Malam ini (Namakamu) tidak bisa tidur. Sedari tadi dirinya terus memikirkan perkataan teman-temannya mengenai suaminya. Dan baru saja (Namakamu) menyadari ada satu hal yang janggal.
"Kalo gak salah waktu Iqbaal packing kemaren, gue gaada liat dia bawa jas atau kemeja..."
Untuk memastikan, (Namakamu) segera bangkit dari tempat tidur dan membuka lemari bajunya.
Ternyata benar.
Kemeja dan jas kerja milik Iqbaal masih tertata dengan sempurna.
"Kalo memang Iqbaal ada tugas disana harusnya dia bawa pakaian kantor kan?" ujar (Namakamu) bermonolog.
Tidak ingin menebak-nebak, akhirnya ia memutuskan untuk menghubungi Iqbaal. Daripada penasaran lebih baik (Namakamu) langsung menanyakannya kepada yang bersangkutan.
'Halo sayang? Kok kamu belum tidur? Disana udah malem kan?'
Karna sedang melamun (Namakamu) sedikit terkejut saat mendengar respon Iqbaal. "Eh hehe. Aku gabisa tidur nih"
'Kenapa? Kangen sama aku ya?'
Dapat (Namakamu) dengar bahwa suaminya itu terkekeh di sebrang sana.
"Pede kamu! Ohiya aku pengen tanya dong"
'Ada apa sayang?'
"Kamu ke New York beneran ada tugas kan? Bukan karna hal lain?"
'Yaiyalah sayang aku kerja. Kalo jalan jalan mah aku pasti ngajak kamu'
"Tapi kenapa kamu ngga bawa kemeja sama sekali? Masih utuh di lemari malah"
'Aku kan bisa beli disini. Lagian aku udah lama nggak beli kemeja'
(Namakamu) berdecak pelan. "Lama darimana? Bukannya minggu lalu kamu baru beli kemeja ya? Sama aku malah"
'Astaga sayang, jadi kamu ngga percaya nih sama aku?'
"Mm gimana ya? Bukannya aku ngga percaya. Tapi aku khawatir sama kamu Iqbaal!" tegas (Namakamu).
'Sayang, jangan khawatir gitulah. Aku gak papa. Aku disini baik-baik aja'
"Masa sih?"
'Kalo kamu ngga percaya kamu bisa tanya langsung sama bunda. Udah ya? Gaboleh mikir yang macem-macem. Nanti kamu sakit lagi'
"Ah yaudahlah. Hari ini kamu nggak sibuk ya?"
'Enggak. Aku sibuk mulai besok kayaknya'
"Iya yang. Yaudah aku mau tidur ya?"
'Gih sana kamu tidur, kasian debay nya kalo diajak begadang. See u bunda, see u adek. Ayah sayang kalian'
Setelah melakukan telfon dengan sang suami, (Namakamu) memutuskan untuk tidur.
"Aku rindu Baal"
☁☁☁
Satu minggu berlalu. Selama itu juga (Namakamu) selalu menahan diri agar tidak berkeinginan yang macam-macam. Tapi apa boleh buat? Si adek selalu ingin sesuatu yang tidak biasa. Dan selama itu juga, Ashraf selalu membantu (Namakamu) untuk memenuhi keinginannya.
Perihal Iqbaal, (Namakamu) benar-benar sangat merindukan suaminya itu. Bahkan selama dua hari belakangan ini jika Iqbaal menelfon, (Namakamu) pasti akan menangis. Bahkan Iqbaal sampai berpikir kenapa istrinya ini menjadi sangat sensitif sekarang.
"Dek, sarapan dulu yuk? Bi Asih udah masak makanan kesukaan kamu tuh" ajak teh ody kepada (Namakamu).
"(Namakamu) gak laper teh" tolaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sequel Love [IDR]
Fiksi PenggemarBahkan aku sempat berpikir aku akan benar-benar kehilangan kamu. 1st published June 1, 2018.