenapa,  pasti om bakalan ngetawain saya"jawab sean polos.
"Hahaha kamu itu,  harusnya meyakinkan saya dong"
"Bercanda ya om,  saya gugup nih mau ngomongnya"
"Alah,  biasanya juga kamu blak-blak kan"
"Oke oke,  alasan saya cuma satu om. Saya gak bisa hidup tanpa gia om,  om tau sendiri berapa lama saya berjuang untuk mendapatkan gia. Membayangkan gia gak ada di hidup saya aja saya gak bisa"
"Jangan panggil saya om"
Sean mengernyitkan dahi. "Jadi om tolak saya "
Sugiono berjalan mendekat ke sean kemudian menepuk pelan pundak lelaki itu "panggil saya papah mulai sekarang"

Sean reflek langsung memeluk pria yang dia sudah anggap sebagai ayah
Sejak pertama kali mengenal pria itu.

"Besok ulang tahun giana,  apa rencana kamu? "Tanya sugiono yang mulai keppo dengan tingkah calon menantu nya yang tidak terduga.
"Hm...  Saya ada ide sih tapi.... "Sean ragu untuk mengatakan ide di kepalanya,  sean berdehem kemudian berkata. "Saya butuh mami giana untuk ada disini"

DEG,  raut wajah sugino berubah pucat. Sejak perpisahan dia dan pertiwi mami giana beberapa tahun lalu mereka memang tidak lagi saling berkomunikasi. Dan selama itu pula sugino tidak pernah mencari wanita lain walaupun tidak dipungkiri paras sugiono yang berkharisma dan sisa-sisa ketampanan yang masih tercetak jelas di wajahnya yang mulai menua dimakan usia membuat beberapa wanita berusaha mendekatinya. Tapi bagi sugiono pertiwi adalah satu-satunya wanita yang dia cintai sampai akhir khayat walaupun dia tau pertiwi sangat membencinya sekarang.

~~~~~

Pertiwi menatap laut biru yang terhampar di depannya sambil menyesap segelas coctail yang terlihat menyegarkan. Sejak berpisah dengan sugiono pertiwi memutuskan pindah ke Bali demi memulai hidup baru disana, walaupun dia harus berpisah dengan kedua anak perempuannya. Pertiwi bahkan membenci lelaki yang mengabaikan nya itu,  memang awal mereka berpacaran karena pertiwi yang terlebih dahulu jatuh Cinta dengan sugiono. Pertiwi selalu berdiri sugiono tidak pernah benar-benar mencintai nya karena pria itu lebih memilih bisnis dan selalu mengabaikannya. Masih segar diingatan pertiwi peristiwa memilukan yang terjadi beberapa tahun silam itu,  peristiwa yang menyebabkan dia menyerah akan perasaan nya pada sugiono.

"Bu,  anda dicari oleh Mr. Charles untuk membicarakan resort di Denpasar"suara satya manager yang masih terbilang sangat muda untuk jabatan itu membuat pertiwi mendongak.
"Saya akan kesana dalam waktu 30 menit"
"Baik bu "satya nampak ingin mengatakan sesuatu tapi terlihat ragu.
Pertiwi melihat perubahan di wajah pria itu kemudian bertanya "ada lagi? "
"Hm..  Itu bu..  Tadi ada yang telfon nyariin ibu,  dia bilang dia tunangan mba giana namanya..  Sean "
"Dia bilang apa? "
"Dia bilang kalau dia mau kesini dan dia minta alamat ibu"jawab satya masih dengan wajah yang tertunduk.
"Yauda,  besok kamu siapin kamar vvip buat dia "
"Baik bu, saya permisi"

Philophobia ( Complete )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang