Author POV
" Dok, bagaimana keadaan anak saya " ucap mama Ali.
" Ali tidak ppa, sekarang dia sudah siuman dan akan dipindahkan ke ruang rawat " ucap dokter.
" Alhamdulillah " ucap seluruh keluarga Ali.
" lalu, bagaimana dengan putri saya dok? " Tanya mama Prilly.
" Prilly.... " Ucap dokter menggantung.
" Prilly baik-baik saja kan dok " tanya papah Prilly.
" Prilly sedang dalam keadaan kritis " ucap dokter.
" Tapi dia akan baik-baik saja kan dok " ucap mama Prilly sambil menangis.
" Kita semua hanya bisa berdoa, terjadi benturan keras di kepala putri ibu ibu yang menyebabkan dia koma " penjelasan dokter.
###
Mama dan papa Prilly memasuki ruang ICU. Ruang dimana tempat putrinya terbaring tak sadarkan diri.
" Prilly sayang kamu harus bangun ya, please sayang bangun demi mama, papa dan Ali " ucap mama Prilly sambil terisak tangis.
" Nak, papa tahu kamu putri papa yang kuat. Papa yakin kamu bisa melewati ini semua " ucap papa Prilly.
Di sisi lain ada Ali yang sudah sadarkan diri.
" Ma " panggil Ali dengan suara kecil dan nyaris tidak bersuara.
" Hai sayang kamu sudah bangun " ucap mama Ali.
Mama Ali baru saja menyeka air matanya. Prilly sudah dia anggap putrinya. Beliau sangat sedih dengan keadaan Prilly sekarang.
" Mama kenapa nangis? Ali kan gppa ma " tanya Ali.
" mata Mama hanya terkena debu bukan nangis " ucap mama Ali berbohong.
" Oh ya, Prilly baik-baik saja kan ma. Dia sudah sadar belum ma? Ruangannya dimana. Ali mau kesana donk " ucap Ali.
" Enggak sayang kamu baru sadar sebaiknya kamu istirahat dulu "
Mama Ali tidak sanggup menahan tangisnya. Dia pun menangis sejadi-jadinya.
" Ma, bilang ke Ali. Prilly gppa kan ma " tanya Ali dengan penuh kekhawatiran.
Ali masuk ke dalam ruang ICU setelah mama dan papa Prilly keluar.
Ali berjalan lemas dengan selang infus menemaninya.
" Pril, he bangun sayang "
" Kamu tega melihat aku sendiri tanpa kamu "
" Prilly, bangun sayang bangun "
Ali tidak kuasa menahan tangisnya.
Pertahanannya pun jebol.
Ali menangis sesenggukan.
Ali merutuki kesalahan dirinya karena dia tidak hati-hati membawa mobil.
Karena kelalaiannya Prilly terbaring di dalam ruang ICU ini.
" Kalau sampai terjadi sesuatu sama kamu, aku tidak akan pernah memaafkan diriku " ucap Ali penuh penyesalan.
Tiba-tiba di tengah kekalutannya Ali melihat jari Prilly bergerak.
" Sayang kamu sudah sadar "
Ali langsung keluar ruangan dan memanggil dokter untuk memeriksa keadaan Prilly.
~~~~~~~
Suara dentingan jam dinding membuat suasana semakin tegang.
Dokter keluar.
" Dok, bagaimana kondisi Prilly? " Tanya Ali.
" Prilly berhasil melewati masa kritisnya, dan sekarang dia sudah siuman " ucap dokter.
" Alhamdulillah " ucap seluruh anggota keluarga.
Mama, papa Prilly dan juga Ali pergi untuk melihat Prilly.
" Ma, pa, Ali " ucap Prilly lemas.
Mama dan papa Prilly tersenyum bahagia melihat putrinya sadar kembali.
" Sayang gimana keadaan kamu? " Tanya Ali.
" Aku jauh lebih baik, kamu tidak ppa kan Li " tanya Prilly.
" Aku gppa ko sayang " jawab Ali.
" Li, aku haus boleh tolong ambilkan minum "
" Tentu sayang "
" Sini biar mama bantu kamu duduk " ucap mama Prilly.
Saat Prilly ingin mengubah posisinya, yang tiduran menjadi duduk.
Tiba-tiba Prilly merasakan hal yang aneh.
" Ma, kaki Prilly ko tidak bisa digerakkan " ucap Prilly panik.
" Kamu yang tenang sayang, mungkin itu efek obat-obatan " ucap mama Prilly mencoba menenangkan putrinya.
" Tapi ma, kaki Prilly tidak ada rasanya "
Ali yang mendengar hal tersebut, tanpa sengaja menjatuhkan gelas yang sedang di genggamnya.
#####
Hai, hai, hai gimana cerita ku?
Kalau suka
Please vote and comment cerita ini
Dan jangan lupa follow me
See you next chapter
Salam Alpril ✋
KAMU SEDANG MEMBACA
BAM (Betapa Aku Menyesal) {END}
General Fiction" Lo pasti malu kan, punya cewek lumpuh kaya gw " ucap Prilly yang membuat Ali menempatkan jari telunjuknya di depan bibir Prilly untuk membuatnya diam, tapi bukannya diam Prilly makin menjadi-jadi. " Li, gw minta sekarang Lo pergi dari sini, tingga...