chapter 8

262 17 1
                                    

Prilly's POV

Andai sekarang waktu dapat ku hentikan, aku tidak akan membiarkan waktu berjalan kembali. Melihat Ali menyuapiku seperti ini, rasanya duniaku kembali. Dunia yang penuh kebahagiaan.

"Li, temenin aku ke Mall yuk" aku masih ingin menghabiskan waktu bersamanya.

"Ga" ia menarik kasar sendok dari mulutku.

"Ali, kamu kasar banget sih. Jadi, berantakan ini." Aku membersihkan makanan yang berantakan di dekat bibirku.

Tiba-tiba saja, tangan Ali tergerak. Ujung jarinya membersihkan sisa makanan di sudut bibirku. Mata kami kembali terkunci. Dan seperti biasa ia yang duluan mengalihkan pandangan.

Aku senyum-senyum sendiri melihat Ali. Ia terlihat salah tingkah dan sedikit menyesali perbuatannya.

"Ali please temenin aku. Aku harus beli kebutuhan rumah. Mama dan Papa masih di Singapura. Aku sendiri di rumah Li." ucapku berusaha membujuknya.

"Yaudah, tapi jangan lama-lama." jawabnya pasrah.

###

"Pril, ini sudah 1 jam loh." Ali terus menggerutu sambil mendorong troli.

"Sabar! Sebentar lagi selesai"

Aku memperhatikan seorang ibu-ibu tersenyum melihatku dengan Ali.

"Si Neng beruntung banget punya suami yang mau nemenin belanja. Tidak seperti suami saya, tidak pernah mau menemani saya." Aku hanya tersenyum menanggapinya.

Kemudian setelah itu si Ibu kembali berkutat asik dengan belanjaannya.

Ali yang mendengar itu bersikap datar. Entah apa yang ia pikirkan.

Setelah selesai, aku menyuruh Ali mendorong trolinya ke kasir.

"Terima kasih Pak, Bu sudah berbelanja di toko kami. Jangan lupa kembali lagi ke sini ya!" ucap Mba kasir saat kami menyelesaikan transaksi pembayaran.

Aku berpikir sejenak. Mengapa dunia seakan mendukungku bersama Ali? Jujur aku senang mendengarnya, tapi bagaimana dengan perasaan Ali? Apakah ia juga senang atau? Entahlah.

"Li, makan es krim yuk! Nanti kita balapan." ucapku sambil menarik tangannya menuju ke kios toko es krim.

"Ga" Ali menyingkirkan tanganku dari lengannya.

Seperti biasa, aku harus membujuknya lebih dahulu. Kali ini aku punya cara khusus membujuknya. Aku menyebut Ali penakut. Karena aku tahu, Ali paling tidak suka ada yang menyebutkan penakut. Jadi, ia langsung mengiyakan permintaanku tanpa perdebatan.

Setelah 2 mangkuk es krim berada di hadapan kami. Aku mengajaknya taruhan.

"Bagaimana kalau kita taruhan? Yang menang boleh menghukum yang kalah"

"Hukumannya?"

"Terserah yang menang"

"Oke"

Tidak butuh waktu lama untuk menghabiskan es krim. Kami berdua saling bertarung seakan-akan hadiahnya sebuah mobil. Dan...
Ali pemenangnya.

Aku tersenyum melihat Ali kegirangan. Dulu kami sering balapan makan es krim dan selalu aku yang menang. Ku kira mungkin baru kali ini ia menang melawanku.

Belum sempat aku mengucapkan selamat padanya, Ali sudah menggenggam tanganku entah mau ke mana. Aku tidak peduli ia membawaku ke mana, yang aku tahu aku sangat senang merasakan genggaman tangannya kembali.

Ali mengajakku ke sebuah tempat bermain di Mall. Ia mengajakku memasukkan bola basket ke dalam ring, mengelilingi Mall dengan kuda-kudaan, loncat di atas trampolin. Sungguh kami jadi pusat perhatian saat ini. Mungkin mereka menganggap kami anak kecil, tapi aku tidak peduli itu.

Satu kata yang aku rasakan saat ini. Bahagia. Ali tampak senang bersamaku. Ia tidak bersikap menjengkelkan seperti sebelumnya. Melihatnya tersenyum dan tertawa merupakan candu bagiku.

"Li, kamu merasa senang bukan kita kembali bersama seperti ini?" penasaran aku menunggu jawaban Ali.

Ali terdiam, ia mengalihkan pandangannya dariku.

"Kamu tadi kalah makan es krim" Ali mengalihkan pertanyaan ku.

"Iya. Jadi, kamu mau kasih hukuman apa sama aku?"

"Pergi jauh dariku dan jangan pernah muncul di hadapanku karena aku sudah tidak ingin melihat wajahmu."

#####

Kira-kira apa ya yang buat Ali bicara seperti itu?
Tebak dong terus tulis di komentar.

Btw, aku mau bilang Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1441 H.
Semangat puasanya dan jangan lupa perbanyak ibadahnya hehe.

See you next chapter

Salam Alpril

BAM (Betapa Aku Menyesal) {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang