Let's not fall in love

847 56 0
                                    

Author POV

Sean meregangkan badannya yang dia rasakan bagai mati rasa karena tidur di sofa semalam, dia tersenyum girang saat mendapati giana sedang tidur di tempat tidurnya. Sean tertawa geli melihat giana yang tidur entah muter-muter gimana sampai menjatuhkan seluruh bantal di atas tempat tidur. 

Sean berniat mengabadikan moment berharga ini dengan kamera kesayangannya, tapi baru saja dia mengatur fokus kamera nya giana sudah menggeliat tanda - tanda akan bangun tidur .

"Haus haus"giana merangkak dari tempat tidur dengan mata yang masih setengah terpejam menuju ke arah meja yang terdapat segelas air putih diatasnya. "Hah.. Jam berapa ya sekarang? "Giana mengucek-ngucek mata sambil mengumpulkan kesadarannya .

Sean tertawa geli sampai perutnya terasa sakit saat giana sadar kalau tingkah bodohnya tadi disaksikan secara langsung oleh sean.

"Lo kok bisa ada di kamar gue? "Giana melotot sambil melempar bantal ke arah sean.

"Lo lupa semalem siapa yang ngerengek mau tidur disini?  Lagian ini kamar gue !"sean membela diri.

Giana melihat kesekeliling dan saat kesadarannya mulai pulih sekarang hanya perasaan malu yang ada karena dia sudah bertingkah aneh dan tiba-tiba ide gila itu muncul. 

Giana perlahan mendekati sean dan saat jarak merka semakin dekat sampai sean sudah mulai salah tingkah,  giana berbisik di telinga sean.

"Jangan-jangan ini perbuatan hantu"

Sean menatap giana dengan tatapan aneh. "Makin gak waras lo ya gi,  udah sana mandi"sean mendorong giana keluar dari kamarnya.

Setelah sampai di depan pintu giana berbalik menatap sean."sean beneran gue gak bercanda, gue rasa villa lo harus di ngajiin deh"

"Lo mau mandi sendiri ? Atau gue mandiin ?"sean menatap giana dengan tatapan nakal.

"Gak ! "Giana berbalik meninggalkan sean yang sedang tertawa melihat tingkah giana.

Sean POV

Gue suka lihat ekspresi giana yang kesel karena gue goda tadi. Gue berharap waktu bisa berhenti sekarang atau gue culik giana aja buat tinggal bareng gue ? Gila gue udah mulai gak waras. Gue rasanya gak sabar buat upload foto liburan gue dan giana supaya orang tau giana itu punya siapa terutama fans club nya giana yang sampai sekarang masih eksis komen di ig nya giana, bikin gue panas baca nya. Sebaiknya gue masak sarapan buat giana, kata orang cara terbaik memenangkan hati orang yaitu lewat perut, pokoknya ini harus berhasil .

Giana POV

Gue suka udara pagi disini benar-benar bersih dan sejuk, dan villa ini gue bener-bener ngerasa nyaman tinggal disini. Dan kenapa gue bersikap aneh ya ke sean ? Hei gi dimana aura wanita independent lo ? Kenapa hanya karena perjalanan singkat lo dan sean lo bisa percaya sama dia ? . Gue merutuki diri sendiri karena berfikir gue mulai anggap sean lebih dari teman. 

Tapi gue jahat kalau gue gak kasih sean kesempatan . Mana yang harus gue denger,logika atau hati ?

Mendadak gue mencium aroma yang betul betul membangkitkan cacing diperut gue,gue mengikuti aroma itu sampai gue mendapati sean sedang memasak di dapur. Tampar gue sekarang karena berfikir seperti ini "gila gue gak pernah liat cowok se georgeus ini pakai apron apalagi cara dia masak, ya tuhan sean emang tampan, kalau dave disini pasti dia bakal teriak teriak manja"

Gue berpura-pura santai menuju meja makan, gue sangat berusaha buat nggak melihat 'pemandangan' yang gak seharusnya gue liat ini.

"Pagi gi "sean mendekat dan menaruh   sepiring omu rice di depan gue, siapapun yang melihat akan berpendapat sama seperti gue, hidangan yang tersaji di depan gue betul betul instagramable banget.

Philophobia ( Complete )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang