chapter 2

421 19 7
                                    

Author POV

" Dok, bagaimana keadaan anak saya " ucap mama Ali.

" Ali tidak ppa, sekarang dia sudah siuman dan akan dipindahkan ke ruang rawat " ucap dokter.

" Alhamdulillah " ucap seluruh keluarga Ali.

" lalu, bagaimana dengan putri saya dok? " Tanya mama Prilly.

" Prilly.... " Ucap dokter menggantung.

" Prilly baik-baik saja kan dok " tanya papah Prilly.

" Prilly sedang dalam keadaan kritis " ucap dokter.

" Tapi dia akan baik-baik saja kan dok " ucap mama Prilly sambil menangis.

" Kita semua hanya bisa berdoa, terjadi benturan keras di kepala putri ibu ibu yang menyebabkan dia koma " penjelasan dokter.

###

Mama dan papa Prilly memasuki ruang ICU. Ruang dimana tempat putrinya terbaring tak sadarkan diri.

" Prilly sayang kamu harus bangun ya, please sayang bangun demi mama, papa dan Ali " ucap mama Prilly sambil terisak tangis.

" Nak, papa tahu kamu putri papa yang kuat. Papa yakin kamu bisa melewati ini semua " ucap papa Prilly.

Di sisi lain ada Ali yang sudah sadarkan diri.

" Ma " panggil Ali dengan suara kecil dan nyaris tidak bersuara.

" Hai sayang kamu sudah bangun " ucap mama Ali.

Mama Ali baru saja menyeka air matanya. Prilly sudah dia anggap putrinya. Beliau sangat sedih dengan keadaan Prilly sekarang.

" Mama kenapa nangis? Ali kan gppa ma " tanya Ali.

" mata Mama hanya terkena debu bukan nangis " ucap mama Ali berbohong.

" Oh ya, Prilly baik-baik saja kan ma. Dia sudah sadar belum ma? Ruangannya dimana. Ali mau kesana donk " ucap Ali.

" Enggak sayang kamu baru sadar sebaiknya kamu istirahat dulu "

Mama Ali tidak sanggup menahan tangisnya. Dia pun menangis sejadi-jadinya.

" Ma, bilang ke Ali. Prilly gppa kan ma " tanya Ali dengan penuh kekhawatiran.

Ali masuk ke dalam ruang ICU setelah mama dan papa Prilly keluar.

Ali berjalan lemas dengan selang infus menemaninya.

" Pril, he bangun sayang "

" Kamu tega melihat aku sendiri tanpa kamu "

" Prilly, bangun sayang bangun "

Ali tidak kuasa menahan tangisnya.

Pertahanannya pun jebol.

Ali menangis sesenggukan.

Ali merutuki kesalahan dirinya karena dia tidak hati-hati membawa mobil.

Karena kelalaiannya Prilly terbaring di dalam ruang ICU ini.

" Kalau sampai terjadi sesuatu sama kamu, aku tidak akan pernah memaafkan diriku " ucap Ali penuh penyesalan.

Tiba-tiba di tengah kekalutannya Ali melihat jari Prilly bergerak.

" Sayang kamu sudah sadar "

Ali langsung keluar ruangan dan memanggil dokter untuk memeriksa keadaan Prilly.

~~~~~~~

Suara dentingan jam dinding membuat suasana semakin tegang.

Dokter keluar.

" Dok, bagaimana kondisi Prilly? " Tanya Ali.

" Prilly berhasil melewati masa kritisnya, dan sekarang dia sudah siuman " ucap dokter.

" Alhamdulillah " ucap seluruh anggota keluarga.

Mama, papa Prilly dan juga Ali pergi untuk melihat Prilly.

" Ma, pa, Ali " ucap Prilly lemas.

Mama dan papa Prilly tersenyum bahagia melihat putrinya sadar kembali.

" Sayang gimana keadaan kamu? " Tanya Ali.

" Aku jauh lebih baik, kamu tidak ppa kan Li " tanya Prilly.

" Aku gppa ko sayang " jawab Ali.

" Li, aku haus boleh tolong ambilkan minum "

" Tentu sayang "

" Sini biar mama bantu kamu duduk " ucap mama Prilly.

Saat Prilly ingin mengubah posisinya, yang tiduran menjadi duduk.

Tiba-tiba Prilly merasakan hal yang aneh.

" Ma, kaki Prilly ko tidak bisa digerakkan " ucap Prilly panik.

" Kamu yang tenang sayang, mungkin itu efek obat-obatan " ucap mama Prilly mencoba menenangkan putrinya.

" Tapi ma, kaki Prilly tidak ada rasanya "

Ali yang mendengar hal tersebut, tanpa sengaja menjatuhkan gelas yang sedang di genggamnya.

#####

Hai, hai, hai gimana cerita ku?

Kalau suka

Please vote and comment cerita ini

Dan jangan lupa follow me

See you next chapter

Salam Alpril

BAM (Betapa Aku Menyesal) {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang