16. Get well soon

3.3K 377 12
                                    

Hari ini adalah hari kedua (Namakamu) dirawat. Kondisinya sudah mulai membaik walaupun belum sepenuhnya. Untung saja pagi ini Iqbaal sudah sampai di Jakarta. Mungkin dengan kedatangan sang suami (Namakamu) bisa membaik dalam waktu dekat.

"Kamu mikirin apa sih? Kok bisa sakit lagi?" tanya Iqbaal sambil mengelus rambut sang istri.

(Namakamu) hanya menggeleng pelan. Kepalanya sangat pusing. Hidungnya juga tersumbat. Memang (Namakamu) saat ini sedang flu.

Dan perlu kalian ketahui, (Namakamu) sangat menderita jika sedang flu seperti ini. Kepalanya akan terus terasa pusing dan sulit untuk bernapas karna hidungnya tersumbat. Tidak jarang ia menjadi sesak napas karena flu.

"Pengen nangis aja aku kalo gini" ujar (Namakamu) dengan suara seraknya. Ia menyembunyikan wajahnya di dada Iqbaal.

"Jangan nangis ih, nanti tambah sesak kamunya"

Yang bisa Iqbaal lakukan sekarang hanya memberi aroma therapy agar hidung (Namakamu) tidak tersumbat.

"Aku gasuka baunya"

"Biar gak mampet idungnya sayang. Lagian nggak kecium banget kan?"

"Nggak mau"

Sepertinya (Namakamu) benar-benar menangis. Iqbaal masih setia mengelus rambut (Namakamu) sambil nemeluknya.

"Sst udah sayang, nanti tambah sesak napasnya"

"Aku gasuka pilek. Aku gasuka sakit Iqbaal"

Iqbaal mengecup kening (Namakamu) lama. "Yaudah makannya kamu harus mau makan, minum obat. Biar cepet sembuh ya?"

(Namakamu) mengangguk di dalam pelukan Iqbaal. Tapi ia masih saja terus menangis. Dan apa yang ditakutkan oleh Iqbaal terjadi. Akibat menangis (Namakamu) semakin sulit bernapas yang berujung harus memakai oxigen.

Lama kelamaan (Namakamu) sepertinya mulai lelah. Tidak sampai 5 menit, Iqbaal melihat istrinya itu sudah terlelap. Ia tersenyum simpul, kemudian mengecup kening sang istri.

"Get well soon bunda. Jangan sakit lagi"

Tak lama kemudian, terdengar suara ketukan dari luar. Setelah dipersilahkan ternyata yang datang adalah Dana dan yang lainnya.

"Ett udah ada di Jakarta aja lo Baal" ujar Aldi saat berpelukan ala cowok dengan Iqbaal.

"Istri sakit masa iya gue ngga balik. Ga bakal tenang lah disana"

"Terus pengobatan lo gimana? Di tunda dong?"

Iqbaal menggeleng. "Ya kaga lah Jan. Kemaren gue minta dipercepat aja jadi bisa balik ke Jakarta"

Dana mengangguk paham. Tapi sesaat kemudian ia kembali bertanya. "Gimana perkembangannya?"

"Alhamdulillah kata dokter sejauh ini hasilnya udah bagus. Kemungkinan setelah ini gue bakal balik ke sana untuk tahap penyembuhan. Doain gue ya" jelas Iqbaal.

"Pasti. Tanpa lo minta kita semua pasti doain buat lo, dan buat (Namakamu) juga. Yang sabar Baal, gue tau Tuhan lagi nguji kalian saat ini" ujar Rafto mewakili yang lainnya.

Namira berdehem pelan. "Udah, jangan ngomongin ini lagi. Takutnya ntar tiba-tiba (Namakamu) kebangun"

"Ngomong-ngomong ponakan gue gapapa kan?"

"Gapapa Shil. Ponakan lo baik-baik aja" jawab Iqbaal sembari terkekeh pelan.

"Lah ini si ibu negara kenapa dah? Macam anak-anak alay gitu ye"

Dengan tidak tahu dirinya Dana berkata seperti itu. Alhasil ia mendapat bogeman dari Iqbaal.

"Alay palalu! Gue curiga deh, jangan-jangan lo cuma ngaku-ngaku jadi sepupu istri gue nih?" tuduh Iqbaal.

Sequel Love [IDR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang