AUTHOR POV
Bulan Maret adalah bulan yang paling dinanti sekaligus jadi bulan yang paling sibuk bagi Beauty Magazine, mereka semua dikejar deadline karena sebentar lagi Beauty Magazine akan berulang tahun yang ke 10 tahun.Tentu saja Giana si perfeksionis harus memastian segala sesuatu nya berjalan sesuai rencana dan jadwalnya.
Mulai dari thema sampai acara puncak perayaan HUT Beauty Magazine menjadi tanggung jawab giana. Hampir setiap hari giana pulang lewat dari tengah malam, dan setiap hari juga sean akan datang ke kantor giana untuk sekedar say hello atau membawakan giana makan malam. Dan rumor kedekatan mereka lebih menjadi hot topik dari pada planing ulang tahun beauty magazine.
"jadi lo sama sean udah resmi ?"dave tiba-tiba duduk di pinggir meja giana sambil mengaduk secangkir kopi panas.
"gue sama dia cuma temen, gue anggap dia sama kayak lo dave"giana masih serius mengetik sesuatu di laptopnya.
"gak usah bohong, gue tau lo udh mulai luntur sama sikap manis nya sean, satu kantor ini juga udah tau gimana sean memperlakukan lo bak putri raja"
"itu sih dia nya aja yang lebay, gue nggak butuh "
"gue jadi curiga sama lo gi, jangan-jangan lo suka nya sama perempuan ya "
"sembarangan!"
"cuma cewek nggak normal yang nggak suka sama cowok bernilai 95 seperti sean, kalo lo nggak mau buat gue aja deh cyin"
"ambil gih"
"bener ya gue ambil jangan nyesel"
"iya"
Pukul 10:10 malam giana masih sibuk dengan berbagai macam dokumen di atas meja nya, hampir semua karyawan sudah meninggalkan kantor, hanya ada beberapa orang yang masih berada di kantor.
Mendadak perut giana keroncongan, dia baru ingat kalau dia hanya minum susu dan makan roti sejak tadi siang, baru saja dia berniat memesan makanan di aplikasi hp nya, terdengar langkah kaki yang semakin mendekat ke arahnya.
Giana mendongak dari dokumen yang sedang dia periksa dan mendapati seorang pria yang akhir-akhir ini menjadi pengantar makanan bagi dirinya sedang berdiri dengan senyum bodohnya.
"makanan tiba !!! lo pasti belom makan kan ? besok gue sekalian bawain bantal sama selimut aja gimana semakin hari lo semakin betah di kantor gi "ledek sean.
"lo tau kan sean, sebentar lagi beauty ulang tahun dan gue harus pastiin semuanya sempurna"
"ini udah lebih dari cukup gi, lo juga harus mikirin kesehatan lo"sean membelai lembut rambut giana .
"tapi gue nggak bisa tenang kalau belum selesai sean, dan gue gak bisa percaya sama siapapun"
"lo nggak bisa gini terus, lo nggak sendirian gi ajak team lo buat diskusi , nggak ada salahnya denger pendapat orang lain dan nggak ada salahnya minta bantuan sama orang lain"
"let me think about it"giana kembali konsentrasi dengan dokumennya.
"buka mulutnya, aaaaa "sean hendak menyuapi giana makanan yang dia bawa
Tanpa banyak bicara giana langsung membuka mulut dan memakan makanan yang sean suapkan kepadanya, dia terlalu malas untuk berdebat dengan sean yang pastinya akan sean menangkan jika giana tetap berdebat dengan sean.
Beberapa karyawan yang belum pulang tanpa sengaja melihat moment tersebut dan mengabadikannya dalam kamera ponsel mereka, tentu saja niat mereka untuk menjadikan moment ini sebagai topik pembicaraan besok.
Giana POV
Mungkin terdengar aneh, tapi sejak gue memutuskan untuk mencoba memberikan sean kesempatan ada perasaan lain yang muncul setiap kali makhluk ini muncul. Dia selalu punya cara membantah omongan gue dan pada akhirnya membuat gue menuruti semua perbuatannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Philophobia ( Complete )
RomansaJika di dunia ini Cinta adalah sebuah indikator kebahagiaan seseorang , tidak demikian dengan Giana. Giana Putri Pratiwi memilih untuk tetap lajang di usia nya yang sudah beranjak 28 tahun.Cantik,Sexy,Pintar adalah 3 kata yang dapat menggambarkan s...