1. Janji (Namakamu)

12K 589 17
                                    

Beberapa hari setelah pertengkaran Iqbaal dan (Namakamu)...

"Inget janji kita hari ini Dan, jangan ngaret"

'iya (Nam), habis kelas gue kesana'

"Buruan. Gue gamau nunggu lama lama"

'iya bawel'

(Namakamu) segera memasukkan handphone nya kedalam tas. Ia turun dari mobil lalu berjalan menuju kafe yang sudah ia janjikan bersama Dana.

"Mau pesan apa mba?" tanya seorang pelayan saat (Namakamu) baru saja duduk.

(Namakamu) membolak-balik buku menu sebentar. "Vanilla Latte aja satu"

"Ditunggu mba pesanannya"

Setelah pelayan itu pergi (Namakamu) kembali memainkan handphone nya. Ia mengerutkan keningnya saat melihat push notification. Tertera dengan jelas nama Dana disana.

LINE
Danaa (5)
•hehe

»Danaa
mba
maap ye keknya gue gabisa kesana
•ada kelas tambahan jir
•ntar sore aja gue kerumah lo
•hehe

(Namakamu) Aleana
•bilang drtd kek
•buang buang bensin gue aja
•hah dsr

Danaa
•dosen nya br blg:)
•maap deh
•nanti gue yg kesana

(Namakamu) Aleana
•ydh iya

OFF

(Namakamu) menghembuskan napas nya kasar. "Kebiasaan deh ah"

Memilih untuk meminum Vanilla Latte--yang baru saja diantar--sekarang mungkin lebih baik daripada ia harus mengomel karena Dana. Lelaki itu benar-benar menyebalkan bagi (Namakamu).

"Gimana? Udah ngurus surat perceraian?"

(Namakamu) tersentak. Ia mendongakkan kepala nya, ingin mengetahui siapa yang berani-berani nya berkata--lebih tepatnya bertanya--seperti itu.

"Vanesha" geramnya.

"Well, mungkin sebentar lagi lo bakalan jadi jan--"

BRAK

"Cukup Sha. Satu hal yang perlu lo tau, gue sama Iqbaal nggak cerai dan gue gaakan jadi seperti yang lo bilang. Janda" tegas (Namakamu).

Vanesha menaikkan kedua alisnya. "Yakin? Gue takutnya lo malah kemakan sama omongan lo sendiri"

(Namakamu) menyunggingkan senyum sinisnya. "Yah selamat berimajinasi deh. Gaada yang penting lagi kan? Gue sibuk, gapunya waktu buat ngeladenin lo"

Setelah itu (Namakamu) berdiri dari duduknya dan berniat meninggalkan Vanesha. Baru saja ingin pergi, langkah (Namakamu) terhenti karena ucapan Vanesha.

"Cuma ada dua pilihan. Iqbaal ninggalin lo, atau lo ninggalin Iqbaal"

(Namakamu) mengurungkan niatnya untuk pergi. Ia kembali menatap Vanesha yang saat itu juga sedang menatapnya.

"Jadi, lo pilih yang mana hm?"

"Sha, gue mohon banget sama lo. Biarin gue sama Iqbaal bahagia. Jangan ganggu kehidupan kita lagi. Lo juga udah bahagia sama Ashraf kan? Jadi please, stop ganggu gue sama Iqbaal" pinta (Namakamu) dengan tenang, mencoba meredam emosinya.

Vanesha tertawa meremehkan. "Lo mau bahagia sama Iqbaal? Gaakan pernah gue biarin! Dan ya seperti yang lo liat. Gue bahagia sama Ashraf"

"Jadi apalagi yang bikin lo selalu ganggu kehidupan gue hah?" lagi lagi (Namakamu) berdecak kesal karena kelakuan fans-nya yang satu ini.

Sequel Love [IDR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang